Employer branding vs employee branding, kedua strategi ini menjadi senjata utama bagi perusahaan untuk membangun reputasi dan menciptakan citra positif di mata calon karyawan serta karyawan yang ada.
Namun, apa sebenarnya perbedaan antara employer branding dan employee branding? Bagaimana keduanya dapat saling melengkapi untuk membentuk lingkungan kerja yang lebih produktif dan harmonis?
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi perbedaan utama serta contoh nyata dari berbagai perusahaan besar yang berhasil menerapkan kedua strategi ini. Baca terus untuk memahami lebih dalam bersama Cake!
Employer branding adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk membangun dan mengelola citra mereka sebagai tempat kerja yang menarik bagi calon karyawan dan karyawan yang ada. Tujuan utama dari employer branding adalah untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik dengan menonjolkan nilai-nilai perusahaan, budaya kerja yang unik, serta kesempatan pengembangan karier. Employer branding biasanya diprakarsai oleh tim HR, CEO, dan Marketing perusahaan.
Di sisi lain, employee branding adalah proses di mana karyawan menjadi duta merek perusahaan melalui perilaku, sikap, dan komunikasi mereka. Employee branding mencerminkan bagaimana karyawan mempersepsikan dan memproyeksikan citra perusahaan kepada publik, termasuk calon karyawan, pelanggan, dan stakeholder lainnya. Ini melibatkan internalisasi nilai-nilai perusahaan oleh karyawan dan motivasi mereka untuk mempromosikan citra positif perusahaan.
Dengan kata lain, employer branding berfokus pada bagaimana perusahaan ingin dilihat oleh dunia luar, sementara employee branding berfokus pada bagaimana karyawan memproyeksikan pengalaman mereka bekerja di perusahaan tersebut. Kedua konsep ini saling melengkapi dan sangat penting dalam membangun reputasi perusahaan yang kuat.
Setelah memahami pengertian masing-masing, kita dapat lebih mudah melihat bagaimana keduanya berperan dalam membangun citra dan reputasi perusahaan.
Berikut ini adalah tabel yang merangkum perbedaan utama antara employer branding dan employee branding:
Zappos, perusahaan ritel online, terkenal dengan budayanya yang unik dan fokus pada kebahagiaan karyawan. Mereka mengembangkan program employee branding dengan membentuk Zappos Insights, yang mengizinkan karyawan untuk membuat konten media sosial tentang pengalaman kerja mereka. Zappos mendorong karyawan berbagi momen sehari-hari di media sosial untuk menunjukkan budaya perusahaan yang positif.
Google sering menggunakan employee branding dengan menampilkan karyawan mereka dalam berbagai video, wawancara, atau artikel di situs karier dan media sosial. Mereka sering menyoroti pengalaman unik karyawan dari berbagai divisi dan latar belakang untuk menunjukkan lingkungan kerja yang inklusif dan inovatif. Ini menciptakan narasi yang positif tentang Google dari perspektif orang dalam.
Deloitte mengembangkan employee branding melalui program pelatihan internal yang membantu karyawan memperkuat personal branding mereka di media sosial dan jaringan profesional. Deloitte memahami bahwa karyawan adalah representasi terkuat dari perusahaan, jadi mereka memberikan alat yang memungkinkan karyawan untuk mempromosikan diri mereka sendiri secara profesional, yang pada akhirnya menguntungkan citra perusahaan juga.
IBM mempromosikan employer branding dengan menyoroti inovasi teknologi dan kontribusi mereka di bidang kecerdasan buatan melalui kampanye "Cognitive Solutions". Mereka menarik talenta yang ingin bekerja di lingkungan inovatif yang berfokus pada pemecahan masalah global.
Airbnb membangun employer branding mereka melalui kampanye "Belong Anywhere", yang mencerminkan nilai inklusivitas dan keberagaman dalam pengalaman kerja. Airbnb menekankan bahwa mereka menyediakan tempat kerja di mana setiap karyawan dapat merasa diterima dan dihargai.
Salesforce menciptakan employer branding yang kuat dengan mempromosikan budaya perusahaan yang inklusif melalui konsep "Ohana Culture" (keluarga dalam bahasa Hawaii). Mereka menekankan rasa memiliki dan komunitas di antara karyawan, membuat Salesforce menjadi tempat kerja yang ramah dan suportif.
1. Google: Inovasi di Lingkungan Kerja
Google telah lama dikenal sebagai salah satu tempat kerja terbaik di dunia, dan ini bukan tanpa alasan. Perusahaan ini menciptakan lingkungan kerja yang inovatif dan kolaboratif, di mana karyawan didorong untuk berpikir kreatif dan bekerja sama dalam proyek-proyek yang menantang. Fasilitas yang disediakan di kantor Google, seperti ruang permainan, gym, dan area relaksasi, dirancang untuk membuat karyawan merasa nyaman dan terinspirasi.
Google bahkan memiliki produksi Hollywood sendiri. Dirilis pada tahun 2013, film The Internship yang dibintangi oleh Vince Vaughn dan Owen Wilson menceritakan tentang dua pria paruh baya yang mencari pekerjaan di Google. Tak perlu dikatakan, ini adalah salah satu kampanye employer branding terbaik tahun tersebut.
2. Salesforce: Kebersamaan #SalesforceOhana
Salesforce menyebut anggota tim dan klien mereka sebagai “Ohana,” yang merupakan kata dalam bahasa Hawaii untuk keluarga. Ini juga merujuk pada film Disney yang dicintai, Lilo & Stitch. Kutipan “Ohana berarti keluarga” bahkan bisa membuat beberapa dari kita tersentuh.
Kutipan tersebut memiliki bagian kedua yang berbunyi: “Keluarga berarti tidak ada yang ditinggalkan atau dilupakan.” Ini adalah nilai yang sangat indah untuk dibagikan. Dengan membangun komunitas yang kuat di sekitar perusahaan, Salesforce telah mendapatkan gelar sebagai Tempat Kerja Terbaik di Dunia selama beberapa tahun berturut-turut.
Salah satu kegiatan penting dalam employer branding Salesforce adalah mengadakan reuni keluarga Ohana, yaitu acara internal di mana karyawan bisa bersantai dan bertemu dalam suasana semi-formal.
Ingin mempelajari strategi employer branding yang lebih strategis, dapatkan insight eksklusif dalam ebook terbaru Cake!
Setiap contoh di atas menunjukkan bagaimana perusahaan menggunakan employee branding dan employer branding untuk menarik, melibatkan, dan mempertahankan karyawan berkualitas. Strategi ini sering kali melibatkan kampanye media sosial, video, testimoni karyawan, serta program internal yang menekankan nilai-nilai, budaya, dan tunjangan perusahaan. Kedua strategi ini membantu perusahaan menonjol di pasar tenaga kerja dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi karyawan mereka.
Cake adalah platform rekrutmen global yang menghubungkan perusahaan dengan +7 juta kandidat berkualitas. Pasang lowongan kerja gratis untuk 3 loker pertama atau mulai tingkatkan Employer Branding lebih efektif bersama Cake. Percayakan kami sebagai Recruitment Consultant Anda untuk membantu menemukan talenta spesifik lebih baik, konsultasi hari ini!
Dapatkan wawasan mendalam dan konten informatif terkait rekrutmen, manajemen SDM, employer branding, serta tren terbaru di dunia HR hanya di Cake. Jadikan kami sumber terpercaya Anda untuk strategi perekrutan yang efektif dan solusi SDM yang inovatif.
Siap menarik kandidat unggul dengan cerita employer branding Anda? Mulai bangun employer branding Anda dengan Cake sekarang juga! 🎉
Explore a range of job search tools and resources to achieve your dream career goals. Join the fastest-growing talent platform in the APAC region and expand your professional network.