4 Contoh Portofolio Content Writer Menarik dan Cara Membuatnya

Apa pun profesi menulis yang kamu tempuhi — content writing, copywriting, atau ghostwriting, membuat portofolio writer adalah hal yang tidak boleh dilewatkan. Klien pastinya ingin melihat kemampuan kamu melalui portofolio penulis sebagai bukti nyata bahwa kamu mampu menghasilkan karya tulis yang baik dan yang cocok dengan kriteria mereka.

Sebagai content writer pemula tanpa pengalaman, mungkin kamu bingung harus mulai membuat portofolio untuk content writer dari mana, atau mungkin kamu adalah content writer berpengalaman tetapi bingung bagaimana cara menunjukan sisi terbaikmu di portofolio content writer kamu karena banyaknya pengalaman dan karya tulis yang kamu miliki.

Yuk, para penulis, mari kita merapat karena Cake telah merangkum segala informasi yang kamu perlukan untuk membuat portofolio content writer beserta berbagai contoh portofolio content writer untuk referensi kamu!

Pentingnya Membuat Portofolio Content Writer

Selain CV lamaran kerja, portofolio content lamaran kerja biasanya merupakan dokumen yang wajib untuk dikirim ketika melamar kerja. Jadi, pastinya kamu harus mempersiapkan portofolio writer terlebih dahulu, agar proses melamar kerja bisa berjalan lancar. Selain itu, ada beberapa hal lain yang membuat portofolio content writer menjadi penting untuk seorang penulis, yakni:

  • Mendemonstrasikan skill menulis: sama seperti seorang desainer grafis yang perlu menunjukkan hasil desain mereka, kamu juga perlu membuat portofolio content writer agar klien bisa lebih memahami skill dan bahkan karakter kamu.
  • Meningkatkan jumlah pembaca: dengan menyebarkan portofolio content writer digital kamu, ada kemungkinan kamu akan mendapatkan audiens baru yang tertarik untuk membaca blog atau karya tulisanmu yang lainnya.
  • Memperluas jaringan (networking): selain menambah jumlah audiens, membuat portofolio writer juga bisa memperluas network kamu, dan kamu bisa bertemu dengan para penulis lainnya.
  • Peluang untuk mendapatkan lebih banyak pekerjaan: berkat jaringan kamu yang luas karena membuat portofolio content writing, kesempatan kamu untuk mendapatkan tawaran pekerjaan sampingan juga akan menjadi lebih tinggi. Ini tentunya sangat menguntungkan jika kamu adalah seorang freelance content writer.

6 Hal yang Perlu Dicantumkan dalam Portofolio Content Writer

Membuat portofolio penulis sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Baik kamu adalah seorang content writer pemula atau berpengalaman, terdapat 6 bagian yang perlu ditulis dalam portofolio content writer kamu.

✍🏻 Catatan:

Tergantung media yang kamu gunakan, kamu bisa mengikuti urutan ini jika kamu menggunakan slide presentasi. Jika kamu membuat website pribadi, kamu bebas untuk menentukan urutannya.

1. Deskripsi Diri/Profil

Bagian profil atau yang disebut juga sebagai halaman “About Me” adalah halaman pertama pada portofolio content writer yang menjelaskan mengenai diri kamu secara singkat dan padat. Kamu juga bisa menambahkan foto profesional kamu di bagian ini jika kamu merasa nyaman.

Lalu, apa saja yang harus dituliskan dalam profil portofolio content writer?

  • Pengalaman kerja
  • Kepribadian
  • Value/Goals
  • Style kerja
  • Niche
  • Penghargaan/pelatihan
  • Domisili

Intinya tulislah 3 - 4 kalimat yang paling menggambarkan diri kamu sebagai seorang content writer. Jika kamu ingin menyebutkan pengalaman kerja kamu di bagian ini, tulislah secara singkat karena akan ada bagian tersendiri untuk menjelaskan riwayat pendidikan kamu di portofolio writer ini.

2. Pendidikan

Kemudian, pada halaman berikutnya cantumkan juga riwayat pendidikanmu. Tulislah secara singkat, kamu tidak perlu mengulang semuanya yang ada di CV kamu. Cukup berikan informasi tentang:

  • Nama sekolah
  • Tahun menempuh pendidikan
  • Jurusan
  • Logo sekolah

Penghargaan atau GPA yang bagus juga boleh kamu sertakan di portofolio content writer, dan pelatihan atau sertifikasi pun juga boleh jika ada.

3. Pengalaman

Sama seperti sebelumnya, pengalaman kerja, sukarelawan, atau organisasi juga dituliskan secara singkat saja karena klien atau tim HRD juga bisa membaca selengkapnya di CV kamu. Oleh karena itu, sertakan saja informasi berikut:

  • Nama perusahaan/organisasi
  • Tahun
  • Posisi
  • Logo perusahaan/organisasi

4. Skill dan Tools

Untuk “Skills dan Tools” kamu bisa pilih untuk menyertakan hard skill dan soft skill, atau hard skill saja. Dua-duanya tidak masalah karena informasi ini juga pastinya telah kamu tuliskan di CV. Berikut adalah beberapa skill dan tools yang biasanya dimiliki oleh content writer:

  • Search Engine Optimization (SEO): Semrush, Ahrefs, Google Ads/Keyword Planner, SEO Minion
  • Analisis: Google Analytics, Looker Studio, Google Trend
  • CRM: Mailchimp, Whimsical, Onesignal
  • Design: Canva, Adobe Photoshop 
  • Email Marketing
  • Copywriting

5. Karya Terbaik

Bisa dibilang bagian ini adalah bagian yang paling penting di portofolio untuk content writer. Usahakan untuk menyertakan karya-karya terbaikmu saja. Ingat, ini adalah portofolio content writer, bukan blog kamu. Prioritaskan kualitas daripada kuantitas.

Berikut adalah beberapa tips untuk memuat karya terbaikmu di portofolio writer:

  • Berikan cuplikan gambar
  • Tambahkan link menuju artikel/karya tulis
  • Tuliskan deskripsi singkat (objektif, target audiens, judul, keywords, page rank, article performance, page views, dll.)
  • Susun karya terbaikmu berdasarkan tipe atau niche (blog, email marketing, press release, push notification copies, dll.)

Jika kamu memutuskan untuk menyertakan testimoni, pastikan juga kalau testimoni tersebut berasal dari orang yang kredibel.

6. Informasi Kontak

Jangan lupa untuk sertakan kontak kamu di portofolio content writing karena ini berfungsi sebagai Call-to-Action (CTA) kepada klien atau rekruter. Berikan informasi tentang:

  • Alamat email
  • Nomor telepon
  • LinkedIn (jika ada)
  • Website (jika ada)
  • Sosial Media (jika relevan)

Sedang cari kerja? Temukan pekerjaan impian kamu di Cake! Job Portal terbaik dan terpercaya di Indonesia. 🎉

Cara Membuat Portofolio Content Writer

1. Kumpulkan Karya Terbaikmu

Langkah pertama dalam membuat portofolio untuk content writer adalah mengumpulkan seluruh karya kamu — termasuk artikel, blog, email marketing, copywriting, dan lainnya, dalam satu folder atau docs. Sertakan juga link artikel yang sudah live di website. Jika portofolio tulisan kamu ada di Microsoft Word, pindahkan portofolio tulisan tersebut ke Google Docs agar lebih mudah diakses melalui link. 

Kemudian, pilih 1 - 3 karya terbaik kamu untuk setiap niche. Karya tulis yang memiliki performa bagus atau yang bisa menunjukan style tulisan kamu merupakan karya tulis yang bisa kamu masukan ke portofolio content writer.

💡 Bagaimana kalau aku belum punya pengalaman sebagai content writer?

Tenang saja, ada solusinya, kok! Kamu bisa buat proyek sendiri dan mulai menulis di Medium, website yang menerima guest posting, atau coba membuat dan menulis di website pribadi.

2. Pilih Platform Untuk Menampilkan Portofolio Tulisan

Banyak sekali pilihan platform yang bisa kamu gunakan untuk menunjukkan portofolio content writer kamu. Google drive yang berisikan contoh-contoh tulisan kamu pun juga tergolong sebagai portofolio writer, atau memberikan link akun Medium atau LinkedIn yang berisikan artikel kamu juga termasuk sebagai portofolio.

Semuanya kembali lagi pada pilihan kamu. Kamu juga bisa menggunakan platform portofolio tulisan sebanyak-banyaknya untuk memperluas audiens. Di bawah ini adalah beberapa platform yang bisa kamu gunakan untuk mengumpulkan portofolio content writer mu:

  • Online portfolio maker: Cake, Clippings.me, Journoportfolio, Contra, Muck Rack
  • Slide: Google Slide, Canva
  • Link in Bio: Milkshake, Linktree, Beacons.ai
  • Buat website sendiri: Wordpress, Wix

Cake menyediakan platform untuk membuat portofolio online dan menjalin koneksi di komunitas Cake. Yuk, buat portofolio content writer kamu di Cake, 100% gratis! 🎉

3. Buat Portofolio Content Writer

Setelah memilih platform portofolio content writer, waktunya untuk susun seluruh isi portofolionya. Masukkan 6 informasi penting pada portofolio tulisan (profil, pendidikan, pengalaman, dll.) ke platform pilihan kamu.  

Perhatikan desain, warna, spacing, font style, dan font size portofolio writer agar perpaduannya cocok dan mudah dibaca.

4. Cek Kembali Portofolio Content Writing

Langkah berikutnya dalam membuat portofolio penulis adalah cek kembali tulisan dan isi portofolionya. Apakah ada typo? Apakah nomor kontak dan link bekerja dengan baik? Apakah portofolio content writer kamu bisa dibuka di berbagai gadget (laptop, tablet, smartphone)?

Selain itu, perbaharuilah portofolio content writer kamu sesering mungkin biar tetap up-to-date.

5. Sebarkan Portofolio Content Writing

Terakhir, publikasikan dan sebarkan portofolio tulisan kamu!

Proses menyebarkan portofolio kamu pun jadi lebih mudah karena semuanya sudah ada dalam satu platform. Kamu hanya perlu mengirimkan link portofolio content writer kamu saat melamar kerja, dan menyertakannya di akun sosial media kamu seperti Instagram atau LinkedIn.

4 Contoh Portofolio Penulis yang Baik dan Menarik

Cake telah membagikan cara membuat portofolio content writer secara lengkap. Tentunya akan lebih bermanfaat lagi jika kamu bisa lihat contoh asli portofolio penulis, bukan? Ini dia 4 contoh portofolio content writer yang baik dan menarik.

1. Contoh Portofolio Content Writer Pemula

Contoh portofolio content writer pemula yang dibuat oleh fresh graduate, Aulia Aristawaty (Dibuat di Cake). Untuk lebih lengkap, lihat portofolio Aulia Aristawaty.

Contoh Portofolio Content Writer
Contoh Portofolio Content Writer Pemula (Mahasiswa) — Dibuat di Cake

2. Contoh Portofolio Writer

Contoh portofolio writer yang menarik dibuat oleh Gustia Martha Putri (Dibuat di Cake). Untuk lebih lengkap, lihat portofolio Gustia Martha Putri.

Contoh-Portofolio-Content-Writer
Contoh Portofolio Writer — Dibuat di Cake

3. Contoh portofolio content writer

Berikut cuplikan contoh portofolio content writer yang menarik dibuat oleh Tasha Anindita (Diambil dari link in bio Tasha Anindita, Milkshake). Untuk lebih lengkap, lihat portofolio Tasha Anindita.

contoh-portfolio-writer
Contoh Portofolio Content Writer

4. Contoh portofolio untuk penulis

Berikut cuplikan contoh portofolio untuk penulis yang menarik dan kreatif dibuat oleh Adenia Nadira Tuzenitha (Diambil dari LinkedIn). Untuk lebih lengkap, lihat portofolio Adenia Nadira Tuzenitha.

contoh-portofolio-content-writer
Cuplikan Portofolio Writer Menarik

Konklusi 

Sekarang, kamu sudah tahu bagaimana cara membuat portofolio content writer. Langkahnya sangat sederhana, kumpulkan karya terbaikmu, pilih platform portofolio writer, susun portofolio content writer, dan publikasikan portofolio tersebut.

Saat membuat portofolio content writer, ingat beberapa tips ini:

  • Susun karya terbaikmu sesuai dengan tipe atau niche
  • Prioritaskan kualitas daripada kuantitas
  • Pastikan portofolio content writer mudah dibaca dan dinavigasi
  • Perbarui portofolio content writer seiring waktu berjalan
  • Lihat contoh portofolio content writer lainnya untuk inspirasi

Nah, itu dia cara membuat portofolio content writer dan beberapa contoh asli portofolio content writer yang baik dan unik. Sekarang giliran kamu untuk buat portofolio content writer kamu. Selamat mencoba!

Yuk, cobain buat portofolio content writer kamu di Cake, 100% gratis! 🎉

Mau raih pekerjaan impianmu?  Ingin buat CV ATS-friendly yang profesional biar dilirik HRD? Cobain Cake untuk membuat CV online, portofolio lamaran kerja, dan juga cari lowongan kerja di job portal kami. 

--- Ditulis Oleh Cindy Graciella ---

3 Benefits of Subscribing to Cake's Newsletter

  • Bi-weekly newsletter updates
  • Industry trends and skills recommendation
  • Latest job openings and job search information
Newsletter

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Portfolio
May 23rd 2024

10 Contoh Portofolio Digital Marketing dan Cara Membuatnya!

Portofolio digital marketing adalah kumpulan informasi tentang dirimu, hasil karya terbaik, pengalaman, training dan skills kamu khususnya di bidang digital marketing.