Apa itu Employee Engagement dan Contohnya di Perusahaan, Lengkap!

Karyawan yang merasa terhubung dengan perusahaan atau organisasi mereka bekerja lebih keras, bertahan lebih lama, dan memotivasi orang lain untuk melakukan hal yang sama serta bersama-sama menjadi lebih baik.

Employee engagement mempengaruhi hampir semua aspek penting perusahaan dan organisasi, termasuk profitabilitas, pendapatan, pengalaman pelanggan, pergantian karyawan, dan banyak lagi.

Berdasarkan penelitian, eksekutif bisnis percaya bahwa people engagement memiliki kinerja lebih baik, sehingga meningkatkan keberhasilan tim dan memberikan profit yang cukup besar bagi perusahaan.

Tapi, apa yang dimaksud dengan employee engagement? Atau apa itu pengertian employee engagement? Bagaimana manfaat employee engagement di perusahaan? Apa saja indikator tingkat keterlibatan karyawan? Lalu, bagaimana cara meningkatkan employee engagement serta, cara mengukur employee engagement?

employee engagement
Employee Engagement

Dan, seperti apa contoh metode employee engagement di perusahaan lain? Mari, kita simak artikel Cake ini!

Apa itu Employee Engagement?

Arti Employee Engagement

Pengertian employee engagement adalah upaya untuk memahami dan menggambarkan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, sifat hubungan antara perusahaan dan karyawannya.

Selain itu engagement karyawan adalah terlihat dari seseorang yang sepenuhnya antusias dengan pekerjaan dan dengan demikian mengambil tindakan positif untuk memajukan reputasi dan kepentingan perusahaan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Employee Engagement

Faktor yang mempengaruhi engagement employee adalah tentunya ada banyak. Yuk, simak faktor-faktor yang mempengaruhi employee engagement:

  • Pekerjaan yang dijalani oleh karyawan memungkinkan mereka untuk memanfaatkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki.
  • Kepercayaan terhadap para pemimpin senior untuk memimpin perusahaan menuju kesuksesan di masa depan.
  • Keyakinan atas kesuksesan organisasi perusahaan di masa depan.
  • Pemikiran bahwa pekerjaan terasa menarik dan menantang.
  • Para pemimpin senior menghargai karyawan sebagai sumber daya terpenting di perusahaan.
  • Pendapat karyawan diperhitungkan di tempat kerja.
  • Pengakuan perusahaan atas kontribusi karyawannya.
  • Adanya pertumbuhan profesional dan peluang pengembangan karir untuk karyawan
  • Para pemimpin senior perusahaan menunjukkan integritas.
  • Karyawan memiliki informasi yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan dengan baik.

Pentingnya Employee Engagement dalam Perusahaan

Secara umum, employee engagement menggambarkan orang-orang yang berkomitmen pada pekerjaan, tujuan serta nilai-nilai perusahaan mereka. Dengan kata lain, karyawan yang terlibat bukan hanya karena mereka dibayar, tetapi karena mereka diinvestasikan, secara emosional atau sebaliknya.

Sebuah organisasi atau perusahaan yang mendukung dan mendorong keterlibatan karyawan atau worker engagement akan menjadi lebih baik secara keseluruhan. Tapi itu hanya salah satu alasan untuk memelihara engaged employee. 

Berikut alasan lain yang sama pentingnya mengapa employee engagement itu penting dalam perusahaan:

  • Karyawan yang terlibat (engaged employee) meningkatkan produktivitas perusahaan.
  • Employee engagement meningkatkan kepuasan pelanggan.
  • Perusahaan mempertahankan orang-orang terbaik.
  • Worker engagement meningkatkan budaya perusahaan.
  • Employee engagement adalah salah satu contoh kesuksesan perusahaan.

📚 Baca juga: 8 Tipe Budaya Perusahaan (Corporate Culture): Ciri-ciri dan Cara Membangunnya

Indikator Tingkat Employee Engagement

Untuk mengukur employee engagement, maka karyawan dapat dikategorikan ke dalam empat kelompok utama:

1. Karyawan yang Sangat Terlibat (Highly Engaged)

Karyawan yang sangat terlibat (highly engaged employee) memiliki pendapat yang sangat baik tentang tempat kerja mereka. 

Ketika karyawan merasa terhubung dengan tim, mencintai pekerjaan, dan memiliki perasaan positif tentang organisasi atau perusahaan, mereka akan ingin tetap tinggal dan melakukan upaya ekstra untuk membantu keberhasilan organisasi. 

Employee engagement tipe ini mendorong karyawan lain di sekitar mereka untuk melakukan yang terbaik.

2. Karyawan yang Cukup Terlibat (Moderately Engaged)

Karyawan yang cukup terlibat (moderately engaged employee) melihat organisasi atau perusahaan sebagai suatu hal yang cukup menguntungkan. 

Employee engagement tipe ini menyukai perusahaan mereka, cenderung tidak meminta lebih banyak tanggung jawab, dan kemungkinan kinerjanya tidak terlalu bagus. Hal ini dapat dikarenakan, adanya sesuatu dari perusahaan atau pekerjaan mereka yang menahan mereka dari keterlibatan penuh.

3. Karyawan yang Hampir Tidak Terlibat (Barely Engaged)

Karyawan yang hampir tidak terlibat(barely engaged employee) merasa acuh tak acuh terhadap tempat kerja mereka. 

Employee engagement tipe ini biasanya kurang termotivasi dalam posisi pekerjaan mereka dan hanya akan melakukan sebanyak yang mereka bisa untuk bertahan. 

Employee barely engaged mungkin sedang meneliti pekerjaan lain dan hal ini menyebabkan risiko turnover yang tinggi

4. Karyawan yang Tidak Terlibat Sama Sekali (Disengaged)

Karyawan yang tidak terlibat sama sekali (disengaged employee) memiliki opini negatif tentang tempat kerja mereka. 

Employee engagement tipe ini terputus dari misi, tujuan, dan masa depan organisasi. Mereka tidak memiliki komitmen terhadap posisi dan tanggung jawab mereka. 

Sehingga, penting untuk memahami bagaimana menangani karyawan yang tidak terlibat sama sekali sehingga persepsi negatif mereka tidak berdampak pada produktivitas karyawan di sekitar mereka.

📚 Baca juga: Efektif! 10 Cara Meningkatkan Produktivitas Karyawan

Strategi Meningkatkan Employee Engagement

Berikut ini beberapa startegi yang dapat diambil untuk meningkatkan employee engagement:

1. Berikan Pengalaman Orientasi yang Baik

Onboarding adalah momen penting untuk membuat karyawan merasa diikutsertakan sejak hari pertama bekerja.

Inilah sebabnya mengapa membangun pengalaman orientasi yang inklusif sangat penting untuk menciptakan budaya perusahaan yang hebat dan membangun keterlibatan atau engagement.

2. Tekankan Budaya Perusahaan

Berdasarkan survei, karyawan akan lebih terlibat dengan perusahaan jika keduanya memiliki visi, misi, nilai, dan tujuan yang sama, serta jika perusahaan memiliki shared culture.

Budaya perusahaan yang baik akan menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan dan menarik, sehingga dapat menghasilkan tingkat produktivitas dan hubungan karyawan yang lebih tinggi. 

💡Catatan:

Tidak hanya itu, memiliki budaya kerja yang transparan sangat penting untuk memastikan bahwa ada kepercayaan antara manajemen dan karyawan.

3. Tingkatkan Efisiensi di Tempat Kerja

Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi di tempat kerja adalah dengan memastikan adanya proses manajemen dokumen yang efisien. Dengan begini, beban kerja karyawan menjadi jauh lebih mudah dikelola dan ditangani, kualitas kerja pun meningkat.

4. Memberikan Pengakuan

Biasanya, karyawan yang paling terlibat (highly engaged employee) adalah karyawan yang bekerja lebih keras dalam pekerjaan mereka. 

Maka, mengakui dan memberi tahu karyawan tersebut bahwa perusahaan menghargai kerja keras mereka adalah hal yang baik dan dapat memotivasi karyawan untuk lebih giat bekerja.

5. Mendorong dan Memberikan Peluang Pelatihan

Pertumbuhan karir telah menjadi prioritas bagi banyak pekerja, hampir kebanyakan karyawan ingin mengembangkan keterampilan baru tetapi tidak tahu bagaimana memulainya. 

Maka, memasukkan peluang bagi karyawan untuk meningkatkan keahlian mereka, belajar dari rekan-rekan lainnya dan menjalani program pelatihan terstruktur tidak hanya akan membuat karyawan lebih produktif dan terlibat di tempat kerja, tetapi juga memungkinkan mengurangi turnover rate.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa diterapkan perusahaan untuk mendukung pelatihan karyawan:

  • Menyediakan tunjangan karyawan untuk kursus pelatihan yang berhubungan dengan pekerjaan
  • Menjadwalkan waktu pertemuan bagi anggota tim senior untuk mengajari karyawan junior keterampilan baru 
  • Membawa konsultan dari luar untuk menyelenggarakan lokakarya 

6. Rencana Liburan/Perjalanan Perusahaan

Kepercayaan antara karyawan membantu dengan tingkat keterlibatan secara keseluruhan. Untuk menumbuhkan ikatan ini, perusahaan dapat menyiapkan kesempatan bagi karyawan untuk terhubung pada hal-hal di luar pekerjaan dan menjalin hubungan pribadi. 

Ini dapat dilakukan dengan outbound, tamasya, maupun makan siang.

7. Memberikan Fleksibilitas Kerja

Jadwal kerja yang fleksibel dan peluang kerja jarak jauh hampir dijamin dapat meningkatkan keterlibatan karyawan. 

Fleksibilitas semacam ini memenuhi kebutuhan keseimbangan kehidupan kerja karyawan. Menurut survei, hampir 70% karyawan lebih memilih untuk beralih karir untuk keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik dengan mengorbankan gaji yang lebih tinggi. 

Berikan karyawan fleksibilitas untuk menyesuaikan jam kerja mereka dengan jadwal penjemputan anak sepulang sekolah, kelas kebugaran yang disukai, atau proyek yang mereka sukai untuk menunjukkan bahwa perusahaan menghargai anggota tim secara pribadi. 

Rasa hormat dan pertimbangan semacam itu akan membuat karyawan tetap terlibat dalam perusahaan.

Cara Mengukur Employee Engagement

employee engagement adalah
Employee Engagement

Sebelum Anda dapat meningkatkan keterlibatan karyawan atau employee engagement, Anda harus tahu di mana posisi Anda. 

Nah, bagaimana cara mengukur employee engagement?

Salah satu cara yang paling akurat dan efisien untuk mendapatkan jawaban ini adalah dengan survei karyawan. Berikut ini cara mengukur employee engagement dengan berbagai macam survei:

1. Survei Keterlibatan Karyawan

Employee engagement survey adalah survei untuk mengukur sejauh mana karyawan merasa dihargai di perusahaan. 

Melacak keterlibatan karyawan sangat penting dalam menentukan apakah karyawan Anda senang atau tidak dan berapa lama mereka akan bertahan di perusahaan Anda. Survei ini harus mencakup pertanyaan yang terbukti secara ilmiah untuk mengukur worker engagement.

2. Survei Nadi (Pulse Survey) 

Pulse survey dirancang untuk membantu organisasi mengumpulkan umpan balik dalam waktu nyata tentang topik apa pun kapan saja. Survei ini sangat penting dalam masa transisi, seperti akuisisi dan merger, perubahan misi atau fokus, dan perubahan eksekutif atau manajemen.

3. Survei Siklus Hidup Karyawan (Employee Lifecycle Surveys)

Survei siklus hidup karyawan memungkinkan Anda mengumpulkan umpan balik dari karyawan selama momen-momen penting dalam masa jabatan mereka di organisasi Anda. Adapun contoh employee lifecycle surveys meliputi:

✏️ Survei Perekrutan Baru (New Hire Survey)

Survei Perekrutan Baru (New Hire Survey)

  • Apa pendapat karyawan baru tentang proses orientasi Anda? 
  • Apa persepsi mereka pada 30, 60, dan 180 hari? 
  • Apa pandangan mereka tentang masa depan? 

Dengan pertanyaan yang tepat, Anda dapat memperoleh wawasan yang membantu Anda melibatkan karyawan baru 

✏️ Survei Bertahan (Stay Survey)

  • Mengapa karyawan masih bekerja di perusahaan Anda? 
  • Apa yang bisa mendorong mereka untuk pergi? 
  • Apa yang bisa dilakukan untuk mencegahnya? 

Pertanyaan seperti ini membantu mencegah hilangnya bakat yang tidak diinginkan dengan menjaga keterlibatan karyawan tetap.

✏️ Survei Meninggalkan Pekerjaan (Exit Survey)

  • Mengapa seorang karyawan meninggalkan organisasi Anda?
  • Bagaimana dampak pergantian karyawan yang tersisa? 
  • Apa yang dapat Anda lakukan untuk mencegah orang lain pergi? 

Wawasan yang akan Anda peroleh dari survei keluar akan membantu Anda menjadi lebih strategis dalam inisiatif keterlibatan Anda.

Contoh Metode Employee Engagement di Perusahaan Lain

Berikut ini contoh metode employee engagement di beberapa perusahaan yang ada di Indonesia:

Universitas Telkom Indonesia

Universitas Telkom adalah salah satu universitas yang ada di Indonesia dan di bawah naungan Telkom. Diketahui bahwa, Universitas Telkom menggunakan metode employee engagement pada para dosennya berdasarkan dimensi Triwibisono (2017).

Ada pun lima dimensi employee engagement yang ada di Universitas Telkom yaitu kebutuhan dasar, semangat, kebermaknaan, dukungan manajemen, dan pertumbuhan.

Tokopedia

Dikutip dari bisnis.tempo.com, Tokopedia menyadari banyaknya manfaat dari meningkatkan employee engagement, sehingga muncul gagasan untuk menggandeng Tada.

Tada adalah platform B2B loyalty & rewards, bertujuan meluncurkan Spot Awards untuk internal Tokopedia. Platform ini digunakan untuk memberikan apresiasi bagi Nakama atau karyawan Tokopedia yang saat ini berjumlah lebih dari 6 ribu orang dari berbagai latar belakang yang berbeda.

Tokopedia sangat menyadari bahwa peran Nakama cukup besar dalam kesuksesan perusahaan. Dengan demikian, Tokopedia menghadirkan fitur Spot Award pada aplikasi internal Tokopedia atau MyNakama untuk memudahkan para leaders memberikan apresiasi dan hadiah berupa reimbursement atau e-voucher secara langsung ke Nakama dengan lebih efektif dan efisien.

Employee engagement atau keterlibatan karyawan dapat didefinisikan sebagai sejauh mana karyawan termotivasi, bersemangat, dan diinvestasikan dalam pekerjaan mereka. 

Worker engagement juga menunjukkan komitmen individu terhadap perusahaan dan hubungan emosional karyawan dengan orang-orang yang bekerja dengan mereka.

Tingkat keterlibatan karyawan atau worker engagement yang tinggi seringkali menjadi kunci produktivitas perusahaan. Jika karyawan merasa diabaikan, karyawan mungkin kehilangan dorongan untuk menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan. 

Bisnis yang sukses mendukung karyawan mereka dengan memberikan mereka banyak manfaat dan aktivitas, mulai dari acara perusahaan hingga situasi kerja yang fleksibel.

Penting juga untuk dicatat bahwa banyak faktor yang mempengaruhi employee engagement, termasuk lokasi, budaya, dan karakteristik individu. Faktor-faktor dalam employee engagement bervariasi dan cenderung berfluktuasi dari waktu ke waktu, itulah sebabnya mengukur employee engagement sangat penting untuk tetap mengetahui kebutuhan karyawan dalam suatu perusahaan.

Sekarang Anda bisa pasang lowongan kerja perusahaan Andadi Cake, gratis untuk 3 lowongan kerja pertama Anda! 🎉 

--- Ditulis Oleh Anggraeni Kumala Dewi ---

Kami ingin menjawab pertanyaan Anda. Dapatkan demo online yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan rekrutmen Anda:
  1. Temukan dan tarik kandidat terbaik
  2. Rekrut dalam waktu singkat
  3. Kelola proses rekrutmen Anda dalam satu sistem

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

Artikel untuk kamu

Artikel terbaru lainnya
Manajemen SDM
25 Nov 2024

Contoh Form Lembur Karyawan Beserta Templatenya

Form lembur kerja adalah sebuah form yang yang menyatakan tanggal, hari, jam, alasan seorang karyawan melakukan lembur dan ditandatangani atau diketahui oleh karyawan dan atasan yang bertanggung jawab.