8 Contoh Etos Kerja dan Cara Memiliki Etos Kerja untuk Perkembangan Karir!

Saat melakukan wawancara pekerjaan, bisa jadi sang rekruter berusaha untuk menggali apakah kamu memiliki etos kerja yang baik atau tidak. Ya, bagi tidak sedikit perusahaan, merekrut karyawan yang memiliki etos kerja yang baik sangatlah penting, terkadang bahkan lebih diutamakan dibanding ilmu yang kamu miliki. Karena ilmu dan hard skill dapat dipelajari, tetapi sifat dan etos kerja sulit untuk diajarkan.

Nah, apa sih sebenarnya etos kerja itu? Pada artikel ini akan dibahas etos kerja secara lebih spesifik yang dibagi ke dalam empat bagian:

Contoh perilaku etos kerja, etos kerja adalah, etos kerja yang baik
Contoh perilaku etos kerja

Apa itu Etos Kerja?

Definisi Etos Kerja

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti etos kerja adalah “semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok”. Hal ini menunjukkan bahwa, baik buruknya atau tinggi rendahnya etos kerja seseorang bisa dilihat dari bagaimana perilakunya di lingkungan kerja.

Dengan kata lain, etos kerja tinggi tercermin dari sifat, sudut pandang, dan motivasi yang dimiliki orang tersebut terhadap pekerjaan. Etos kerja yang tinggi bisa ditandai dengan sikap dan tindakan pekerja yang selalu ingin memberikan yang terbaik dan bekerja sepenuh hati. 

Akan tetapi bukan berarti kerja terus tanpa batas, tetap perlu ada keseimbangan antara bekerja dan istirahat.

Pentingnya Memiliki Etos Kerja yang Baik

Mengapa penting untuk memiliki etos kerja yang baik? Etos kerja tinggi adalah salah satu faktor yang bisa membawa seorang pekerja berjalan menuju pintu kesuksesan dalam karir. Biasanya, orang dengan etos kerja yang baik merupakan orang yang bertanggung jawab, profesional, dan produktif.

Di dalam dunia kerja, etos kerja adalah salah satu hal yang penting untuk dimiliki seorang karyawan karena efeknya tidak hanya berpengaruh terhadap dirinya sendiri, melainkan terhadap karyawan lainnya. Semangat kerja dan kerja keras karyawan dengan etos kerja tinggi dapat memotivasi karyawan lain dalam mengerjakan pekerjaannya.

Selain itu, karena kinerjamu dilihat oleh rekan kerja dan juga atasanmu, besar kemungkinan kamu bisa diberikan kepercayaan lebih untuk mengerjakan pekerjaan lain, menjadi pemimpin atau mengalami kenaikan jabatan, lho.

Contoh Perilaku Etos Kerja


Pada bagian sebelumnya sempat disinggung kalau etos kerja seseorang bisa diketahui dari karakteristik dan kualitas pekerjaannya di lingkungan pekerjaan. Akan tetapi, seperti apa, sih, contoh perilaku orang yang memiliki etos kerja tinggi?

1. Inisiatif

Bisa dikatakan bahwa dalam mengerjakan pekerjaan apapun, dibutuhkan inisiatif dari pegawainya karena tidak mungkin pegawai selalu dengan pasif menunggu arahan dari atasan. Dengan berinisiatif, atasan akan melihat kepedulianmu terhadap perkembangan perusahaannya.

Keinisiatifan seseorang bisa dilihat dari ide maupun tanggapan yang kamu utarakan baik saat bekerja maupun saat rapat. Melalui pandangan yang kamu lontarkan, perusahaan bisa melihat kalau kamu pun menginginkan yang terbaik untuk perusahaan tersebut.

2. Produktivitas

Orang dengan etos kerja yang baik akan berusaha untuk menjadi produktif dan menggunakan segala hal seperti waktu, usaha, dan energi secara efektif. Tentunya semakin tinggi etos kerja yang dimiliki, semakin tinggi pula pandangan seseorang mengenai pentingnya produktivitas.

Orang yang produktif akan melaksanakan pekerjaan atau tanggung jawab yang diberikan dengan sungguh-sungguh, sehingga tenggat waktu atau target yang direncanakan tercapai. Dengan kata lain, tujuan etos kerja adalah memaksimalkan tingkat keefektifan kerja seseorang.

3. Tanggung Jawab

Orang yang memiliki etos kerja tinggi adalah seorang pegawai yang bertanggung jawab. Orang yang bertanggung jawab akan selalu berusaha menyelesaikan pekerjaannya agar dapat mencapai deadline. Biasanya orang tersebut akan menganggap semua pekerjaan yang dilakukan adalah penting dan terbilang tidak suka menunda pekerjaan, bahkan cenderung mencicil pekerjaan supaya tenggat waktu tercapai.

Selain itu, orang yang bertanggung jawab juga selalu menepati janji, misal ia telah membuat janji dengan atasannya (A) untuk diskusi, sehingga saat temannya (B) mengajaknya untuk jalan-jalan, ia akan menolak. Ini adalah sebagai bentuk tanggung jawab terhadap apa yang sudah dikatakan dan dijanjikannya.

4. Integritas

Memiliki integritas adalah salah satu contoh perilaku yang dimiliki orang dengan etos kerja yang baik. Mengapa demikian? Orang beretos kerja tinggi memiliki komitmen yang tinggi pula terhadap apa yang dikerjakannya karena ia menganggap pekerjaannya sangat penting.

Integritas seseorang bisa dilihat dari kejujurannya dan konsistenannya dalam bekerja, tidak peduli dimanapun ia berada dan siapa yang ada bersamanya, ia akan tetap bertindak sama seperti ketika ada banyak orang di sampingnya. Orang demikian tidak akan berpura-pura rajin demi menyuap atau dihargai orang lain. Hal ini yang menyebabkan orang berintegritas tinggi seringkali menjadi orang kepercayaan atasan.

5. Kerja Sama

Seorang pegawai dengan etos kerja yang baik memahami pentingnya kerja sama antar individu dan bukannya egois mau menang sendiri saja. Tidak hanya di sekolah, di lingkungan pekerjaan pun dibutuhkan adanya kerja sama antar pegawai. Oleh karena itu, selain bekerja secara individu, penting untuk seorang karyawan bisa bekerja sama dan berkomunikasi dengan orang lain.

Selain itu, tidak peduli jabatannya setinggi apa, karyawan yang baik tidak akan merasa sungkan untuk meminta bantuan dan tidak pelit untuk membantu rekannya yang lain, karena ia tahu bahwa dengan membantu rekannya, akan memberikan dampak yang lebih positif bagi perusahaan.

6. Manajemen Waktu

Pintar mengatur atau membagi waktu adalah keterampilan yang sangat penting. Sebelumnya sudah disebutkan kalau orang dengan etos kerja tinggi memiliki produktivitas yang tinggi juga. Pada kenyataannya, tidak mungkin seseorang bisa menjadi produktif jika ia tidak bisa mengatur waktunya dengan baik.

Orang yang pintar membagi waktu akan sangat menghargai setiap waktu yang ia miliki, sehingga ia mampu membagi porsi kerja dan cenderung untuk selalu datang tepat waktu. Dengan manajemen waktu yang baik, pekerjaan akan lebih cepat selesai secara efektif.

7. Siap Menerima Tantangan

Orang yang memiliki etos kerja yang tinggi tidak menolak tantangan hanya karena tantangan terlihat sulit. Sebaliknya, mereka menyadari bahwa melalui tantangan, mereka dapat bertumbuh dan membangun kompetensi diri mereka. Mereka belajar bagaimana bertahan dalam keadaan sulit dan mendapatkan pelajaran berharga pada akhirnya.

8. Antusias dan Memiliki Semangat

Memiliki semangat dan antusiasme saat bekerja sering sekali dipandang sebelah mata. Padahal, memiliki etos kerja ini sangat berpengaruh pada hasil yang ingin dicapai. Orang yang memiliki semangat tinggi akan bekerja keras untuk mencapai target yang ditentukan. Mereka mengetahui apa tujuan mereka bekerja, dan akan terus mengembangkan diri melalui pekerjaan yang dilakukan.

📚 Baca juga:  Apa Itu Workaholic (Pecandu Kerja)? 7 Ciri-Ciri dan Cara Mengatasinya!

Cara Memiliki Etos Kerja Tinggi

Walaupun tinggi rendahnya etos kerja yang dimiliki adalah hasil pembentukan dari karakter secara tidak langsung, sehingga tidak mudah untuk mengubahnya, akan tetapi bukan berarti tidak bisa diubah sama sekali. Asal ada keinginan dan niat hati yang baik, pasti bisa! Nah, untuk bisa memiliki etos kerja tinggi, kamu bisa mengikuti cara-cara berikut.


Cara memiliki etos kerja tinggi, etos kerja
Cara memiliki etos kerja tinggi

1. Tentukan Tujuanmu

Untuk memiliki etos kerja yang tinggi, kamu perlu menentukan tujuan yang ingin kamu capai. Biasanya, jika kamu tidak memiliki target, akan lebih sulit untuk kamu tetap berada di jalur yang tepat dan melakukan hal-hal yang bermanfaat. Sebaliknya, jika kamu memiliki target, kamu akan mengusahakan segala macam cara agar targetmu tercapai. Dengan begitu, kamu akan memacu dirimu dan secara tidak langsung meningkatkan etos kerjamu.

2. Tetap Terorganisir

Usahakanlah untuk tetap terorganisir, misal membuat jadwal hal apa saja yang perlu dikerjakan hari itu, membereskan meja kerja, dan lain-lain. Walaupun ini terkesan hal kecil, tapi sebenarnya hal ini dapat berdampak besar pada kinerjamu, lho. Contohnya saja, kalau mejamu rapi, kamu bisa fokus dalam mengerjakan suatu pekerjaan, sehingga bisa meningkatkan produktivitas kerjamu.

3. Kurangi Distraksi atau Gangguan

Bukannya tidak mungkin kalau di tempat kerja seringkali terdapat banyak gangguan yang tidak bisa kamu cegah. Distraksi akan menjadi lebih banyak jika kamu bekerja di sebuah kantor kecil dimana di dalam satu ruangan terdapat pekerja dari departemen berbeda. Akan tetapi, paling tidak kamu bisa mengurangi gangguan yang berasal dari dirimu sendiri, contohnya kamu bisa mengubah pengaturan HP ke mode diam (pengecualian untuk kamu yang bekerja sebagai sales atau pekerjaan lain yang membutuhkan kontak klien dengan HP sendiri).

4. Seimbangkan antara Kehidupan Personal dan Pekerjaan

Orang dengan etos kerja yang baik bukan berarti perlu menjadi orang yang gila kerja, lho. Justru supaya memiliki etos kerja tinggi, perlu adanya keseimbangan antara kehidupan personal dan juga pekerjaan (work life balance). Jam kerja adalah jam kerja, hari libur adalah hari untuk personal (diri sendiri, keluarga, teman). Usahakan untuk tidak bekerja berlebihan dan gunakan waktu luang untuk beristirahat ataupun untuk pengembangan diri.

5. Percaya Diri

Kepercayaan diri sangat dibutuhkan dalam setiap kondisi, termasuk dalam lingkungan pekerjaan. Mengapa percaya diri itu penting? Kita sendiri lah orang yang paling mengerti akan diri kita. Jika kita sendiri tidak percaya dengan apa yang kita kerjakan, kita akan cenderung sulit untuk maju dan meyakinkan orang lain kalau kita bisa. Kalau memang kamu seringkali masih kurang percaya diri, teruslah latih dirimu karena asal ada kemauan dari dalam diri, semua bisa dilakukan.

Cara Menumbuhkan Etos Kerja di Perusahaan


Setelah membaca bagian sebelumnya kamu telah mengetahui bagaimana caranya untuk memiliki etos kerja tinggi. Nah, mengingat pentingnya pengaruh etos kerja terhadap kinerja karyawan, di bawah ini akan Cake berikan secara khusus cara menumbuhkan etos kerja di perusahaan bagi kamu para pemimpin perusahaan.

1. Menjadi Contoh Bagi Karyawan

Sama seperti bayi dan anak-anak yang mengimitasi perbuatan orang dewasa, terkadang karyawan pun cenderung mengikuti perilaku atasannya. Entah itu hal yang baik atau buruk, keduanya dapat diikuti oleh bawahannya. Contohnya saja pemimpin perusahaan A adalah orang yang tepat waktu, karena melihat pemimpinnya tepat waktu, karyawannya pun akan merasa segan dan malu jika datang lebih telat dari pada pemimpinnya.

Selain itu, jika seorang pemimpin bisa menjadi contoh yang baik bagi karyawannya, karyawan tersebut akan menjadi lebih hormat terhadap pemimpinnya. Oleh karena itu, tanpa disuruh, karyawannya akan menunjukkan etos kerja yang lebih baik dengan sendirinya. Bukannya tidak boleh pemimpin menuntut karyawannya untuk menjadi lebih baik, akan tetapi seorang pemimpin juga harus melihat ke dirinya sendiri. Pemimpin yang bisa dijadikan teladan adalah cara menumbuhkan etos kerja yang paling utama dan natural.

2. Menyelenggarakan Kegiatan Workshop

Melalui kegiatan kantor, karyawan-karyawan dari berbagai departemen bisa dipertemukan. Kegiatan seperti lokakarya (workshop) memiliki dampak yang baik bagi karyawan karena bisa memperkuat skill atau ilmu yang dimiliki karyawan tersebut. Jika pengetahuan karyawan bertambah, tentunya akan memberikan dampak yang positif bagi perusahaan.

Biasanya dalam sebuah workshop, akan ada interaksi antara pemateri dan peserta, selain itu juga memungkinkan adanya kerja sama dalam tim antar karyawan. Dengan adanya komunikasi dan kerja sama yang terjalin di sebuah lingkungan positif, tentunya juga akan menjadi salah satu opsi cara untuk menumbuhkan etos kerja karyawan.

3. Membuat Sesi Feedback

Tidak hanya diri sendiri yang memerlukan masukan dari orang lain, seorang pemimpin perusahaan pun membutuhkan feedback dari karyawan lain. Melalui masukan tersebut, kamu akan mengetahui pandangan karyawan terhadap perusahaan yang kamu pimpin dan juga perasaannya bekerja di sana. Hal ini bisa dilakukan dengan metode apapun, yang penting tujuanmu untuk mengetahui hasilnya tercapai.

Jika perusahaan yang dipimpin tidak terlalu besar, mungkin kamu bisa mengamati sendiri. Tapi tetap saja hasil yang kamu dapat akan menjadi subjektif. Justru biasanya kamu bisa mendapatkan hasil yang objektif dengan melihat dari berbagai macam sudut pandang karyawan. Selain itu, tidak ada manusia yang sempurna, jadi penting untuk mendengarkan kritik dan saran dari orang lain, bukan?


Itu dia pentingnya etos kerja, contoh, cara memilikinya, serta cara menumbuhkannya. Teruslah menjadi orang dengan etos kerja tinggi dimanapun kamu bekerja. Semangat!

Cake menyediakan 50+ template CV gratis yang bisa di download sebagai PDF. Yuk, buat CV kamu sekarang juga! 🎉

--- Ditulis Oleh Meitty Mulyadi ---

3 Benefits of Subscribing to Cake's Newsletter

  • Bi-weekly newsletter updates
  • Industry trends and skills recommendation
  • Latest job openings and job search information
Newsletter

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Interview Skills
Sep 5th 2024

5 Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan dalam Interview dengan Baik!

Pernah ditanya "Berapa gaji yang Anda inginkan?" saat interview? Ini tips dan contoh jawabannya.