Investor yang berinvestasi di pasar modal, khususnya saham, harus bisa memahami risiko yang ada. Investor akan menghadapi masa depan yang tidak pasti, karena pergerakan harga saham yang biasanya bersifat fluktuatif. Semakin besar return yang didapatkan dari saham, maka semakin besar pula risiko yang harus ditanggung oleh para investor. Pengetahuan tentang risiko sangat penting untuk semua investor dan calon investor (Ismanto, 2016). Beberapa investor membangun portofolio per saham untuk meminimalkan risiko. Portofolio optimal merupakan susunan dari beberapa aset atau saham, yang telah dianalisis dengan resiko yang kecil dan memberikan keuntungan yang lebih besar.
Pada penelitian ini, digunakan metode Variance-Covariance untuk menghitung VaR. Metode Variance-Covariance mengasumsikan bahwa return portofolio adalah linier sehubungan dengan pengembalian aset individu dan bahwa return tersebut terdistribusi secara normal (Haryanto dkk, 2015). Penelitian analisis VaR ini, diharapkan dapat menjadi pertimbangan para investor dalam memilih portofolio optimal. Salah satu cara terbaik untuk membangun portofolio adalah menggunakan metode Mean Variance Efficient Portfolio (MVEP). Metode ini didefinisikan sebagai portofolio dengan varians minimum di antara semua kemungkinan portofolio yang dapat terbentuk.
PT. Mayora Indah Tbk (MYOR), merupakan salah satu perusahaan dari sektor consumer goods yang sempat mengalami penurunan di tahun 2020 saat awal pandemi covid-19. Dilansir dari investasi.kontan.co.id (2021) perluasan pabrik MYOR yang mulai dibangun pada Q4 2021, dapat meningkatkan kapasitas produksi wafer dan biskuit hingga 15%-20%. Jadi, diprediksi rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan untuk 2020 – 2023 dapat tumbuh menjadi 11% dan 14%. Oleh sebab itu, saham emiten MYOR berpotensi cerah dan dijadikan rekomendasi untuk para investor. Penjualan PT Nippon Indosari Corpindo (ROTI) tahun 2021 meningkat sebesar 2,4% dari tahun 2020 yaitu tercatat sebesar Rp.3,29 triliun (Liputan6.com, 2022). Saham ROTI terus menjadi peluang investasi yang menarik. Pasalnya, meskipun sempat menghadapi berbagai tantangan selama pandemi covid-19 dengan meningkatnya harga bahan baku, tetapi PT Nippon Indosari Corpindo (ROTI) mampu bertahan dengan strategi dan pengelolaan dan proses produksi yang optimal. PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) diperkirakan akan tetap bertahan baik dalam jangka pendek dan panjang. Menurut Head of Research Henan Putihrai Sekuritas Robertus Hardy yang dilansir dari stocksetup.kontan.co.id (2021), penjualan produk jamu, suplemen dan minuman Sido Muncul masih memiliki ruang untuk terus tumbuh. Saham emiten SIDO masih memiliki prospek yang menarik karena permintaan tetap kuat. Hal ini juga diperkuat dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat.
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan plot data, secara umum harga penutupan saham PT. Mayora Indah Tbk (IDX:MYOR), PT Nippon Indosari Corpindo (IDX:ROTI), dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (IDX:SIDO) pada periode 1 Januari 2016 - 1 November 2021 terdapat pola data trend. Kemudian untuk Return saham PT. Mayora Indah Tbk (IDX:MYOR) dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (IDX:SIDO) terlihat mengalami kenaikan dan penurunan yang cukup signifikan diantara tahun 2018 – 2020, maka dapat dikatakan bahwa saham MYOR dan SIDO mengalami kenaikan dan penurunan risiko yang signifikan pula. Sedangkan return saham PT Nippon Indosari Corpindo (IDX:ROTI) mengalami penurunan yang signifikan diantara tahun 2016 - 2019, maka dapat dikatakan saham ROTI mengalami penurunan risiko yang signifikan pula.
2. Berdasarkan analisis VaR aset tunggal, dengan modal awal Rp.10.000.000 dan periode waktu 1 bulan saham PT. Mayora Indah Tbk (IDX:MYOR) memiliki nilai kerugian maksimum atau VaR sebesar Rp.963.508,2, saham PT Nippon Indosari Corpindo (IDX:ROTI) memiliki nilai kerugian maksimum atau VaR terendah yaitu sebesar Rp.957.893,5, sedangkan saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (IDX:SIDO) memiliki nilai kerugian maksimum atau VaR tertinggi yaitu sebesar Rp.966.344,5.
3. Berdasarkan analisis VaR portofolio, dengan modal awal Rp.10.000.000 dan periode waktu 1 bulan didapatkan portofolio dengan tingkat kerugian maksimum terendah atau dapat disebut portofolio optimal adalah dengan pembagian bobot pada saham PT. Mayora Indah Tbk (IDX:MYOR) sebesar 45,07627%, dan bobot pada saham PT Nippon Indosari Corpindo (IDX:ROTI) sebesar 54,92373% dengan VaR atau kerugian maksimum yang didapatkan adalah sebesar Rp.676.590.