Daftar Isi:
Training merupakan sebuah kata yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya, training diberikan kepada karyawan baru di sebuah perusahaan. Tujuannya adalah agar para karyawan tersebut nantinya bisa mengerti pekerjaan yang akan mereka lakukan.
Disamping itu, dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) para karyawan, perusahaan akan melakukan beberapa cara, yakni salah satunya dengan menggunakan istilah in house training. Pelatihan biasanya dilakukan di dalam internal perusahaan saja. Lalu, apa itu pelatihan in house training? Apa tujuan serta bagaimana cara melakukannya?
Yuk, simak penjelasan Cake tentang apa arti in house training secara detail beserta contoh-contohnya.
Pada dasarnya, arti in house training dikaitkan dengan sebuah pelatihan di dalam lingkup perusahaan saja. Pelatihan ini biasanya diadakan oleh perusahaan dengan waktu yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Selain itu, yang dibahas bukan hanya pelatihan secara teknis saja, melainkan pelatihan tentang peningkatan soft-skill para karyawan, staff, dan pimpinan. Jadi, in house training adalah salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan perkembangan perusahaan dengan cara melatih karyawannya berkembang secara produktif.
📚 Baca juga: Efektif! 10 Cara Meningkatkan Produktivitas Karyawan
Tujuan in house training ini memberikan pelatihan yang bisa menambah tingkat keprofesionalan para karyawan serta dapat meningkatkan nilai profit perusahaan kedepannya. Untuk mencapai tujuan in house training, umumnya perusahaan akan mencoba mengevaluasi kinerja para karyawan terlebih dahulu, termasuk perkembangan perusahaan itu juga.
Kemudian, menentukan topik-topik yang relevan untuk menjadi bahan dalam in house training, sehingga manfaat in house training ini dapat mereka rasakan sendiri.
Penyelenggaraan in house training bisa dilakukan dimana saja, tergantung perencanaan dari panitia penyelenggara. In house training bisa dilaksanakan di:
Akan tetapi, hal perlu diperhatikan saat melakukan in house training adalah tempat yang kondusif. Maksudnya, pemilihan tempat in house training perlu memperhatikan lingkungan sekitar agar tidak mengganggu konsentrasi para peserta mengikuti pelatihan in house training tersebut.
Berbeda dengan pelatihan pada umumnya, peserta pelatihan in house training ini ditentukan oleh panitia penyelenggara. Termasuk jumlah peserta yang ditargetkan. Biasanya, pesertanya tercakup dalam lingkungan para pekerja atau karyawan sebuah perusahaan. Kisaran jumlah peserta dari 10 sampai 30 orang. Tetapi, hal ini akan disesuaikan dengan tujuan diadakannya in house training.
Contoh in house training yang dilaksanakan oleh perusahaan tergantung kebutuhan. Misalnya, topik yang akan dibahas berkaitan dengan sistem keuangan, peningkatan daya beli produk, manajemen keselamatan penggunaan mesin produksi, dan lain sebagainya. Topiknya akan lebih spesifik dibandingkan dengan training pada umumnya.
Salah satu keuntungan in house training adalah hemat biaya. Sebuah perusahaan tidak perlu mengeluarkan banyak biaya transportasi untuk mengirimkan karyawannya ke tempat training umum. Dengan kata lain, biaya in house training yang dikeluarkan oleh perusahaan bisa diminimalisir dan dana yang harusnya keluarkan bisa digunakan untuk keperluan training selanjutnya.
Selain itu juga, salah satu keuntungan in house training adalah bisa menghemat waktu. Menghemat waktu maksudnya disini adalah karyawan perusahaan tidak memerlukan waktu khusus untuk melakukan perjalanan ke tempat training di luar. Waktunya dapat dipakai dengan memaksimalkan pelatihan in house training sehingga para karyawan semakin dapat ilmu yang banyak.
Dengan diadakannya in house training, perusahaan dapat dengan mudah menyesuaikan materi atau topik yang ingin dibahas berdasarkan kebutuhan karyawan dan perusahaan sendiri. Sehingga diharapkan para karyawan mendapatkan wawasan yang tepat sasaran serta sekaligus manfaat in house training.
Keuntungan lain in house training adalah ada kenyaman tertentu bisa dirasakan oleh karyawan dan perusahaannya juga. Pasalnya, jadwal pelatihan in house training bisa disesuaikan dengan jadwal sehari-hari para karyawan. Selain itu, mereka juga sudah familiar dengan beberapa hal tentang pekerjaan kantornya.
Satu lagi yang manfaat in house training yang bisa didapatkan adalah membangun tim kerja. Melalui in house training, perusahaan bisa membangun sebuah tim kerja yang baik antar karyawan, meskipun mereka berasal dari divisi yang berbeda-beda. Tetapi sejatinya, mereka masih berada pada perusahaan yang sama, sehingga diharapkan dapat menciptakan tim yang solid.
👉 Ketahui Metode Training Karyawan Lainnya dan Kembangkan Kemampuan Karyawanmu!
Jika perusahaan ingin melakukan in house training, umumnya para instrukturnya berasal dari antara karyawan sendiri. Para karyawan ini kemungkinan belum berpengalaman menjadi instruktur yang profesional dalam mengadakan sebuah training.
Oleh sebab itu, karyawan yang dipercaya dapat dilatih cara melakukan in house training agar dapat menjadi instruktur nantinya. Agar materi setidaknya bisa disampaikan dengan tepat sasaran kepada peserta.
💡 Catatan: Untuk mengatasi situasi ini, biasanya karyawan yang ditunjuk sebagai instruktur berasal dari divisi Human Resource Development (HRD).
Perusahaan yang mengadakan in house training lebih banyak bersifat fleksibel dalam melakukan training. Artinya, standar yang akan dicapai juga cenderung tidak memiliki ukuran luaran.
Idealnya, training profesional akan memiliki standar khusus ketika melatih peserta, lalu mengadakan interview kepada peserta setelah melakukan pelatihan.
Akan tetapi, dalam pelatihan in house training, semua akan kembali pada diri karyawan tersebut. Sebanyak apa pengetahuan yang bisa dia dapatkan selama training akan berbeda-beda untuk setiap karyawan.
Salah satu yang bukan keuntungan in house training adalah masalah pengalaman instrukturnya. Hal ini akan menjadi sulit ketika materi yang bagus disampaikan oleh orang yang berasal teman kantor, akan memberikan hasil yang kurang memuaskan.
Jika di dalam in house training peserta tidak memperoleh pengetahuan atau pengalaman yang banyak, hal ini akan berdampak pada peningkatan kinerja mereka sendiri nantinya.
Sebelum melakukan suatu pelatihan in house training maka diperlukan beberapa tahapan agar kegiatan yang akan dilangsungkan dapat berjalan dengan sebaik mungkin. Diantaranya:
Tahap pertama adalah mencek apa yang menjadi kebutuhan para karyawan. Hal ini penting jika ingin mengadakan sebuah pelatihan in house training. Tanpa pengecekan atau observasi apa yang menjadi kebutuhan karyawan, nantinya bisa menimbulkan miskonsepsi selama in house training berlangsung. Pengecekan ini bisa dilakukan di dalam anggota divisi/departemen yang akan dilatih.
Misalnya, divisi produk dan promosi. kebutuhan saat ini menyangkut tentang bagai cara memperbaiki kualitas produksi dengan menekan harga produksi dengan menaikan harga jual.
Setelah melakukan observasi atau pengecekan kebutuhan karyawan, langkah selanjut adalah membuat agenda atau rencana pelatihan in house training-nya. Pembuatan rencana ini sangat penting agar kegiatan training bisa berjalan dengan baik sesuai dengan rencana.
Manfaat in house training jika sudah terencana adalah tidak mengganggu jadwal kerja dari karyawan-karyawan perusahaan. Selain itu, para peserta karyawan bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum dan selama pelatihan berlangsung.
Selain agenda yang sudah dibuat, yang tak kalah penting untuk dipersiapkan sebelum pelatihan in house training adalah memilih dan mempersiapkan instrukturnya. Pemilihan ini perlu dilakukan dengan sebaik mungkin agar tidak salah pilih instruktur. Untuk menghindari kesalahan ini, perusahaan bisa melihat karyawan yang memiliki kinerja kerja yang bagus selama ini sebagai instruktur in house training.
Setelah memilih instruktur, langkah selanjutnya mempersiapkan dia menjadi trainer. Sampaikan pokok-pokok materi yang akan disampaikan pada saat pelatihan agar ia dapat mempersiapkan diri dengan baik.
Untuk menjalankan in house training sesuai dengan rencana, ada baiknya kegiatan tersebut dijalankan dengan konsisten. Meskipun pelatihan dilaksanakan dengan agenda yang sudah disusun, diperlukan fleksibilitas untuk karyawannya. Maksudnya, ada waktu untuk diadakan diskusi bersama mereka untuk mengetahui feedback dari pelatihan in house training yang sedang berlangsung.
Ini diperlukan agar kedepannya perusahan bisa mengemas in house training lebih bagus lagi. Jika ada beberapa kendala dihadapi selama pelatihan, ada baiknya sambil dicari solusi sehingga pelatihan tetap berjalan sesuai agenda.
Untuk mengetahui apakah pelatihan in house training bermanfaat buat karyawan atau tidak, perusahaan tetap mengevaluasi hasilnya. Bagaimana cara mengukurnya?
Perusahaan bisa mengevaluasi apakah pengetahuan atau pengalaman dari in house training berdampak pada kinerja kerja mereka atau tidak. Selain itu, bisa juga dilakukan interview dengan peserta untuk mengetahui seberapa banyak materi training yang mereka serap. Sehingga diharapkan untuk kegiatan training selanjutnya bisa mengakomodir kebutuhan karyawan dan perusahaan.
Agar manfaat in house training dapat dirasakan oleh peserta, ada beberapa tips yang dilakukan, diantaranya:
Mengkomunikasikan tujuan in house training sangatlah penting untuk para peserta. Hal ini akan membuat peserta paham seberapa penting kegiatan tersebut untuk mereka dan perusahaan secara tidak langsung. Selain itu, tujuan mengkomunikasikan pelatihan in house training adalah agar memotivasi para karyawan dalam pekerjaannya sehari-hari serta memberi tahu apa saja yang perlu mereka persiapan.
Melaksanakan suatu kegiatan ada baiknya mendapatkan persetujuan dari atasan. Begitu pula dengan pelaksanaan pelatihan in house training. Ketika sudah disetujui, barulah kegiatan in house training bisa dilaksanakan.
Hal yang penting untuk mendapatkan persetujuan dari atasan misalnya:
SMART adalah singkatan dari Specific, Measurable, Attainable, Relevant, and Time-based.
Artinya, sebelum melakukan kegiatan in house training, lakukan brainstorming tetapkan tujuan yang tepat saran, terukur, dapat dicapai, sesuai, dan tepat waktu. Hal ini dilakukan agar para peserta pelatihan in house training tidak mengalami kesulitan mengikuti kegiatan tersebut.
Agar peserta in house training membawa kesan yang menyenangkan, kegiatan tersebut bisa diarahkan untuk saling belajar satu sama lain. Kultur saling belajar bermaksud agar peserta bisa saling menghargai dan saling belajar dari pengalaman orang lain. Termasuk instrukturnya juga dapat belajar dari pengalaman peserta in house training ini. Sehingga diharapkan kekompakan bisa terjalin antar peserta dan juga instrukturnya.
📚 Baca juga: Onboarding Karyawan: Arti dan Proses yang Efektif
Itulah pengertian in house training beserta tips untuk melaksanakan in house training. Perusahaan akan merasakan manfaatnya jika karyawan-karyawan dapat meningkatkan kapasitas dirinya. Semoga artikel ini dapat membantu kamu dalam melaksanakan program in house training.
Pasang GRATIS 3 lowongan kerja pertama untuk perusahaan Anda di Cake, Job Portal Terpercaya di Indonesia dan Asia Pasifik. Sortir CV & rekrut kandidat berkualitas dengan mudah sekarang juga! 🎉
Cake adalah situs lowongan kerja yang banyak peminatnya dengan jutaan pengguna dari seluruh Indonesia. Pasang lowongan kerja gratis untuk 3 loker pertamamu dan temukan kandidat berkualitas di Cake! Atau hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.
--- Ditulis Oleh Desman Perdamaian Gulo ---
Explore a range of job search tools and resources to achieve your dream career goals. Join the fastest-growing talent platform in the APAC region and expand your professional network.