Semua orang ingin bekerja di lingkungan yang nyaman. Apalagi yang memiliki kedekatan antar bawahan dan atasannya. Karena faktanya, relasi antara karyawan ke atasan tidak bisa dianggap remeh. Hal ini mempengaruhi semangat, produktivitas, juga lama kerja seorang karyawan di perusahaan.
Jika kita berada di perusahaan yang mengutamakan hubungan positif antara karyawan dan atasannya, maka lingkungan kerja yang tercipta justru mendukung untuk bertumbuh dan bersama-sama mengembangkan perusahaan.
Pada artikel ini, kita akan membahas arti relasi kerja, manfaat, dan apa pentingnya dalam perusahaan, sehingga kita dapat turut serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan memiliki keakraban dengan bawahan ataupun atasan kita.
Daftar isi:
Seperti yang sudah disebutkan di atas, employee relations adalah hubungan antara atasan dan bawahannya. Dalam konteks perusahaan, bisa mengacu pada manajer dengan karyawannya, supervisor dengan timnya, atau bisa juga employer, artinya pemberi kerja, dengan staff-nya.
Lantas apa perbedaan staff dan karyawan? Staff artinya seseorang yang berorientasi pada pelayanan, sementara karyawan pada sektor operasional. Contohnya: staff toko elektronik A melayani di Mall Kota Kasablanka, sementara karyawan elektronik A sehari-hari melakukan pengawasan operasional dari kantor elektronik A di Jl. Jenderal Sudirman Jakarta.
Employee relations sering disalahartikan sebagai human resource. Faktanya, kedua hal ini mirip, tapi memiliki fokus yang berbeda.
Employee relations atau hubungan karyawan fokusnya lebih ke arah bagaimana memperbaiki hubungan antar karyawan dengan atasannya. Lebih banyak menekankan masalah komunikasi, kerjasama tim, dan hal-hal yang bisa membuat karyawan senang kerja. Sementara, human resource atau Sumber Daya Manusia (SDM) lebih fokus kepada hal seputar manajemen pegawai di kantor, seperti proses rekrutmen, pelatihan, administrasi, bonus, sampai pembuatan aturan-aturan kantor.
Meskipun keduanya penting, sederhananya, employee relations lebih ke arah membangun kualitas interaksi dan hubungan baik di kantor, sementara human resource lebih ke manajemen personalia dan pengembangan kantor secara umum
Baik atasan maupun bawahan sama-sama diuntungkan ketika memiliki employees relations yang baik, karena artinya akan minim konflik dan dapat mendorong masing-masing individu untuk bertumbuh mencapai potensi terbaiknya di perusahaan. Berikut 3 manfaat dari employee relations untuk atasan maupun pegawainya:
Employee relations yang baik dapat berdampak positif pada produktivitas karyawan di tempat kerja. Bayangkan jika kamu dekat dengan atasanmu, maka ketika kamu memiliki suatu pertanyaan terkait pekerjaanmu, kamu tidak akan segan untuk datang dan bertanya ke atasanmu. Tapi jika hubunganmu kurang baik, tentunya kamu akan malas bertanya dan menyimpan ketidaktahuan itu seorang diri. Hal ini akan berpengaruh terhadap produktivitas dan kinerja di kantor. Tanpa sadar, dukungan dari atasan juga dapat mengurangi stres dan meningkatkan fokus, membantu karyawan untuk bekerja dengan lebih efisien dan produktif.
Employee relations yang positif menciptakan atmosfer kerja yang lebih menyenangkan dan kondusif. Ketika karyawan merasa dihargai dan didukung, mereka cenderung lebih bahagia dalam pekerjaan mereka. Hal ini tidak hanya memberikan kepuasan pribadi, tetapi juga berkontribusi pada suasana kerja yang positif. Kesenangan karyawan bukan hanya tentang pekerjaan yang dilakukan, tetapi juga tentang rasa saling pengertian dan dukungan di antara semua anggota tim.
Employee relations yang baik menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan baik bagi semua pihak terlibat. Hubungan yang positif antara atasan dan bawahan menghasilkan koordinasi dan kerja sama yang kuat. Ketika komunikasi terbuka diterapkan, konflik dapat diatasi dengan baik, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan dan perkembangan bersama. Sebuah lingkungan kerja yang sehat juga dapat mengurangi tingkat turnover dan meningkatkan retensi karyawan, karena mereka merasa nyaman dan terikat dengan organisasi.
Ada 8 strategi yang bisa diterapkan untuk membangun employee relations yang baik:
Membangun employee relations dimulai dengan memberikan kepercayaan kepada mereka. Memberikan otonomi dan tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuan masing-masing anggota tim dapat menciptakan suasana kerja yang positif dan meningkatkan keterikatan terhadap pekerjaan.
Penting untuk mengkomunikasikan visi perusahaan secara jelas kepada semua karyawan. Dengan memprioritaskan visi bersama, setiap anggota tim dapat merasa terhubung dengan tujuan perusahaan dan merasa memiliki peran yang penting dalam mencapainya.
Sebelum memasuki masa employment, artinya dipekerjakan, penting untuk memastikan bahwa setiap karyawan memahami dengan jelas kontrak kerjanya. Sesudah masa employment pun penting untuk tetap menerapkan keterbukaan dalam membahas hak, tanggung jawab, dan kebijakan perusahaan yang akan menciptakan lingkungan yang transparan dan menghindari konflik di masa mendatang.
Membangun komunikasi yang jujur antara manajemen dan karyawan adalah kunci untuk hubungan kerja yang sehat. Memberikan umpan balik yang membangun, mendengarkan saran karyawan, dan mengatasi masalah secara terbuka akan membuat pegawai merasa dihargai dan semakin betah untuk bekerja di perusahaan.
Employee relations tidak hanya tentang memiliki hubungan yang baik, tapi juga bagaimana kamu sebagai atasan bisa mendorong pengembangan potensi karyawan melalui pelatihan dan kelas-kelas tambahan. Investasi pada pengembangan individu tidak hanya meningkatkan keterampilan mereka, tetapi juga meningkatkan loyalitas terhadap perusahaan.
Yang satu ini juga penting nih! Karena Indonesia memiliki banyak libur keagamaan, mengakui dan merayakan hari libur serta acara khusus seperti ulang tahun dapat membantu menciptakan ikatan antara karyawan dan perusahaan. Inisiatif ini dapat meningkatkan semangat tim, menciptakan kebersamaan, dan meningkatkan kepuasan kerja.
Selanjutnya, employee relations juga dapat direncanakan melalui kegiatan sosial di luar jam kerja, seperti acara kebersamaan atau olahraga bersama. Acara ini dapat membantu membangun hubungan pribadi di antara karyawan. Ini menciptakan ikatan yang lebih kuat dan meningkatkan kolaborasi di tempat kerja.
Memastikan bahwa komunikasi di antara tim selalu transparan dan relevan dengan perkembangan perusahaan akan membantu karyawan merasa terlibat. Informasi yang terbuka dan relevan menciptakan rasa kepercayaan dan keterlibatan yang diperlukan untuk memperkuat hubungan kerja.
Setelah mengetahui strategi untuk memiliki employee relations yang baik, berikut contoh-contoh hal yang bisa dilakukan dalam kehidupan bekerja sehari-hari untuk membuat karyawan lebih senang bekerja:
Contoh employee relations yang pertama adalah proses onboarding, atau penyambutan karyawan baru. Biasanya pada proses ini akan diperkenalkan budaya perusahaan, diberikan panduan dan pelatihan yang sesuai, serta dukungan selama masa adaptasi agar karyawan baru dapat memahami pekerjaan dan lingkungan kerjanya dengan seksama.
Kesejahteraan karyawan dapat ditunjang dengan memberikan lingkungan kerja yang aman dan mendukung, program kesehatan dan kebugaran seperti keanggotaan gym, wellness day untuk karyawan dapat beristirahat dan menenangkan pikiran. Tentunya hal ini perlu disesuaikan kembali dengan budget perusahaan. Namun dengan memprioritaskan kesejahteraan, perusahaan menciptakan lingkungan di mana karyawan dapat berkembang secara optimal.
Dalam bekerja bersama, kadang kita tidak terlepas dari konflik. Sebagai atasan, perlu menerapkan strategi manajemen konflik yang efektif dalam menangani ketegangan di antara karyawan. Penting untuk tidak memihak, mendengarkan semua pihak, menyediakan mediasi, dan mengupayakan solusi yang dapat diterima bersama.
Sebagai atasan apalagi pemimpin sebuah usaha, penting untuk memahami regulasi ketenagakerjaan sehingga dapat memberikan pilihan terbaik untuk para pegawai. Sebagai karyawan, kita dapat mengusulkan atau memberi tahu jika ada aturan baru yang perlu diperbaharui perusahaan agar membentuk suatu lingkup kerja yang kolaboratif dan koheren.
Terapkan kebijakan yang jelas untuk absensi karyawan. Artinya, saat employment, karyawan sudah mengetahui jam berapa dia masuk kerja dan sampai jam berapa boleh pulang, termasuk mengetahui berapa cuti yang didapatkan sebulan, berapa kali karyawan boleh izin, apakah perusahaan memberikan cuti sakit, cuti berbayar, cuti hamil, cuti haid, cuti menikah, dan lain-lain.
Sebagai pimpinan atau atasan, kita perlu mencegah adanya mogok kerja dan pemberontakan karyawan. Hal ini bisa dilakukan dengan sering mengadakan diskusi terbuka, mendengarkan kekhawatiran mereka, memberikan umpan balik, dan mencari solusi yang adil. Tidak harus semua keinginan karyawan dipenuhi, tapi dengan membangun hubungan yang kuat dan transparan dapat mencegah ketidakpuasan yang berpotensi berujung pada pemberontakan.
Contoh employee relations berikutnya termasuk memantau kinerja karyawan secara terus-menerus dan melakukan evaluasi berkala. Kita bisa memberi umpan balik yang konstruktif, menawarkan solusi, memberikan peluang pengembangan diri yang dapat membantu meningkatkan motivasi dan keterlibatan karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Selanjutnya, kita dapat melibatkan aspek legal dalam employee relations, contohnya dengan mengadakan seminar atau workshop antar karyawan dengan departemen legal agar mereka dapat mengerti peraturan dan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Hal ini juga dapat mencegah masalah hukum yang tidak diinginkan dan menjauhkan mereka melakukan tindakan yang dapat membahayakan hukum dalam keseharian kerja.
Tidak hanya memonitor urusan pekerjaan, tapi sebagai atasan dan pimpinan kita perlu memantau bagaimana employee relationships di tempat kerja. Artinya, segala interaksi, ikatan, kedekatan karyawan satu dengan yang lainnya perlu diperhatikan agar kita dapat mengetahui gambaran besar suasana lingkungan kerja karyawan. Karena tak jarang, hubungan yang kurang baik memicu potensi karyawan mengundurkan diri. Kita juga bisa melakukan survei atau evaluasi reguler untuk membantu manajemen mengambil langkah-langkah preventif terkait hubungan antar karyawan yang kurang baik.
Jika dirasa perlu, kita bisa menerapkan aturan untuk employee relations. Pastikan bahwa aturan diberlakukan secara konsisten dan dapat dijadikan panduan dan standar untuk menghindari ketidakpastian dan konflik di tempat kerja.
Setelah membahas semua strategi dan contoh employee relations, kita sampai pada pertanyaan mengapa hal ini penting untuk diterapkan di perusahaan. Singkatnya, employee relations perlu diperhatikan karena mendukung produktivitas dan efektivitas pertumbuhan perusahaan. Karyawan merupakan aset perusahaan. Maka, dengan membuat hubungan antar atasan dan karyawan baik, antar karyawan dan karyawan rukun, serta memperhatikan kesejahteraan, lingkungan kerja yang positif, banyak peluang untuk mengasah diri, karyawan akan merasa dihargai dan loyal ke perusahaan.
Jika karyawan yang bertahan lebih lama, turnover dapat turun sehingga perusahaan dapat lebih fokus mengembangkan bisnisnya dan melakukan ekspansi, daripada hanya sibuk membuka lowongan kerja, melatih karyawan baru, dan memberikan panduan cara bekerja.
Dengan employee relations yang baik, perusahaan tidak hanya membangun tim yang produktif tetapi juga menciptakan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang dan keberlanjutan kesuksesan organisasi.
Cake adalah situs lowongan kerja yang banyak peminatnya dengan jutaan pengguna dari seluruh Indonesia. Pasang lowongan kerja gratis untuk 3 loker pertamamu dan temukan kandidat berkualitas di Cake! Atau hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.
--- Ditulis Oleh Leony Jardine ---
Explore a range of job search tools and resources to achieve your dream career goals. Join the fastest-growing talent platform in the APAC region and expand your professional network.