Pengertian Budgeting: Tips, Metode, dan Template untuk Keuangan Lebih Sehat

Budgeting adalah metode paling umum yang disarankan para ahli jika seorang individu atau perusahaan ingin memperbaiki kondisi keuangannya. Menurut Investopedia, metode budgeting atau perencanaan keuangan adalah bentuk antisipasi atas kebutuhan tidak terprediksi di masa depan.

Usai pandemi Covid-19 yang menimpa dunia, financial stress mencapai puncak tertinggi di Amerika Serikat. Gejala ini tampaknya juga menyebar di banyak negara dengan tingkat ekonomi beragam. Perencanaan anggaran diharapkan dapat mengurangi rasa frustasi terhadap situasi keuangan yang tidak menentu itu. 

Cake mengajakmu untuk menyelam lebih jauh ke dalam seni budgeting demi kualitas hidup dan keuangan yang lebih baik. Baca sampai selesai, ya!

Pengertian Budgeting

Budgeting adalah proses pembuatan, penerapan, dan juga pemantauan anggaran. Dalam proses penganggaran tersebut, individu akan melakukan beberapa langkah seperti menganalisis pemasukan dan pengeluaran di bulan-bulan sebelumnya, penentuan tujuan keuangan, pembuatan daftar pengeluaran statis dan dinamis, hingga penyusunan rencana masa depan.

Jadi, budgeting adalah proses, implementasi, dan juga alat. Lalu apa itu budget? Budget atau anggaran adalah objek dari perencanaan keuangan yang berupa jumlah pemasukan dan pengeluaran dalam satu periode tertentu.

🗒️ Contoh penerapannya:

Tina mendapatkan gaji sebesar Rp5 juta per bulan. Pengeluaran per bulan yang ia tentukan adalah sebesar Rp3 juta rupiah. Ini yang disebut dengan budget. 

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara Tina bisa memastikan bahwa Rp3 juta tersebut mencukupi kehidupan sehari-hari selama satu bulan?

Kita lantas masuk ke dalam budgeting. Tina membagi Rp3 juta tersebut ke dalam 2 bagian: pengeluaran tetap (yang tidak berubah tiap bulan) dan pengeluaran dinamis (untuk kebutuhan yang tidak selalu ada tiap bulan). Pengeluaran tetap berupa: biaya kos, listrik, internet, dan asuransi. Pengeluaran tidak tetap berupa: belanja makan, kosmetik, hadiah pernikahan teman, dan lain-lain.

Manfaat Budgeting untuk Individu dan Perusahaan

Masih ragu untuk mulai membuat rencana budget bulanan? Daftar manfaat ini pasti berhasil untuk meyakinkanmu.

✅ Manfaat Budgeting Untuk Individu

1. Membantu mencapai tujuan jangka panjang

Tujuan jangka panjang selalu berhubungan dengan stabilitas. Budgeting membantumu mengelola keuangan untuk pembelian rumah di masa depan atau pensiun di usia tertentu. Metode ini akan membantumu lepas dari beban-beban yang perlu ditanggung di masa tua nanti.

2. Persiapan uang darurat

Tidak ada yang bisa memprediksi kondisi ekonomi di masa depan. Uang darurat termasuk ‘uang dingin’ yang tidak boleh digunakan kecuali ada situasi yang mendesak. Sekali lagi, ini dapat mengurangi beban yang akan kamu tanggung jika suatu hari nanti harus mengeluarkan biaya besar.

3. Mengelola utang dengan baik

Bagi sebagian masyarakat, berutang adalah keputusan rasional untuk mendapatkan yang harganya terus naik tapi kamu tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli. Utang bukan hal buruk jika bisa dikontrol. Oleh karena itu, pembayaran utang harus masuk dalam pengeluaran tetap dengan jangka waktu berakhir yang pasti.

4. Mengurangi stres keuangan

Kesehatan mental yang baik berpengaruh pada kehidupan sehari-hari yang produktif dan bermakna. Stres keuangan bisa menyebabkan kecemasan sehingga membutuhkan kesehatan tubuh. 

5. Sebagai bagian dari akuntabilitas

Kalau kamu sudah berkeluarga, budgeting adalah bagian dari pertanggung jawaban kepada pasangan. Tidak hanya itu, budgeting juga membantu memastikan seluruh tanggungan ter-cover dengan baik.

6. Membangun kebiasaan yang baik atas uang

Budgeting artinya usaha untuk membangun money habits yang baik. Keterampilan mengelola uang dapat membantumu melewati beragam perubahan dan juga tantangan ekonomi ya di masa yang akan datang.

✅ Manfaat Budgeting Untuk Perusahaan

1. Membantu menyusun tujuan internal

Rencana anggaran membantu perusahaan untuk menentukan target pendapatan yang harus didapatkan untuk mencapai tujuan. Selain itu, budgeting juga dimanfaatkan untuk melacak apakah hasil yang didapat sudah sesuai dengan target. Seandainya tidak memenuhi target, maka kewajiban perusahaan untuk melakukan evaluasi dengan membandingkan rencana anggaran dengan laporan keuangan. 

2. Pengendalian biaya yang lebih baik

Rencana anggaran dibuat berdasarkan hasil evaluasi dari laporan keuangan. Manajemen mengetahui bagian mana saja yang anggarannya dikurangi atau ditambah agar semua proyek berjalan dengan efektif.

3. Pemantauan kinerja bisnis

Anggap budgeting seperti sebuah pagar yang tidak boleh dilewati oleh orang-orang di dalam perusahaan. Pagar tersebut perlu dibongkar seandainya sisi-sisinya tidak efektif dan efisien dalam menjaga keuangan berada di jalur yang sudah ditentukan. Manajemen menjadikan budgeting sebagai dasar apakah bisnis perusahaan berjalan dengan semestinya atau tidak.

4. Mengidentifikasi masalah

Seberapa besar jumlah pembengkakan biaya yang sudah dianggarkan? Apakah pengeluaran yang melebihi rencana anggaran membuat profit perusahaan turun? Itu adalah pertanyaan paling dasar yang diajukan saat melakukan identifikasi masalah. Pihak manajemen mungkin tidak memperkirakan ada kenaikan bahan baku sehingga nilai rencana anggaran lebih sedikit dari biaya aktual.

5. Meningkatkan pertumbuhan bisnis

Rencana anggaran dan laporan keuangan adalah dua pilar untuk membuat investor tertarik menginvestasikan saham di perusahaan. Integrasi yang baik antara budgeting dan laporan meningkatkan kepercayaan investor yang tentu saja dampaknya adalah pertumbuhan bisnis yang baik.

6. Untuk perencanaan pengembangan bisnis

Manfaat yang terakhir adalah pemanfaatan rencana anggaran terutama ketika ingin menentukan pengembangan produk baru, strategi pemasaran, hingga ekspansi ke target yang lebih luas.

Metode Budgeting

1. Budget Tradisional

Sistem anggaran tradisional atau incremental budgeting menggunakan anggaran periode berjalan atau kinerja faktual sebagai dasar perencanaan. Menurut ACCA, rencana anggaran tersebut akan disesuaikan dengan laju inflasi, kenaikan harga jual, biaya tambahan, dan lain-lain. Bahkan DPR RI menegaskan, sistem ini lebih menekankan pada aspek pelaksanaan dan pengawasan anggaran sehingga lebih lazim diterapkan oleh lembaga pemerintah.

2. Metode 50/30/20

Metode ini cocok untuk individu atau keluarga kecil yang di masa depan akan memiliki banyak kebutuhan. Tiap angka 50, 30, dan 20 mewakili kebutuhan, keinginan, dan juga rencana masa depan atau rasio pembayaran utang tiap bulan. Berikut perhitungannya:

budgeting-adalah
Metode 50-30-20 dalam Budgeting

3. Metode 80/20

Sekarang kita belajar metode 80/20 alias Prinsip Pareto. Menurut Investopedia, prinsip ini menekankan mengajarkan perusahaan dan individu bahwa 20% penyebab akan menghasilkan 80% hasil. Apakah sedikit membingungkan?

Kita buat skema ilustrasinya: Gajimu Rp5 juta per bulan. Saat mengecek transaksi keuangan, kamu menyadari 80% (Rp4 juta) gaji yang menguap tiap bulan berasal dari 20 jenis kategori pengeluaran.

Apa artinya? Itu berarti kamu bisa menurunkan pengeluaran hingga 80% jika mengelola 20 jenis kategori pengeluaran tersebut dengan seksama.

4. Metode Zero-Based Budgeting (ZBB)

Metode budgeting ZBB tidak mendasarkan data rencana anggaran dari pengeluaran di periode sebelumnya. Seperti ditulis oleh Investopedia, seluruh budgeting di periode baru dibenarkan karena kebutuhan tiap bulan sangat mungkin berubah.

Contoh: Pada bulan Agustus Tina menganggarkan pengeluaran sebesar Rp3 juta dari gaji total Rp5 juta. Namun pada bulan September, Tina mengalokasikan seluruh gaji karena ia butuh tambahan uang untuk membeli motor baru. 

5. Metode Sistem Amplop

Membuat budgeting menggunakan amplop termasuk metode lama dan cocok untuk individu yang sering melakukan pembayaran tunai. Tiap amplop, yang sudah ditulisi keterangan, berisi pembagian uang bulanan yang sudah ditentukan.

6. Metode 4-3-2-1

Rumus budgeting ini akan membantumu mengalokasikan gaji secara lebih efisien. Begini pembagiannya:

  • 40% dari gaji langsung dialokasikan untuk kebutuhan sehari-hari.
  • 30% untuk membayar tagihan.
  • 20% untuk dana darurat, investasi, dan tabungan.
  • 10% digunakan untuk sumbangan kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan.

Langkah-langkah Menyusun Budget

1. Menentukan Tujuan Keuangan

Buat daftar tujuan masa depan yang ingin kamu lakukan. Sebagian besar orang ingin keuangan yang stabil saat sudah tidak bekerja nanti. Maka langkah yang bisa dilakukan adalah menghitung pengeluaran bulanan dan laju inflasi hingga usai pensiun. Dengan begitu akan ketemu jumlah uang yang tersedia untuk hidup tanpa bergantung pada pekerjaan tertentu.

2. Memperhatikan Pengeluaran Tetap dan Tidak Tetap

Pengeluaran tetap dan tidak tetap bisa memengaruhi jumlah budget yang dialokasikan tiap bulan. Selalu perhatikan jika ada kenaikan maupun penurunan harga agar angka di dalam budgeting bisa lebih presisi. Setelah itu pilih metode budgeting yang sesuai dengan kepentinganmu.

Jika jumlah pengeluaran tidak tetap ternyata lebih sedikit dibanding bulan sebelumnya, segera masukkan kelebihannya ke dalam tabungan. Dengan begitu uang tersebut tidak akan digunakan untuk kepentingan lain.

3. Mencatat Pemasukan dan Pengeluaran

Laporan pemasukan dan pengeluaran adalah bukti transaksi yang selalu jadi acuan dalam metode budgeting. Kamu bisa mulai dengan mengumpulkan seluruh nota pembelian apapun dan melakukan review tiap minggu untuk melihat apa saja yang kamu beli. 

Gunakan aplikasi pemasukan dan pengeluaran yang secara otomatis menunjukan bagian mana yang memakan lebih banyak biaya, dan bagian mana yang bisa dikurangi. 

Meski terdengar mudah, mencatat pengeluaran dan pemasukkan butuh konsistensi. Bahkan jika satu catatan hilang, itu tidak akan cukup akurat untuk jadi bahan rancangan anggaran.

4. Memantau dan Menyesuaikan Anggaran Secara Rutin

Penyesuaian anggaran berhubungan erat dengan tujuan yang ingin dicapai. Jika tujuan tersebut semakin membutuhkan banyak biaya, dibutuhkan lebih banyak pengorbanan. Namun pastikan seluruh budgeting ini tidak membebani dirimu, ya! Beri ruang juga untuk dirimu melakukan hal yang kamu suka sesekali demi mental yang lebih sehat.

Contoh Budgeting

Cake menyediakan template contoh budget plan yang bisa kamu gunakan sebagai referensi. Cara membuat budgeting bulanan tidak sesulit yang kamu bayangkan.

Contoh Budgeting Pribadi

budgeting-adalah
Contoh Budgeting Pribadi dengan Metode 50-30-20

Contoh Budgeting Perusahaan

budgeting-adalah
Contoh Budgeting Perusahaan, Sumber: Centier

Sedang cari kerja? Temukan pekerjaan impian kamu di Cake! Job Portal terbaik dan terpercaya di Indonesia. 🎉

Kesimpulan

  1. Budgeting adalah proses, implementasi, dan juga alat yang digunakan untuk mengukur pengeluaran bulanan demi tujuan lebih besar di masa depan.
  2. Melakukan budgeting tiap bulan akan membantu mengurangi stres akibat pengeluaran tidak menentu. Hal ini berarti kesehatan mental dan kualitas hidup akan lebih baik saat kamu tahu betul ke mana saja gajimu itu dihabiskan.
  3. Ada 6 jenis metode budgeting yang bisa kamu terapkan: metode tradisional, metode 50/30/20, metode 80/20, metode zero-based-budgeting, metode sistem amplop, metode 4-3-2-1. Pilih yang kamu rasa paling sesuai dengan gaya hidup.

Menerapkan metode budgeting punya segudang manfaat, terutama untuk memastikan keuanganmu tidak akan goyah bahkan saat situasi ekonomi sedang tidak baik. Cake akan membantumu lebih jauh karena kami memiliki segudang template untuk CV, portofolio, bahkan tips seputar dunia kerja lain. Ayo bergabung dengan kami sekarang!

--- Ditulis oleh Erika Rizqi ---

3 Benefits of Subscribing to Cake's Newsletter

  • Bi-weekly newsletter updates
  • Industry trends and skills recommendation
  • Latest job openings and job search information
Newsletter

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Personal Development
Feb 5th 2025

10+ Transferable Skills untuk Sukses Menghadapi Dunia Kerja yang Selalu Berubah

Saat ini, sebagian besar lulusan baru kesulitan menemukan pekerjaan. Untuk mempermudah proses pencarian kerja, penting untuk memiliki transferable skills agar kalian bisa mendapatkan kerja di berbagai bidang! Cari tahu lebih lanjut tentang transferable skills di artikel ini.