DEI: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menerapkannya di Lingkungan Kerja

DEI adalah singkatan dari diversity, equity, dan inclusion. Di dunia kerja, DEI telah menjadi prioritas banyak perusahaan untuk menciptakan budaya kerja yang sehat sekaligus mendongkrak performa bisnis.

Studi dari LinkedIn Learning mengungkap, perusahaan yang memiliki rating DEI lebih dari 22% dilihat sebagai “perusahaan terkemuka dengan talenta profesional berkaliber tinggi”. Selain itu, 80% responden juga mengatakan mereka lebih tertarik bekerja di perusahaan yang menghargai isu-isu DEI.

Mengingat pentingnya DEI di lingkungan kerja, tim Cake akan membahas lebih detail seputar pengertian, manfaat,  dan cara menerapkannya. Tak hanya itu, penulis juga akan membagikan contoh perusahaan dengan program dan capaian DEI terbaik. Yuk, simak selengkapnya!

Apa yang Dimaksud dengan DEI?

Diversity, equity, and inclusion adalah sebuah konsep yang mewakili asas keberagaman (diversity), kesetaraan (equity), dan inklusi (inclusion). Dalam konteks dunia kerja, DEI artinya adalah konsep lingkungan kerja ideal berdasar asas keterwakilan, keadilan, dan kesempatan yang sama untuk semua individu, tanpa memandang ras, gender, agama, atau karakteristik tertentu.

DEI penting bagi karyawan dan perusahaan dalam meningkatkan performa bisnis. Menurut studi dari McKinsey, perusahaan yang memiliki rating DEI tinggi memiliki kemungkinan 25% lebih besar mendapat profit dibandingkan dengan perusahaan DEI rendah.

Bagi karyawan, bekerja di tengah keberagaman, kesetaraan, dan inklusi memungkinkan mereka berkembang lebih baik dari segi karir dan kompetensi diri. 

Dalam atmosfer keberagaman, setiap individu dapat belajar banyak hal baru dari rekan kerja yang memiliki latar belakang beragam. Kesetaraan dan inklusi memastikan setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengajukan inisiatif dan berkolaborasi demi kepentingan bersama.

Asas-asas dalam konsep DEI saling berkaitan antara satu sama lain. Sebagai contoh, tingkat inklusivitas lingkungan kerja ditentukan dari keanekaragaman latar belakang karyawan dan kesetaraan. Inklusivitas ini bernilai lebih tinggi saat memiliki karyawan dengan latar belakang berbeda dan saling menjunjung nilai kesetaraan.

Apa Bedanya Diversity, Equity, dan Inclusion?

Diversity, Equity, and Inclusion adalah konsep yang memiliki keterkaitan erat tetapi mempunyai makna yang berbeda. Meski terlihat mirip, masing-masing asas dalam DEI memiliki fokus dan tujuan sendiri di organisasi atau masyarakat. 

Untuk mempermudah identifikasi asas DEI, simak penjelasan seputar perbedaan asas keberagaman (diversity), kesetaraan (equity), dan inklusi (inclusion) berikut ini:

1. Keberagaman (Diversity)

Keberagaman adalah kondisi kelompok sosial yang terdiri dari berbagai macam latar belakang individu berbeda. Ini mencakup perbedaan dalam hal ras, etnis, agama, suku, jenis kelamin, orientasi seksual, usia, dan faktor lainnya.

Lingkungan kerja yang menjunjung asas keberagaman umumnya diisi oleh karyawan dari berbagai latar belakang. Untuk melihat keberagaman di lingkungan kerja, kamu bisa menilainya dengan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

  • Apakah lingkungan kerjamu berisi orang-orang dengan latar belakang suku/ras/etnis yang berbeda?
  • Apakah karyawan di lingkungan kerjamu menganut agama yang berbeda?
  • Apakah lingkungan kerjamu berisi orang-orang dengan kemampuan fisik dan usia yang berbeda?
  • Apakah setiap individu di lingkungan kerjamu memiliki sikap dan cara berpikir berbeda dalam menyelesaikan masalah?

Jika mayoritas jawaban dari pertanyaan di atas adalah ‘ya’, maka dapat disimpulkan bahwa kamu berada di lingkungan kerja dengan individu yang beragam.

2. Kesetaraan (Equity)

Kesetaraan adalah kondisi yang adil bagi semua individu dari segi hak, kewajiban, dan peluang, tanpa memandang perbedaan ras, agama, usia, gender, dan latar belakang lainnya. Lingkungan kerja yang menjunjung asas kesetaraan memberikan sumber daya, kesempatan, dan perlakuan adil kepada karyawan, sesuai dengan tanggung jawab masing-masing.

Kesetaraan di lingkungan kerja dapat dilihat dari visi dan kebijakan perusahaan dalam menyikapi keberagaman. Jika suatu perusahaan memiliki komitmen untuk menentang segala bentuk diskriminasi dan mengupayakan akses yang adil bagi semua individu, hal tersebut mencirikan bahwa perusahaan tersebut secara konsisten menjunjung tinggi asas kesetaraan dalam lingkungan kerja. 

Berikut daftar pertanyaan yang dapat membantumu menilai kesetaraan di suatu perusahaan:

  • Apakah perusahaanmu memprioritaskan keterampilan dan kompetensi saat membuka rekrutmen?
  • Apakah asuransi kesehatan dan benefit diberikan kepada setiap karyawan sesuai dengan kewajiban dan tanggung jawabnya?
  • Apakah karyawan dari golongan minoritas dan penyandang disabilitas mendapat perlakuan yang adil dari segi fasilitas dan kesempatan dalam berkontribusi bagi perusahaan?
  • Bagaimana program pelatihan dan pengembangan kompetensi yang dijalankan? Apakah karyawan junior dan senior sama-sama mendapatkan pelatihan yang sesuai dengan porsi dan tanggung jawab mereka?

📚 Baca juga: Employee Benefit: Apa Saja Tunjangan yang Diberikan Kepada Karyawan?

4. Inklusi (Inclusion)

Inklusi adalah kondisi di mana setiap individu dalam kelompok sosial merasa diterima, disambut, dihormati, dihargai, dan didengar untuk berpartisipasi. Dalam konteks dunia kerja, perusahaan inklusif umumnya memberikan kesempatan sebesar-besarnya bagi karyawan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah.

Dikutip dari Forbes, inklusi dapat diukur dari rasa memiliki, koneksi, dan kondisi komunitas di lingkungan kerja. Tempat kerja inklusif membuat setiap karyawan merasa terhubung satu sama lain, baik itu secara horizontal (sejawat) maupun vertikal (pimpinan dan staff). Keterhubungan ini mendorong mereka untuk memberikan kontribusi positif bagi perusahaan.

dei
DEI

Manfaat DEI di Lingkungan Kerja

Penerapan konsep DEI di lingkungan kerja memberikan manfaat secara menyeluruh bagi perusahaan maupun karyawan. Tim Cake merangkum 5 manfaat penting DEI di lingkungan kerja sebagai berikut:

1. Membangun Tim yang Terlibat dan Termotivasi

Perusahaan yang bertumpu pada keberagaman, kesetaraan, dan inklusi menciptakan lingkungan kerja sehat dan supportive, di mana setiap karyawan terlibat dan termotivasi untuk mengembangkan diri sekaligus berkontribusi bagi perusahaan.

Menurut studi Deloitte University, 83% generasi milenial terlibat secara aktif ketika mereka percaya bahwa perusahaan mereka menumbuhkan budaya inklusif yang didasarkan pada keberagaman dan kesetaraan. Hal inilah yang membuat DEI menjadi salah satu program andalan brand-brand Fortune 500 dalam upaya meningkatkan keterlibatan dan motivasi karyawan.

2. Meningkatkan Employer Branding

DEI menempati posisi yang vital dalam employer branding suatu perusahaan. Kondisi lingkungan kerja yang penuh keberagaman, kesetaraan, dan inklusivitas akan melahirkan budaya kerja positif yang meningkatkan kepuasan karyawan dan employer branding perusahaan.

Menurut survei Glassdoor, 76% pencari kerja dan karyawan mengungkapkan bahwa keberagaman merupakan faktor penting ketika mempertimbangkan tawaran pekerjaan dari suatu perusahaan. Jika pencari kerja dan karyawan tidak memiliki akses ke informasi DEI untuk membuat keputusan tepat, perusahaan berisiko kehilangan talenta berkualitas.

Gabung jadi mitra Cake dan tingkatkan employer branding Anda! 🎉

3. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Tim dengan karyawan yang beragam meningkatkan kepuasan pelanggan melalui produk atau solusi yang diberikan. Dikutip dari Harvard Business Review, tim yang beragam lebih baik dalam meninjau fakta secara kritis, menjaga objektivitas, dan terlibat dalam proses pengambilan keputusan secara komprehensif. Sehingga, produk dan solusi yang ditawarkan ke pelanggan lebih akurat sesuai kebutuhan mereka.

Keberagaman juga berkontribusi pada inovasi tim dalam menghasilkan solusi untuk pelanggan. Perbedaan latar belakang menjadi kunci tim dalam menghasilkan inovasi yang lebih cerdas dan dibutuhkan pasar.

4. Menarik dan Mempertahankan Karyawan Terbaik

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, perusahaan dengan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi menciptakan budaya kerja yang positif dan supportive. Di lingkungan kerja seperti ini, karyawan merasakan pengalaman bekerja yang lebih baik untuk mengembangkan karir dan kompetensi.

Studi dari Amazon dan AWS menunjukan, perusahaan yang mempromosikan dan mendukung DEI 2,6 kali lebih mungkin meningkatkan retensi dan keterlibatan karyawan. Keberagaman, kesetaraan, dan inklusi juga secara efektif meminimalisir budaya kerja toxic yang berdampak negatif terhadap retensi.

📚 Baca juga: 9 Ciri Lingkungan Kerja Toxic dan Cara Menghadapinya, Perlukah Resign? 

5. Meningkatkan Kinerja Perusahaan

Perusahaan yang mendukung DEI tak hanya mendapat manfaat budaya kerja dan produktivitas karyawan, tapi juga peningkatan performa bisnis. Hal ini dikarenakan DEI memastikan lingkungan kerja yang supportive bagi karyawan untuk berkarya tanpa adanya diskriminasi.

Ketika perusahaan menerapkan kebijakan DEI, mereka menciptakan lingkungan kerja di mana setiap individu dihargai dan diakui kontribusinya, tanpa memandang latar belakang etnis, jenis kelamin, agama, dan lainnya. 

Menurut studi dari McKinsey, perusahaan top dengan keragaman etnis memiliki kemungkinan lebih dari 36% untuk mengungguli kompetitor mereka secara finansial. Oleh karena itu, DEI tidak hanya menciptakan budaya kerja positif, tapi juga menjadi strategi bisnis untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.

📚 Baca juga: Mencapai Tingkat Produktivitas Tinggi Lewat Lingkungan Kerja yang Baik

Cara Menerapkan DEI di Lingkungan Kerja

Penerapan DEI adalah hal yang tak mudah, tapi kamu bisa mencoba cara-cara berikut ini untuk meningkatkan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi di tempat kerja:

1. Gunakan Strategi Rekrutmen yang Beragam

Rekrutmen yang beragam adalah strategi yang digunakan oleh pemberi kerja untuk menciptakan tim dengan latar belakang individu yang beragam. Untuk menjalankan strategi ini, perusahaan memerlukan komitmen dari tim recruiter dan target karyawan yang ingin direkrut.

Salah satu contoh penerapan strategi ini adalah peniadaan batas usia dan ketentuan penampilan di deskripsi lowongan kerja. Alih-alih membatasi usia pelamar dan penampilan fisiknya, perusahaan bisa lebih berfokus pada kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki kandidat. 

Dengan cara seperti ini, perusahaan akan mendapat karyawan yang beragam dari segi usia, penampilan, dan latar belakang identitas lainnya.

2. Minta Feedback dari Karyawan

Karyawan adalah subjek yang mengendalikan keberagaman, kesetaraan, dan inklusivitas lingkungan kerja. Mereka terlibat secara langsung mendukung program-program DEI perusahaan. Oleh karena itu, feedback atau umpan balik dari karyawan sangat diperlukan untuk evaluasi dan perbaikan kondisi keberagaman, kesetaraan, dan inklusivitas lingkungan kerja.

Tim HR bisa membuat dialog terbuka yang transparan dan otentik untuk mendapat feedback dari karyawan dalam rangka menghasilkan solusi inovatif penerapan DEI. Pastikan dialog terbuka memprioritaskan sesi pendengaran aktif dan pertukaran ide secara bebas, serta tidak menghakimi karyawan dan menimbulkan gejolak pertikaian horizontal.

3. Berikan Pelatihan DEI

Pelatihan DEI dapat menjadi pendekatan ideal untuk menumbuhkan awareness (kesadaran) tentang pentingnya lingkungan kerja sehat yang menjunjung tinggi keberagaman, kesetaraan, dan inklusi. Pelatihan DEI yang ideal dapat memberikan edukasi tentang bagaimana menyikapi keberagaman dan cara terbaik mendukung rekan kerja yang memiliki latar belakang yang beragam.

Sebelum memberi pelatihan, tim HR perlu mengidentifikasi masalah dan kebutuhan tim, kemudian memilih jenis pelatihan yang cocok. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, pelatihan perlu dilakukan dalam jangka panjang, tidak hanya satu atau dua kali saja.

4. Tawarkan Liburan yang Flexibel

Liburan adalah benefit yang penting bagi karyawan untuk mendorong keberagaman dan inklusivitas dalam lingkungan kerja. Perusahaan dapat menyesuaikan liburan dengan berbagai kebutuhan dan preferensi karyawan sehingga tercipta lingkungan kerja yang lebih inklusif.

Perusahaan melalui tim HR bisa menawarkan jatah libur sesuai dengan kebutuhan karyawan. Misalnya, perusahaan memfasilitasi karyawan etnis tionghoa untuk bisa memindahkan jatah libur hari raya Idul Fitri atau hari raya lainnya ke liburan Imlek. 

5. Gelar Acara yang Inklusif

Untuk mencapai inklusivitas, perusahaan perlu memberi perhatian lebih pada keberagaman karyawan dari berbagai hal, termasuk saat membuat acara. Pastikan acara resmi atau non-resmi perusahaan dapat diikuti oleh seluruh karyawan tanpa menimbulkan rasa tidak nyaman.

Sebagai contoh, acara perusahaan sebaiknya tidak dilakukan di bar karena membuat karyawan muslim merasa tidak nyaman dan terpinggirkan. Meski terlihat sepele, cara ini berdampak besar dalam membangun inklusivitas lingkungan kerja.

Contoh Perusahaan Dengan DEI Terbaik

Perusahaan dengan rating DEI terbaik umumnya memiliki basis konsumen dengan latar belakang yang beragam. Mereka mendukung konsep DEI untuk menunjang strategi perusahaan dalam memberikan solusi inovatif yang mencerminkan kebutuhan dan preferensi beragam dari pelanggan mereka. Dengan memiliki tim yang mencerminkan keberagaman ini secara internal, perusahaan dapat lebih efektif memahami dan merespons dinamika pasar yang bervariasi.

1. Ernst & Young

Ernst & Young atau EY adalah salah satu dari 4 firma audit terbesar di dunia yang menyediakan layanan audit, pajak, cloud service, transformasi digital, dan konsultasi. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1989 dari merger 2 perusahaan yaitu Ernst & Whinney dan Arthur Young & Co. 

EY memiliki jangkauan pasar global dengan kantor di berbagai negara. Perusahaan ini juga dikenal atas inovasi dan solusi berbasis teknologi yang mereka tawarkan mampu menghadapi tantangan bisnis modern. 

Untuk menghasilkan produk-produk yang relevan dengan konsumen di berbagai negara, EY menerapkan strategi DEI di tim internal mereka. Menurut laporan EY US DEI Report 2023, perusahaan telah membuat peningkatan DEI di jajaran eksekutif, pimpinan tim, hingga karyawan.

Salah satu sorotan DEI di tahun 2023 adalah representasi perempuan di jajaran komite eksekutif perusahaan. Sebanyak 33% dari komite eksekutif EY dijabat oleh kaum perempuan. Ini merupakan rekor capaian baru bagi EY untuk merealisasikan representasi 50% di berbagai jajaran per tahun 2025.

2. Marriott International

Marriott International adalah perusahaan multinasional yang berfokus pada layanan akomodasi dan perhotelan. Berdiri sejak tahun 1927, Marriott International telah menjadi salah satu perusahaan yang memprioritaskan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi di ruang kerja mereka.

Dikutip dari laman web perusahaan, Marriott International melakukan pendekatan DEI dari atas (jajaran eksekutif). Perusahaan ini memiliki Komite Inklusi dan Dampak Sosial di tingkat Dewan Pengawas yang bertujuan memonitoring strategi, upaya dan komitmen perusahaan terkait budaya kerja people-first, kesejahteraan, dan inklusi karyawan.

Menurut laporan Global Diversity, Equity, and Inclusion Marriott International, perusahaan berhasil meraih status sebagai perusahaan dengan DEI terbaik di tahun 2020. Perusahaan yang berbasis di Maryland ini juga tercatat menjadi perusahaan hospitality pertama yang masuk ke dalam Diversityinc Hall of Fame untuk keberagaman dan inklusi di tahun 2021.

3. Google

Google masuk sebagai perusahaan teknologi global dengan skor DEI terbaik. Google telah memulai upaya meningkatkan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi sejak tahun 2005 saat mereka menunjuk Head of Diversity.

Laporan Google Diversity Annual Report 2022 mengungkap bahwa pada tahun 2021 jumlah karyawan dari komunitas yang kurang terwakili di Google meningkat lebih cepat. Presentasi Black+ tumbuh 2x lipat, dan diikuti dengan Latinx+ di Amerika Serikat, serta perekrutan baru kaum perempuan secara global.

📚 Baca juga: Daftar Perusahaan Startup Indonesia dengan Reputasi DEI Terbaik Januari 2024 

Kesimpulan

  • DEI adalah konsep lingkungan kerja berdasar asas keterwakilan, keadilan, dan kesempatan yang sama untuk semua individu, tanpa memandang ras, gender, agama, atau karakteristik tertentu.
  • Penerapan konsep DEI di lingkungan kerja dapat meningkatkan employer branding, kepuasan pelanggan, retensi karyawan, performa perusahaan, serta membuat tim lebih terlibat dan termotivasi.
  • Penerapan DEI di lingkungan kerja memerlukan komitmen dari eksekutif dan pimpinan perusahaan, kemudian diturunkan dalam bentuk kebijakan yang memprioritaskan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi.

Cake adalah website untuk membuat CV terbaik yang bisa menunjukan professional branding kamu di mata HRD. Kamu bisa langsung menggunakan template CV ATS-friendly dari Cake dan download dalam bentuk PDF, 100% gratis! Selain bikin CV gratis, kamu juga bisa buat portofolio dan cari kerja dengan job portal atau aplikasi cari kerja Cake.

--- Ditulis Oleh Prabowo Gama ---

Kami ingin menjawab pertanyaan Anda. Dapatkan demo online yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan rekrutmen Anda:
  1. Temukan dan tarik kandidat terbaik
  2. Rekrut dalam waktu singkat
  3. Kelola proses rekrutmen Anda dalam satu sistem

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
People Operations
Nov 25th 2024

Contoh Form Lembur Karyawan Beserta Templatenya

Form lembur kerja adalah sebuah form yang yang menyatakan tanggal, hari, jam, alasan seorang karyawan melakukan lembur dan ditandatangani atau diketahui oleh karyawan dan atasan yang bertanggung jawab.