lanjut tentang background check karyawan. Daftar isi: Apa itu Background Check Mengapa Background Check Penting? Ini Tujuannya Bagaimana Cara Melakukan Background Check yang Efektif? Apa yang Harus Dihindari Saat Melakukan Background Check Apa itu Background Check? Dilansir dari Forbes , background check adalah proses yang dilakukan oleh pemberi kerja untuk memverifikasi informasi yang diberikan oleh pelamar kerja. Tujuan utama dari background check adalah untuk menghindari risiko mempekerjakan karyawan yang mungkin menimbulkan masalah bagi perusahaan. Dalam proses background check karyawan, tim HRD

dengan background check untuk karyawan baru, dengan alasan background checking melanggar privasi individu. Apakah background check melanggar privasi? Apa saja batasan ketika melakukan background check ? Simak penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan background check , serta mengapa dan kapan HRD melakukan background check dalam artikel berikut ini. Daftar isi: Apa itu Background Check ? Tujuan Background Check Jenis-Jenis Background Check Karyawan Persiapan Sebelum Background Check Tips Anti Gagal Saat Background Check Apa itu Background Check ? Apa yang dimaksud dengan background check

lebih menarik dan berbeda dari lautan CV lainnya. Masukkan karya-karya kamu sebelumnya dan berikan deskripsi yang mendetail melalui elemen multimedia seperti gambar, video, atau slide. 3. Sertakan link website/sosial media Di era yang sudah serba digital ini, tentunya HRD ingin melihat karya-karya kamu di dunia digital. 80% HRD mencari nama kamu dan melakukan background check di Google sebelum mengundang kamu untuk interview. Berkat CV online, kamu bisa langsung menyematkan link yang menuju ke website, sosial media, atau

magang sebelumnya. 📚 Bacaan lanjutan: 8 Contoh CV Fresh Graduate Menarik (Tanpa Pengalaman) & Cara Membuatnya 3. Bangun Personal Branding di Media Sosial Personal branding merupakan cara kamu mempresentasikan dirimu secara online. Di era digital ini, tidak jarang bagi rekruter untuk melakukan background check ketika menyeleksi kandidat untuk mengenal mereka lebih dalam. Maka itu, memiliki kehadiran online (reputasi online) di media sosial menjadi penting. Contoh cara membangun personal branding Membagikan cerita/pengalaman profesional di LinkedIn Membagikan konten bermanfaat pada media sosial