Apa Itu Affiliate Marketing? | Cara Sukses Menjadi Affiliate Marketer!

Di zaman sekarang ini, mayoritas orang khususnya kaum millenial dan gen Z aktif menggunakan media sosial, dimana terdapat banyak orang memasarkan produk yang dijual oleh orang lain. Istilah ini disebut juga sebagai afiliasi pemasaran.

Saat ini, affiliate marketing adalah salah satu strategi pemasaran yang terkenal dan cukup sering digunakan.

Supaya lebih mengenal apa yang dimaksud dengan afiliasi pemasaran, langsung saja yuk, baca sampai tuntas artikel berikut.

Apa itu Affiliate Marketing?

Affiliate Marketing Adalah

Pada dasarnya, affiliate marketing atau afiliasi pemasaran adalah strategi bisnis yang digunakan perusahaan atau penjual produk dengan menggunakan jasa afiliasi, yang bisa disebut sebagai affiliate marketer dalam menawarkan atau mempromosikan produknya kepada konsumen.

Dengan affiliate marketer, penjual dapat menjangkau konsumen tanpa melakukan pemasaran yang dilakukannya sendiri. 

Selain itu, melalui ulasan dari affiliate marketer, calon pembeli juga akan lebih terbantukan, sehingga tidak perlu mencoba produk terlebih dahulu, melainkan bisa mendengarkan review yang sudah disampaikan oleh sang affiliate marketer tersebut.

Cara Kerja Afiliasi Pemasaran

Kemudian, bagaimana cara kerja bisnis afiliasi atau bisnis affiliate? Ada tiga pihak yang terlibat dalam strategi bisnis affiliate marketing, yaitu: 

  • Perusahaan atau penjual produk
  • Afiliasi
  • Konsumen atau calon pembeli

Biasanya penjual akan melakukan riset terhadap afiliasi mana yang dirasa cocok dan sesuai untuk mereview produknya, kemudian ia akan memberikan produknya untuk direview oleh afiliasi tersebut dan memposting di media sosialnya maupun di situs webnya. 

Lalu, affiliate marketer dapat penghasilannya gimana?

Untuk masalah pembayaran terdapat dua metode umumnya, yaitu di awal atau melihat dari berapa produk yang berhasil terjual dari afiliasi tersebut. 

Penjual akan tahu dari mana datangnya pembeli karena penjual akan memberikan kode diskon atau link yang berbeda untuk setiap afiliasi. Selain itu, afiliasi juga bisa dibayar jika konsumen datang ke website penjual. Ini tidak menutup kemungkinan metode-metode pembayaran lainnya.

Perbedaan Affiliate Marketing dan Reseller

Seorang reseller akan menjual kembali produk yang sudah dibelinya dengan brandnya sendiri, dan ini tidak seperti cara kerja bisnis afiliasi dimana seorang affiliate marketer hanya sebagai jembatan yang membuka jalan bagi calon pembeli untuk membeli produk orang lain yang ia promosikan.

Selain itu, strategi bisnis affiliate marketing tidak mengharuskan afiliasi untuk membeli produknya, beda dengan reseller yang perlu membeli dan memiliki produknya demi bisa menghasilkan pendapatan. 

Malahan, affiliate marketer diberikan produk secara cuma-cuma untuk direview. Dan biasanya komisi untuk reseller itu lebih besar dibandingkan afiliasi pemasaran, tapi ini tidak mutlak, ya. Semuanya tergantung pada produk apa yang dijual dan industrinya. 

Mengapa Banyak Perusahaan Menggunakan Strategi Bisnis Affiliate Marketing?

Manfaat Affiliate Marketing
Manfaat Affiliate Marketing

Tentunya kita tahu bahwa ada banyak sekali strategi marketing yang bisa dipakai oleh perusahaan, khususnya perusahaan besar yang memiliki anggaran besar untuk marketing

Akan tetapi mengapa banyak sekali perusahaan-perusahaan, khususnya perusahaan kecil seperti startup maupun penjual-penjual produk di luar perusahaan, menggunakan strategi bisnis affiliate marketing, ya? Yuk, langsung lihat alasannya dalam poin-poin berikut.

1. Membangun Brand

Jika perusahaan menggunakan jasa afiliasi khususnya yang memang terkenal dan diketahui banyak orang, hal ini akan membangun brand dan membuat konsumen sadar akan brand itu. Nah, supaya konsumen yang terjangkau semakin beragam, penjual bisa menggunakan lebih dari satu affiliate marketer.

2. Menaikkan Traffic Website

Dengan adanya affiliate link, calon pembeli bisa klik link tersebut yang kemudian menuju ke link website si penjual, sehingga ini juga bisa meningkatkan traffic ke web tersebut. Apalagi saat hari belanja atau hari raya tertentu dimana biasanya permintaan terhadap produk lebih tinggi.

3. Mengurangi Biaya

Sistem affiliate marketing adalah strategi bisnis yang tepat jika kamu ingin menghemat biaya atau khususnya bagi perusahaan kecil yang belum lama berjalan. 

Biasanya, cara kerja bisnis afiliasi/bisnis affiliate adalah perusahaan akan membayar afiliasi jika adanya dampak atau kontribusi yang dihasilkan terhadap traffic ataupun penjualan. 

Jadi, afiliasi tidak akan dibayar secara cuma-cuma. Tidak seperti strategi marketing lainnya dimana perusahaan perlu membayar di muka bahkan sebelum terlihat hasilnya.

4. Mendorong Adanya Penjualan

Seperti yang sudah disebutkan di poin 2, strategi bisnis affiliate marketing bisa menghasilkan traffic pada situs web penjual. Nah, dengan adanya traffic,  ini bisa menaikkan peringkat website di situs pencarian. Karena inilah perusahaan bisa menjangkau lebih banyak calon konsumen, sehingga ini juga membantu mendorong adanya penjualan.

Kelebihan dan Kekurangan Affiliate Marketing

Affiliate marketing adalah salah satu jenis strategi bisnis yang semakin populer dan banyak dipakai. Selain alasan-alasan yang sudah dijelaskan di atas, masih ada beberapa kelebihan atau kekurangan dari affiliate marketing

Kelebihan Affiliate Marketing

  1. Hemat biaya pemasaran: seperti yang sudah disebutkan di atas, dengan afiliasi pemasaran, penjual bisa menghemat biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pemasaran karena hanya dengan memberikan produk untuk direview afiliasi, produk tersebut bisa dikenal oleh calon konsumen.
  1. Meningkatkan brand awareness dan stabilitas penjualan: melalui review yang diberikan oleh afiliasi, penikmat media sosial akan mengetahui brand produk sang penjual. Jika konsumen mencoba dan akhirnya merasa cocok, besar kemungkinan nantinya konsumen tersebut akan membeli untuk yang kedua kalinya sehingga menjadi pelanggan setia, yang mengakibatkan adanya stabilitas penjualan.
  1. Resiko rendah: resikonya affiliate marketing terbilang tidak tinggi. Beda halnya dengan strategi pemasaran lain yang sekali keluar biaya besar dan resikonya juga tinggi. Ditambah lagi belum tentu strategi yang diterapkan berhasil dan sesuai kebutuhan. Karena hal ini juga, strategi bisnis affiliate marketing banyak dilakukan oleh bisnis kecil yang baru berjalan.
  1. Tidak terikat jam kerja: afiliasi tidak perlu terikat jam kantor yang tetap, melainkan bisa bekerja kapanpun dan dimanapun. Yang penting, afiliasi giat melakukan promosi supaya penghasilan yang didapat juga besar.

Ada kelebihan pastinya juga ada kekurangan. Selain kelebihan di atas, berikut adalah kerugian atau kelemahan dari strategi bisnis affiliate marketing.

Kerugian Affiliate Marketing

  1. Affiliate marketer tidak memiliki data pelanggan: pada bisnis afiliasi, affiliate marketer hanyalah sebagai perantara atau akses bertemunya pelanggan dan penjual. Oleh karena itu, semua data pelanggan hanya dimiliki penjual.
  1. Pendapatan tidak menentu: dengan pekerjaan ini, affiliate marketer memiliki pendapatan yang tidak tentu karena hanya bergantung pada pihak lain. Jika pelanggan melakukan pembelian lebih dari sekali pun, komisi yang didapat hanya sekali saat pelanggan tersebut melakukan pembelian yang pertama kalinya.
  1. Adanya persaingan antara affiliate marketer yang satu dengan yang lainnya: kecil kemungkinan bagi perusahaan atau penjual produk untuk menggunakan hanya satu channel dalam melakukan afiliasi pemasaran. Hal ini menandakan adanya persaingan antara affiliate marketer untuk mendapatkan pelanggan.
  1. Persaingan yang ketat terhadap produk sejenis: selain satu penjual ini, pastinya ada penjual lain yang menjual produk serupa. Jika penjual lain juga hanya memakai strategi bisnis affiliate marketing, akan menimbulkan adanya persaingan antar sesama penjual.

📚 Baca juga: 12 Cara Mendapatkan Uang Dari Internet untuk Cuan di 2022!

Contoh Channel Affiliate Marketing

affiliate marketing

Untuk mengeksekusi strategi bisnis affiliate marketing, perusahaan atau penjual bisa hanya menggunakan satu atau lebih channel. Yang terpenting, jenis afiliasi dan affiliate marketer yang dipilih sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut. 

Berikut adalah contoh channel affiliate marketing yang populer dan sering digunakan.

1. Influencer

Istilah ini harusnya bukan hal yang asing lagi bagi kamu. Influencer adalah salah satu contoh dari channel afiliasi pemasaran yang sangat booming, apalagi di kalangan anak muda. 

Biasanya yang menjadi influencer adalah selebriti yang sudah terkenal atau orang-orang dengan banyak pengikut setia (followers) di sosial medianya. Melalui foto, reels, maupun storynya, diharapkan bisa mendatangkan pelanggan bagi penjual.

📚 Baca juga: Ingin Jadi Content Creator? 5 Langkah Wajib untuk Pemula!

2. Blogger

Selain influencer, blogger adalah channel affiliate marketing yang tidak kalah populer. Para blogger bisa mendapatkan uang dari ulasan review yang ditulis di blognya setelah melakukan pemakaian produk. 

Semakin tinggi peringkat website di situs pencarian google, semakin besar pula peluang calon konsumen membaca reviewnya dan membeli produk tersebut.

3. Media Massa

Dari ketiga channel ini, media massa adalah channel yang kurang sering dipilih dikarenakan biayanya yang cukup tinggi. Akan tetapi, keuntungannya adalah jangkauannya yang lebih luas sehingga kemungkinan traffic dan pembeli yang didatangkan ke website penjual lebih banyak.

Cara Sukses Menjadi Affiliate Marketer

Setelah mengetahui apa itu affiliate marketing, mungkin kamu tertarik untuk menjadi affiliate marketer. Perhatikan beberapa poin mengenai cara sukses atau tips menjadi affiliate marketer di bawah ini.

1. Pilih Metode dan Platform yang Mau Digunakan

Pertama, kamu perlu menentukan metode yang mau digunakan, apakah kamu mau melakukan review terhadap satu produk tapi berbagai merk, atau kamu mau bergelut di dunia kosmetik dan melakukan review di sosial media, atau yang lainnya?

Nah, dari sekian banyak opsi platform, kamu bisa menentukan satu atau dua yang mau kamu fokuskan. Jika kamu bingung, kamu bisa memilih platform yang paling sering kamu pakai dan mengerti cara kerjanya.

2. Tentukan Niche dan Audiensmu

Jika kamu sudah menemukan metode dan platform, kamu perlu memikirkan siapa niche (segmentasi pasar) atau target audiensmu secara spesifik. Misal, kamu sangat suka dengan kosmetik, sehingga niche-mu adalah perempuan yang suka dandan.

Selain itu, kamu juga perlu mengenali audiensmu dengan baik, produk seperti apa yang mereka sukai. Dengan begitu, akan ada semakin banyak audiens yang tergiur untuk melakukan pembelian melalui postinganmu.

3. Cari Produk yang Sesuai

Setelah memastikan target audiens, lakukanlah riset terhadap produk yang akan disukai audiensmu. Oleh karena itu, artinya kamu perlu update juga terhadap tren di Indonesia. Boleh saja mengambil tren negara lain sebagai referensi, tapi tetap harus disesuaikan dengan kondisi di Indonesia, ya.

4. Mengikuti Program Afiliasi

Cara menjadi affiliate marketer yang terakhir adalah mencari brand yang membuka peluang untuk program afiliasi. Tapi ingat, sesuaikan dengan metode dan platform yang sudah kamu pilih, produk yang sesuai, dan yang dibutuhkan masyarakat, ya

Itulah penjelasan mengenai strategi bisnis affiliate marketing, baik keuntungan maupun kerugiannya. Bagi kamu yang tertarik untuk menjadi affiliate marketer juga bisa memperhatikan tips-tips yang sudah dicantumkan di atas. Semangat dan semoga sukses ya!

Cake adalah online CV builder gratis dengan 50+ template yang mudah digunakan.  Yuk Buat CV dan download CV PDF sekarang juga 🎉 

--- Ditulis oleh: Meitty Mulyadi ---

3 Benefits of Subscribing to Cake's Newsletter

  • Bi-weekly newsletter updates
  • Industry trends and skills recommendation
  • Latest job openings and job search information
Newsletter

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles