Menyusun proses rekrutmen dan seleksi karyawan yang efektif bukanlah hal yang mudah. Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, rekruter harus cermat menyesuaikan strategi rekrutmen agar mampu menarik dan menyeleksi kandidat berkualitas.
Riset dari Robert Half menyebutkan bahwa 90% manajer perekrutan masih dihadapkan pada tantangan berat dalam merekrut talenta baru yang sesuai dengan kebutuhan. Pasar tenaga kerja yang kompetitif mempertegas pentingnya merancang proses rekrutmen yang efektif dan efisien.
Untuk menjawab tantangan dalam rekrutmen, Cake akan membagikan 12 contoh proses rekrutmen dan seleksi karyawan yang efektif di berbagai bidang pekerjaan. Artikel ini dapat Anda jadikan referensi dalam menentukan proses rekrutmen dan seleksi karyawan yang tepat bagi perusahaan Anda.
Daftar isi:
Hasil survei Harvard Business Review di 326 perusahaan mengungkap bahwa hampir 75% perusahaan tidak puas dengan efektivitas rekrutmen mereka. Data ini mencerminkan tantangan besar dalam rekrutmen, di mana banyak perusahaan kesulitan menemukan kandidat dengan proses yang efektif dan efisien.
Tingkat ketidakpuasan yang tinggi menegaskan adanya kebutuhan mendesak bagi perusahaan untuk mengevaluasi dan memperbaiki proses rekrutmen dengan langkah-langkah yang lebih baik.
Lantas, bagaimana proses rekrutmen karyawan? Secara umum, berikut merupakan langkah-langkah dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan di perusahaan.
Langkah pertama dalam proses rekrutmen adalah mengidentifikasi kebutuhan perusahaan dan menentukan tujuan rekrutmen. Tim HRD dapat bekerja sama dengan manajer dan supervisor untuk mempermudah proses identifikasi kebutuhan tenaga kerja perusahaan.
Setelah proses identifikasi terpenuhi, HRD perlu menentukan tujuan atau objektif yang ingin dicapai dalam proses rekrutmen. Pastikan untuk menyelaraskan tujuan rekrutmen dengan tujuan strategis jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.
Dikutip dari SHRM, berikut merupakan aspek-aspek yang perlu diperhatikan saat mengidentifikasi kebutuhan dan tujuan rekrutmen:
Langkah selanjutnya adalah menyusun strategi yang tepat dalam proses rekrutmen. Penyusunan strategi ini bertujuan untuk memastikan proses rekrutmen efektif menarik kandidat yang tepat serta efisien dari segi waktu dan biaya. Strategi rekrutmen memuat rencana tindakan spesifik yang diperlukan dalam memenuhi tujuan rekrutmen.
Deskripsi pekerjaan yang jelas, lengkap, dan to-the-point membantu perusahaan menarik kandidat berkualitas sesuai kebutuhan. Deskripsi pekerjaan mencakup nama posisi jabatan, ringkasan pekerjaan, tugas dan tanggung jawab utama, kualifikasi yang diharapkan, dan gaji yang ditawarkan.
Untuk mempermudah pembuatan deskripsi lowongan kerja yang menarik, Anda dapat mengikuti panduan di video berikut ini:
Sourcing kandidat melibatkan proses pencarian kandidat potensial dari berbagai sumber, baik secara internal maupun eksternal. Dikutip dari LinkedIn, sumber internal bisa berupa promosi atau pemindahtugasan karyawan yang sudah ada. Sementara sumber eksternal mencakup penggunaan job portal, sosial media, iklan lowongan pekerjaan, hingga berpartisipasi dalam job fair.
Dalam tahap ini, penting untuk memanfaatkan jaringan dan database perusahaan untuk mendapat kandidat berkualitas.
Setelah menerima lamaran, perusahaan dapat beranjak ke proses screening kandidat untuk menilai apakah kandidat memenuhi kualifikasi minimum yang ditetapkan dalam deskripsi pekerjaan. Screening awal kandidat dilakukan dengan cara review CV, portofolio, dan tes atau asesmen online.
Kandidat yang lolos screening akan melanjutkan ke tahap uji keterampilan dan wawancara. Ini menjadi tahapan kunci dalam proses rekrutmen untuk menilai pengalaman, kompetensi teknis, dan kesesuaian kandidat dengan budaya perusahaan.
Penting untuk memeriksa latar belakang (background) dan referensi kandidat untuk memastikan bahwa akurasi informasi yang diberikan kandidat selama proses rekrutmen berjalan. Tahapan ini mencakup pengecekan catatan pekerjaan sebelumnya, pendidikan, reputasi kandidat, dll. Pemeriksaan background dan referensi dapat membantu mengurangi risiko mempekerjakan yang tidak cocok atau memiliki masalah di pekerjaan sebelumnya.
Setelah kandidat menyelesaikan seluruh proses seleksi karyawan, langkah selanjutnya adalah memberikan penawaran kontrak kerja. Pada tahap ini, HRD bernegosiasi dengan kandidat terpilih terkait gaji, benefit, serta tugas dan tanggung jawab pekerjaan. Penawaran kontrak kerja yang transparan dan adil bagi kedua belah pihak akan meningkatkan peluang penerimaan kandidat terpilih.
Onboarding adalah proses membantu karyawan baru beradaptasi dengan lingkungan kerja, budaya, dan tanggung jawabnya di perusahaan. Proses onboarding yang baik dapat mempercepat integrasi karyawan baru ke dalam tim dan meningkatkan produktivitas mereka.
Setelah onboarding, HRD perlu melakukan evaluasi berkala untuk memastikan karyawan baru dapat menjalankan pekerjaannya sesuai harapan perusahaan, dan jika perlu memberikan dukungan atau pelatihan tambahan.
8 juta talenta berkualitas menunggu, mulai pasang lowongan kerja di Cake!
Proses rekrutmen dan seleksi karyawan yang efektif memiliki beberapa ciri utama yang menjadi indikator keberhasilannya. Efektivitas proses rekrutmen dan seleksi karyawan dinilai dari aspek strategis dan operasional yang memastikan perusahaan mendapat kandidat terbaik dengan biaya dan waktu perekrutan yang efisien. Secara lebih detail, berikut ciri utama dari proses rekrutmen dan seleksi yang efektif:
Proses rekrutmen yang efektif selalu berfokus pada pencarian kandidat yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis perusahaan. Rekrutmen yang efektif membantu perusahaan menemukan kandidat terbaik yang mampu berkontribusi dalam mencapai target strategis perusahaan.
Proses rekrutmen yang efektif tidak selalu harus cepat, tapi tepat waktu dengan timeline manpower planning perusahaan. Hal ini memungkinkan perusahaan mendapatkan kandidat terbaik di waktu yang tepat tanpa harus mengorbankan kualitas seleksi.
Keterlambatan mengisi posisi kosong dapat mengganggu operasional bisnis, sementara proses yang terlalu cepat tanpa proses seleksi yang matang bisa menghasilkan kandidat yang kurang sesuai.
Rekrutmen yang efektif juga mencakup pemanfaatan sumber daya secara efisien dan sesuai dengan anggaran yang tersedia. Pengeluaran rekrutmen harus sebanding dengan nilai yang dihasilkan dari mendapatkan karyawan yang tepat. Perusahaan dapat memanfaatkan teknologi dan proses internal yang baik untuk menjaga biaya rekrutmen tetap terkendali tanpa mengorbankan kualitas perekrutan.
Proses seleksi karyawan baru memerlukan penilaian yang komprehensif untuk memastikan kompetensi kandidat dapat menjalankan pekerjaannya sesuai ekspektasi perusahaan. Penilaian ini dapat mencakup evaluasi keterampilan teknis, soft skills, kesesuaian dengan budaya perusahaan, tes kepribadian, studi kasus, wawancara berbasis kompetensi, dll.
Akhir dari proses rekrutmen yang efektif adalah onboarding dan adaptasi yang lancar bagi karyawan baru dengan lingkungan dan budaya kerja perusahaan. Proses onboarding dan adaptasi yang lancar membantu karyawan baru lebih produktif dan berkontribusi lebih baik untuk mencapai tujuan perusahaan.
Rekrut kandidat dengan skill spesifik lebih tepat dan cepat bersama konsultan rekrutmen profesional Cake. 🎉
Setelah memahami langkah-langkah dan karakteristik rekrutmen yang efektif, kini saatnya melihat contoh-contoh proses rekrutmen dan seleksi karyawan. Cake mengambil contoh dari beberapa perusahaan global yang memiliki track-record positif dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan.
Menariknya, mayoritas perusahaan saat ini telah memanfaatkan teknologi modern dalam proses rekrutmen untuk meningkatkan efisiensi. Menurut data dari ClearCompany, 72% eksekutif telah berinvestasi pada teknologi untuk melakukan rekrutmen dan mempertahankan karyawan.
Sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, Google menerapkan rekrutmen yang kompetitif dan dirancang untuk menemukan talenta terbaik yang sesuai dengan budaya inovatif perusahaan.
Dikutip Google Careers, Google menerapkan 6 tahapan utama dalam proses rekrutmen mereka yaitu refleksi diri, pencarian pekerjaan, penyusunan resume, melamar via online, interview, pemberian keputusan dan penawaran kerja.
Perusahaan multinasional RedBull menerapkan inovasi teknologi dalam proses rekrutmen yang membuat pengalaman kandidat lebih menyenangkan saat melamar. Di website Redbull, mereka menggunakan alat asesmen yang disebut Wingfinder.
Wingfinder adalah contoh proses rekrutmen dan seleksi karyawan yang membantu kandidat mengenali keunggulan mereka. Alat ini mengajukan pertanyaan yang berfokus pada empat area kunci kesuksesan pribadi. Tes ini memakan waktu sekitar 30 menit dan didasarkan pada penelitian psikologis kredibel.
Amazon adalah perusahaan raksasa teknologi ini juga mengadopsi proses rekrutmen yang berfokus pada prinsip kepemimpinan atau “Leadership Principles”. Setelah mengajukan lamaran, kandidat yang lolos akan menjalani tes online yang dirancang untuk menilai keterampilan teknis, kognitif, dan perilaku mereka
Dikutip dari website resmi Amazon, perusahaan penyedia layanan cloud ini memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) dan machine learning (ML) dalam proses screening. Setelah lolos screening dan tes online, pelamar akan menerima undangan wawancara virtual, mulai dari 4 hingga 7 wawancara dengan berbagai pihak.
Dalam wawancara ini, kandidat harus mampu menjelaskan bagaimana mereka mengaplikasikan prinsip kepemimpinan di perusahaan. Kemudian, ada pula proses wawancara ‘Bar Raiser’ yang merupakan wawancara terakhir yang dilakukan oleh seseorang yang tidak terlibat langsung dalam tim yang membuka lowongan. Mereka bertugas memastikan kandidat memenuhi standar kualitas yang ketat.
Proses rekrutmen di Unilever menerapkan pendekatan yang lebih terstruktur dengan tujuan mencari individu yang selaras dengan nilai-nilai perusahaan. Prosesnya dimulai dengan pengajuan lamaran online dan screening awal yang dilakukan melalui sistem penilaian otomatis berbasis AI yang mengevaluasi kecocokan kandidat dengan lowongan yang dibuka.
Untuk asesmen, Unilever mengukur keterampilan dan perilaku kandidat menggunakan game psikometrik inovatif yang memberikan pengalaman menyenangkan. Setelah lolos tahap ini, kandidat akan diundang untuk wawancara satu arah, di mana mereka diminta menjawab serangkaian pertanyaan dalam waktu tertentu.
Unilever juga menerapkan proses wawancara lanjutan yang meminta kandidat melakukan presentasi studi kasus untuk melihat keterampilan analitis dan kemampuan berpikir strategis. Ini merupakan contoh proses rekrutmen dan seleksi karyawan yang terstandarisasi untuk industri FMCG.
Airbnb adalah perusahaan online traveling agency (OTA) yang memiliki proses rekrutmen terintegrasi dengan budaya perusahaan. Perusahaan secara teliti melakukan pemeriksaaan background kandidat karyawan dan menyesuaikannya dengan lowongan yang dibuka dan nilai-nilai perusahaan.
Setiap aspek proses perekrutan, khususnya pada saat wawancara, calon karyawan diajak berpartisipasi dalam diskusi mendalam tentang nilai-nilai perusahaan dan bagaimana cara mereka bisa berkontribusi. Pada tahap akhir wawancara, rekruter melakukan wawancara ‘core values’ di mana kandidat dinilai berdasarkan kesesuaian dengan nilai-nilai inti perusahaan.
Rekrutmen di IBM menerapkan beragam asesmen yang divalidasi secara ilmiah. Asesmen yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan peran atau posisi pekerjaan. Ini merupakan contoh proses rekrutmen dan seleksi karyawan yang berbasis data dan berfokus pada keakuratan penilaian.
IBM merancang asesmen untuk memprioritaskan rekrutmen berdasarkan keterampilan dan pengalaman yang sesuai. Ini membuat asesmen di IBM menjadi lebih adil dan mampu meminimalisir bias.
Setelah lolos asesmen, IBM memberikan tes kognitif, kompetensi, dan beberapa tes lain yang berhubungan dengan pekerjaan. Kandidat yang berhasil lolos akan diundang untuk wawancara secara virtual maupun tatap muka.
Pertanyaan wawancara cukup bervariasi dan berfokus untuk menggali pengalaman kandidat sebelumnya dan memahami potensi mereka. IBM juga berkomitmen memberikan update dan feedback terkait proses rekrutmen kepada kandidat, sehingga memungkinkan mereka untuk berkembang lebih baik di masa mendatang.
Perusahaan konsultan manajemen bisnis, McKinsey & Company menerapkan proses rekrutmen yang interaktif dan menyenangkan.McKinsey & Company secara strategis melibatkan game interaktif berupa sebuah dunia simulasi di mana para kandidat mendemonstrasikan bagaimana mereka memecahkan masalah. Anda dapat mencontoh proses rekrutmen dan seleksi karyawan ini untuk meningkatkan keterlibatan kandidat dan menilai keterampilan berpikir kritis dalam situasi nyata.
Permainan berbasis simulasi tersebut ditujukan untuk menguji kemampuan kandidat dan memungkinkan mereka menunjukkan keahlian dengan cara praktis. Kandidat terbaik yang memperoleh skor tertinggi dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan akan otomatis lolos ke tahap wawancara.
Dikutip dari situs resmi McKinsey Careers, wawancara tahap akhir diselenggarakan selama 50 menit secara one-on-one. Wawancara ini berfokus pada aspek bisnis untuk menguji kemampuan pemecahan masalah dan menguji keahlian kandidat di berbagai bidang. Keseluruhan proses rekrutmen McKinsey umumnya memakan waktu rata-rata satu hingga beberapa bulan.
Nvidia menerapkan proses rekrutmen terstandar yang berfokus menyaring kandidat dengan kemampuan teknis dan penyelesaian masalah inovatif. Terdapat 4 fase utama dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan di Nvidia, yaitu:
Spotify menerapkan proses rekrutmen yang berfokus pada pengalaman kandidat. Perusahaan streaming audio dan musik ini menggunakan wawancara berbasis nilai yang mereka sebut sebagai “Band Manifesto”, pendekatan unik untuk memastikan kandidat sesuai dengan visi perusahaan.
Dikutip dari Spotify HR Blog, proses rekrutmen Spotify menggunakan wawancara informal dan transparan. Dalam wawancara, kandidat akan bertemu dengan berbagai anggota im untuk mengevaluasi kecocokan dengan budaya perusahaan. Proses rekrutmen di Spotify juga terbuka dan rekruter akan memberikan feedback kepada kandidat baik yang diterima maupun tidak.
Slack dikenal luas sebagai aplikasi komunikasi dan kolaborasi kerja berbasis cloud. Slack Technologies sebagai pengembang Slack menerapkan proses rekrutmen yang menjunjung keberagaman dan inklusivitas.
Proses rekrutmen Slack tidak menggunakan metode whiteboard interviews tapi mereka menggantinya dengan latihan teknis yang menyoroti kemampuan dan keterampilan kandidat. Proses wawancara Slack difokuskan pada penilaian keahlian kandidat dan proyek yang pernah mereka kerjakan.
Microsoft menerapkan proses rekrutmen yang berfokus untuk menjaring talenta berbakat yang cocok dengan budaya perusahaan. Ada 4 tahapan utama dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan Microsoft, yaitu:
Proses rekrutmen di perusahaan Tesla berfokus mengidentifikasi keunggulan kandidat atau yang disebut ‘evidence of excellence’. Rekruter di Tesla menggunakan tahapan berjenjang termasuk asesmen online,
wawancara yang berfokus pada problem solving, dan presentasi panel yang meminta kandidat mendiskusikan tantangan berat mereka selama bekerja.
Rekrutmen dan seleksi karyawan di Tesla tidak hanya menilai keterampilan teknis saja, tapi juga kecocokan kandidat dengan budaya perusahaan yang inovatif. Kandidat yang berhasil adalah mereka yang bisa menunjukkan fleksibilitas dan kemampuan bekerja dalam lingkungan dinamis dan inovatif.
📚 Baca juga: 13 Metode Rekrutmen Efektif, Bisa Dicoba HRD!
Setiap perusahaan tentu memiliki cara tersendiri dalam menjalankan proses rekrutmen dan seleksi karyawan. Efektivitas proses rekrutmen dan seleksi karyawan bergantung pada sejauh mana proses tersebut selaras dengan kebutuhan dan tujuan bisnis.
Dengan mempelajari berbagai contoh proses rekrutmen dan seleksi karyawan yang efektif, Anda dapat membantu perusahaan merancang sistem yang lebih optimal dan mampu menarik talenta terbaik.
Cake adalah platform rekrutmen dengan +8 juta database talenta di talent pool global. Pasang lowongan kerja gratis untuk 3 loker pertama atau mulai tingkatkan Employer Branding lebih efektif bersama Cake. Didukung teknologi ATS Cake AI dan Recruitment Consultant profesional, mulai temukan talenta berkualitas lebih cepat!
Dapatkan wawasan mendalam dan konten informatif terkait rekrutmen, manajemen SDM, employer branding, serta tren terbaru di dunia HR hanya di Cake. Jadikan kami sumber terpercaya Anda untuk strategi perekrutan yang efektif dan solusi SDM yang inovatif.
HR content expert passionate about career development and recruitment strategies, helping professionals grow their careers and businesses build high-performing teams.