9 Jenis Aptitude Test dalam Proses Rekrutmen! [Lihat Potensi Kandidat]

Aptitude test adalah alat penting dalam proses rekrutmen yang dapat membantu perusahaan dalam menyaring kandidat terbaik. Dalam dunia bisnis yang kompetitif, memilih karyawan dengan kemampuan dan keterampilan yang tepat menjadi kunci sukses.

Dengan menggunakan aptitude test, perusahaan dapat secara efektif menilai potensi dan kecocokan kandidat sebelum melanjutkan ke tahap wawancara. Tes ini tidak hanya membantu mengidentifikasi bakat tersembunyi, tetapi juga memastikan bahwa setiap kandidat memiliki kemampuan yang diperlukan untuk berkontribusi secara maksimal.

Mari kita simak ulasan yang  telah Cake rangkum berikut ini.

Aptitude test adalah ujian yang digunakan untuk menentukan keterampilan atau kecenderungan seseorang untuk berhasil dalam aktivitas tertentu. Tes aptitude umumnya digunakan untuk penempatan kerja, namun dapat juga diaplikasikan masuk program perguruan tinggi, dan untuk membantu orang mendapatkan gambaran tentang ke mana minat dan bakat setiap individu dapat dalam menentukan jenjang karir.

Apa itu Aptitude Test?

“aptitude
Manfaat Aptitude Test

Selain itu, test aptitude atau tes bakat akan memberitahu bahwa individu memiliki kekuatan dan kelemahan yang melekat dan memiliki kecenderungan alami menuju keberhasilan atau kegagalan di bidang tertentu berdasarkan karakteristik bawaan. Oleh karena itu, aptitude test bukan tes atau ujian yang dapat dipelajari seseorang.

💡 Catatan: Perlu diketahui bahwa aptitude test digunakan untuk menentukan kemampuan individu, menilai bagaimana setiap individu ketika ditempatkan di area yang sebelumnya belum cukup familiar. Sehingga, tes aptitude tidak menguji pengetahuan atau kecerdasan, hanya keterampilan atau kecenderungan tertentu. 

Skenario Aptitude Test

Aptitude test tidak selalu diselenggarakan oleh perusahaan dalam proses rekrutmen, akan tetapi tes bakat atau tes aptitude juga dapat digunakan untuk masuk ke dalam suatu program studi di perguruan tinggi.

1. Dunia Kerja

Human Resource Department (HRD) di beberapa perusahaan akan menggunakan tes aptitude untuk mempelajari kekuatan dan kelemahan kandidat potensial dalam menentukan keputusan rekrutmen. Aptitude test atau dikenal juga sebagai penilaian karir, dapat membantu tim HRD dalam:

  • Menganalisis kekuatan dan kelemahan calon karyawan
  • Membuat keputusan promosi karyawan

Di dalam aptitude test terdapat penilaian situasional, yang mana merupakan jenis tes bakat karir tertentu yang dapat membantu memprediksi bagaimana seorang karyawan dapat merespons situasi tertentu di tempat kerja. 

Penilaian situasional dalam test aptitude juga digunakan untuk menilai gaya komunikasi karyawan dan kemampuan untuk bekerja dalam tim. Beberapa tes penilaian situasional pada aptitude test fokus secara khusus untuk karir layanan pelanggan atau karir yang berhubungan dengan penjualan. Sehingga aptitude test ini menganalisis ciri-ciri kepribadian yang memprediksi kesuksesan berinteraksi di publik, seperti empati, diplomasi, dan kesabaran. 

Sebagaimana yang diketahui bahwa test aptitude adalah suatu tes untuk melihat potensi kesuksesan dari kandidat pelamar kerja, berikut ini beberapa pekerjaan yang perlu melakukan aptitude test dalam proses rekrutmennya:

2. Dunia Pendidikan

Suatu sekolah dapat menggunakan tes aptitude untuk menentukan minat dan bakat siswa dalam menentukan kelanjutan studi maupun ketertarikan terhadap bidang studi tertentu, seperti: 

  • Seni
  • Sains
  • Teknik
  • Bahasa asing, dll.

Aptitude test biasa juga dikombinasikan dengan tes kecerdasan dan prestasi yang mengukur penguasaan siswa terhadap konten akademik. Tidak hanya itu tes aptitude dapat digunakan untuk menentukan penempatan siswa di suatu program bakat dan keterampilan atau jalur pendidikan khusus lainnya. Misalnya, Modern Language Aptitude Test (MLAT) mengukur potensi siswa untuk berhasil menguasai bahasa asing. 

Selain itu, aptitude test juga dapat membantu menentukan apakah seorang siswa membutuhkan layanan pendidikan khusus. Untuk siswa yang lebih tua, Differential Aptitude Tests (DATs) menilai berbagai bakat dari hubungan spasial untuk penggunaan bahasa dan hasilnya dapat membantu tim administrator membuat rekomendasi kurikuler yang dapat diikuti oleh siswa tersebut.

💡 Pro Tip: Tes aptitude dan kepribadian dapat berguna dalam menentukan keterampilan dan kemampuan untuk ditonjolkan pada resume atau surat lamaran saat melamar pekerjaan.

Konselor mungkin menggunakan skor tinggi dalam tes penalaran mekanis untuk membimbing siswa dalam menentukan kursus yang diperlukan untuk mempersiapkan lanjutan studi di perguruan tinggi. 

Tujuan Perusahaan Melakukan Aptitude Test

Tes aptitude adalah cara yang bagus bagi tim HRD untuk mengukur kesesuaian bakat dan keterampilan kandidat dengan suatu peran dan menghadapi tantangan dari peran yang mungkin akan mereka hadapi di dunia kerja. 

Berikut ini tujuan atau alasan perusahaan melakukan aptitude test:

  • Sebagai alat penyaringan untuk menemukan kandidat berkualitas tinggi. 
  • Digunakan untuk mengevaluasi keterampilan, pengetahuan, kemampuan, dan kepribadian kandidat. 
  • Memprediksi kontribusi potensial kandidat dan peluang sukses di dalam perusahaan/organisasi. 
  • Aptitude test memberikan perusahaan pemahaman yang lebih baik tentang potensi kandidat.
  • Mengetahui kemampuan komunikasi kandidat, apakah efektif dan efisien.
  • Mengevaluasi kemampuan kandidat dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
  • Mengetahui tingkat kreativitas dan inovasi kandidat.
  • Mempermudah perusahaan dalam menilai kemampuan intra dan interpersonal kandidat.

📚 Baca juga: Onboarding Karyawan: Arti dan Proses yang Efektif

9 Jenis Aptitude Test Dalam Proses Rekrutmen

Ada beberapa jenis aptitude test yang diambil untuk tujuan perekrutan karyawan maupun pendidikan, adapun beberapa jenis dan contoh aptitude test:

1. Tes Penalaran Numerik (Numerical Reasoning)

Tes penalaran numerik merupakan aptitude tes untuk menguji kemampuan berkaitan dengan angka, matematika, dan data. Tujuannya untuk mengevaluasi seberapa besar kemampuan kandidat dalam membuat keputusan yang didasarkan pada pemahaman data statistik maupun numerik. 

➡️ Contoh tes penalaran numerik:

  • Aritmatika keuangan berupa konversi mata uang, perhitungan pajak maupun untung rugi.
  • Serial angka berkaitan dengan bilangan deret, bilangan rasional, dan aritmetika.
  • Soal cerita berkaitan dengan pemecahan suatu permasalahan numerik.
  • Penalaran grafik dan bagan.

2. Tes Penalaran Logis (Logical Reasoning)

Tes penalaran logis adalah tes aptitude untuk mengukur kemampuan mengenali pola dan urutan dan mengidentifikasi hubungan antar objek. Tujuan dari tes penalaran logis untuk mengetahui seberapa besar kemampuan kandidat dalam memecahkan masalah yang umumnya dihadapi kandidat dan bagaimana kandidat menafsirkan hubungan suatu bentuk atau pola.

➡️ Contoh tes penalaran logis biasanya pilihan ganda, berupa:

  • Menafsirkan hubungan suatu bentuk atau pola.
  • Memilih pola gambar yang sesuai.

3. Tes Penalaran Verbal (Verbal Reasoning)

Tes penalaran verbal adalah test aptitude untuk menilai kemampuan kandidat terkait logika verbal. Tes ini bertujuan untuk mengukur keterampilan, kemampuan, dan pemahaman terkait teks tertulis maupun soal cerita. 

➡️ Contoh tes penalaran verbal berupa:

  • Soal kebahasaan seperti sinonim anonim, maupun kosakata.
  • Pemahaman bacaan yang berupa soal cerita atau deskripsi.

4. Tes Penalaran Situasional (Situational Judgement)

Tes penalaran situasional adalah test aptitude untuk menguji kemampuan pemecahan masalah. Tes penalaran situasional ini bertujuan mengukur reaksi kandidat terhadap situasi dan pengambilan keputusan terhadap situasi tertentu.

➡️ Contoh tes penalaran situasional berupa:

  • Tes kemampuan penalaran deduktif dan logis.
  • Tes premis mayor, minor, dan kesimpulan yang diambil dari premis yang disediakan.

5. Tes Penalaran Spasial (Spatial Reasoning)

Tes penalaran spasial adalah aptitude test untuk menilai seberapa baik kandidat dapat mencapai kesimpulan berdasarkan proses yang terdapat dalam diagram. Tes penalaran spasial bertujuan untuk menilai kemampuan dan keterampilan kandidat dalam mengingat/menghafal, mengatur dan membolak-balikkan serta memanipulasi dengan membayangkan objek tersebut.

➡️ Contoh tes penalaran spasial dapat berupa:

  • Tes gambar, bentuk, dan mengekstrak pola yang sesuai dengan urutannya.

6. Tes Penalaran Diagram (Diagrammatic Reasoning)

Tes penalaran diagram adalah aptitude tes untuk menguji kemampuan penalaran logis dengan menggunakan diagram dan diagram alur. Tes penalaran diagram bertujuan untuk mengukur kemampuan dan keterampilan kandidat dalam memahami dan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan diagram maupun diagram alur.

➡️ Adapun contoh tes penalaran diagram dapat berupa:

  • Tes dalam bentuk diagram maupun diagram alur.

7. Tes Penalaran Mekanik (Mechanical Reasoning)

Tes penalaran mekanik adalah test aptitude untuk menguji pengetahuan kandidat mengenai konsep fisik. Tujuan tes penalaran mekanik adalah mengevaluasi kemampuan dan keterampilan untuk posisi teknis.

➡️ Contoh tes penalaran mekanik dapat berupa:

  • Pertanyaan dapat mencakup gear atau roda gigi, sirkuit listrik, maupun tuas. Biasanya, kandidat akan disajikan dengan serangkaian gambar yang menunjukkan masalah atau skenario mekanis, dan harus menjawab pertanyaan berdasarkan ini.

8. Tes Penalaran Induktif (Inductive Reasoning)

Tes penalaran induktif adalah tes aptitude untuk mengukur kemampuan pemecahan dan pengidentifikasian masalah berdasarkan data yang ada, namun dengan situasi penuh tekanan, seperti pemberian solusi pada saat itu juga. Tujuan tes penalaran induktif adalah menguji kemampuan kandidat untuk melihat pola dan menganalisis data, dalam lingkungan yang penuh tekanan.

➡️ Contoh tes penalaran induktif:

  • Tes dapat berupa diagram, simbol atau bentuk-bentuk. 
  • Tes berkaitan dengan mengidentifikasi logika yang mendasari suatu pola tertentu.
  • Tes  menentukan solusi yang bertujuan menguji kecerdasan umum maupun kemampuan serta keterampilan penalaran.

9. Tes Kepribadian (Personality Test)

Tes kepribadian merupakan aptitude test untuk mengukur karakteristik kepribadian secara akurat dan konsisten. Tujuan tes kepribadian untuk penilaian pra-kerja dan selama konseling karir, serta mengetahui bagaimana kandidat dapat berkomunikasi dan bekerjasama secara personal dan tim, maupun kemampuan beradaptasi kandidat di berbagai macam situasi dan kondisi.

➡️ Contoh tes kepribadian, antara lain:

  • Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)
  • Sixteen Personality Factor Questionnaire (16PF)
  • DISC assessment
  • Big Five Personality Test 
  • Personality Tests in Personnel Selection

Tips Lulus Mengerjakan Tes Aptitude

“aptitude
Tips Lulus Mengerjakan Tes Aptitude

Di era digital saat ini, bukan hal sulit mencari panduan belajar dan praktik aptitude test secara online.

Bahkan panduan belajar dan praktik tes aptitude online tidak hanya dalam Bahasa Inggris, namun sudah cukup banyak contoh soal aptitude test Bahasa Indonesia. Kamu dapat melakukan pencarian online di google untuk jenis tes aptitude yang akan diikuti yang diakses secara gratis. Berikut ini beberapa tips agar lulus mengerjakan aptitude test:

1. Berlatih Mengerjakan Tes Setiap Hari

Berlatih setiap hari melatih kamu agar familiar dengan contoh pertanyaan dan jawaban dari tes aptitude, serta membantu kamu mengidentifikasi titik-titik lemah kemampuan kamu dalam menguasai aptitude test.

2. Pelajari Format Tes

Mengingat format test aptitude membantu kamu agar lebih terbiasa ketika menghadapi aptitude test. Selain itu, juga memungkinkan kamu untuk mengidentifikasi soal-soal tes aptitude dengan lebih cermat dan cepat.

3. Baca Petunjuknya dengan Cermat

Saat kamu mengikuti tes aptitude, sebaiknya baca semua instruksi dan pastikan kamu memahaminya, sehingga kamu tidak salah mengerjakan dan memahami soal tersebut.

4. Kelola Waktu Pengujian 

Kerjakan soal atau pertanyaan aptitude test yang kamu ketahui terlebih dahulu. Jika soal tes aptitude yang mudah selesai, kamu dapat mulai fokus pada soal-soal aptitude tes yang lebih menantang.

Kesimpulan

  • Aptitude test atau tes bakat adalah ukuran kemampuan seseorang untuk belajar atau melakukan tugas dan keberhasilan di lingkungan tempat orang tersebut berada. 
  • Tes aptitude ini bukan ukuran kecerdasan, namun merupakan tes untuk mengukur kelebihan dan kelemahan seseorang, sehingga memberikan gambaran tentang kemampuan orang tersebut.
  • Soal-soal aptitude test Indonesia dapat dicari di internet, beserta panduan dan penyelesaiannya yang disesuaikan dengan jenis-jenis aptitude test yang ingin dipelajari.
  • Aptitude test bisa membantu perekrutan pada perusahaan karena kandidat pelamar kerja akan disaring berdasarkan potensi yang dimilikinya.

Ingin mempelajari strategi employer branding yang strategis untuk merekrut karyawan berkualitas? Dapatkan insight eksklusif dalam ebook terbaru Cake!

ebook employer branding

Cake adalah platform rekrutmen global yang menghubungkan perusahaan dengan +7 juta kandidat berkualitasPasang lowongan kerja gratis untuk 3 loker pertama atau mulai tingkatkan Employer Branding lebih efektif bersama Cake. Percayakan kami sebagai Recruitment Consultant Anda untuk membantu menemukan talenta spesifik lebih baik, konsultasi hari ini!

Dapatkan wawasan mendalam dan konten informatif terkait rekrutmen, manajemen SDM, employer branding, serta tren terbaru di dunia HR hanya di Cake. Jadikan kami sumber terpercaya Anda untuk strategi perekrutan yang efektif dan solusi SDM yang inovatif.

--- Ditulis Oleh Anggraeni Kumala Dewi ---

Kami ingin menjawab pertanyaan Anda. Dapatkan demo online yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan rekrutmen Anda:
  1. Temukan dan tarik kandidat terbaik
  2. Rekrut dalam waktu singkat
  3. Kelola proses rekrutmen Anda dalam satu sistem

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Recruitment & HR
Sep 25th 2024

6 Contoh Offering Letter, Sukses Rekrut Kandidat Terbaik!

Surat penawaran kerja karyawan atau offering letter adalah surat yang dikirimkan oleh perusahaan kepada calon karyawan yang lolos seluruh tahap rekrutmen untuk bekerja di perusahaan pada jabatan atau posisi tertentu.