5 Strategi Jitu Merekrut Kandidat Pasif di 2024, HR Wajib Tahu!

Data dari LinkedIn menyebutkan bahwa 75% kandidat yang tersedia di pasar tenaga kerja adalah kandidat pasif. Mereka adalah kandidat yang masih bekerja dan tidak secara aktif mencari peluang baru. Bagi rekruter, merekrut kandidat pasif bisa jadi merupakan tantangan karena rekruter harus proaktif menemukan mereka, namun di saat yang sama juga keuntungan karena bisa jadi tidak perlu bersaing dengan perusahaan lain untuk mendapatkan kandidat. 

Melihat situasi tersebut, tidak mengherankan jika merekrut kandidat pasif menjadi strategi yang dipertimbangkan oleh rekruter. Cake akan membagikan beberapa tips yang dapat Anda gunakan untuk menyiapkan strategi menarik kandidat pasif. Simak selengkapnya. 

Apa Itu Kandidat Aktif vs Kandidat Pasif

Kandidat aktif adalah para pekerja yang aktif mencari peluang atau pekerjaan baru, baik karyawan yang sedang bekerja maupun tidak. Ada banyak alasan di balik usaha mereka mencari peluang baru, mungkin ingin mencari tempat kerja yang lebih stabil, lingkungan kerja yang lebih baik, atau berharap mendapatkan promosi. 

Menurut data LinkedIn, pekerja penuh waktu (full-time employed) yang masuk dalam kategori ini berkisar hingga 25% dari keseluruhan populasi. Kandidat yang aktif mencari peluang berarti proaktif mencari dan melamar pekerjaan yang tersedia. Hal ini tentu memudahkan rekruter, namun untuk rekruter juga berada di area perang terbuka dengan rekruter lain untuk menarik kandidat terbaik. 

Sementara itu, kandidat pasif rata-rata merupakan pekerja penuh waktu yang tidak aktif mencari maupun mendaftar ke pekerjaan baru. Dalam situasi ini, rekruter perlu berinisiatif dan proaktif untuk mendekati kandidat potensial. Proses sourcing kandidat pasif membutuhkan strategi khusus karena rekruter perlu membedakan kandidat yang tidak ingin mencari peluang baru dengan yang tidak aktif mencari namun terbuka dengan penawaran.

📚 Baca juga:  15+ Strategi Rekrutmen Ampuh untuk Mencari Karyawan Terbaik!

Perbedaan Utama Kandidat Aktif vs Kandidat Pasif

Untuk lebih memahami perbedaan kandidat aktif dan kandidat pasif, Anda dapat mencermati tabel di bawah ini.

perbedaan kandidat aktif dan kandidat pasif

Pasang GRATIS 3 lowongan kerja pertama untuk perusahaan Anda. Sortir CV & rekrut kandidat berkualitas dengan mudah sekarang juga! 🎉

Bagaimana Cara Merekrut Kandidat Pasif?

Tantangan pertama bagi rekruter yang ingin merekrut kandidat pasif adalah memastikan kandidat bersedia untuk berbicara dengan kita. Ingat, kandidat pasif tidak aktif mencari kerja, mereka juga tidak tahu perusahaan kita sedang membuka lowongan. Rekruter perlu menggunakan pendekatan yang tepat untuk membuat kandidat tertarik dengan peluang yang kita tawarkan, bahkan bersedia meninggalkan kenyamanan pekerjaannya yang saat ini dimiliki. 

Tantangan lain adalah kandidat pasif adalah mereka sibuk dengan pekerjaannya. Proses rekrutmen yang panjang dan berbelit-belit tentu tidak akan dilirik. 

Lalu bagaimana strategi yang tepat untuk menarik kandidat pasif? Simak tips Cake di bawah ini. 

1. Tingkatkan reputasi perusahaan

Data LinkedIn menyebutkan 75% profesional tidak mau mengambil pekerjaan dari perusahaan dengan reputasi buruk, bahkan saat mereka sedang mencari pekerjaan. Memperbaiki reputasi perusahaan akan meningkatkan peluang mendapatkan kandidat terbaik. Strategi ini dapat dilakukan dengan membagikan nilai perusahaan melalui berbagai kanal dan dalam lowongan. Mungkin strategi ini bukan cara cepat, namun terbukti cukup efektif.

2. Manfaatkan program referral 

Program referral akan membantu rekruter menyaring kandidat yang tertarik dengan peluang yang akan ditawarkan. Melalui program ini, rekruter lebih efektif menemukan kandidat pasif yang akan didekati.

3. Mengelola media sosial

Saat ini hampir mustahil untuk mengecualikan media sosial dari strategi komunikasi, termasuk jika ingin meningkatkan reputasi perusahaan. Media sosial merupakan kanal yang tepat untuk mengkomunikasikan nilai perusahaan dan bagaimana nilai ini diwujudkan dalam aktivitas. Dengan mengelola media sosial, kandidat pasif juga lebih mudah menemukan profil perusahaan Anda. 

4. Melakukan proses sourcing yang proaktif

Alih-alih menunggu kandidat terbaik datang melalui lamarannya, rekruter justru yang harus mencari kandidat potensial dan menawarkan peluang. Hal ini perlu dilakukan mengingat kandidat pasif tidak akan melamar ke lowongan pekerjaan yang dibuka. 

5. Siapkan proses rekrutmen yang efisien

Ingat bahwa kandidat pasif adalah mereka yang sibuk dengan pekerjaannya. Proses aplikasi yang mudah dan tidak berbelit-belit tentu lebih menarik kandidat pasif. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan menyiapkan jadwal wawancara di luar jam kerja, proses lamaran, dan wawancara yang mungkin dilakukan secara online juga akan memudahkan kandidat mengatur waktunya. 

📚 Baca juga:  13 Metode Rekrutmen Efektif, Bisa Dicoba HRD

Langkah-langkah Membuat SOP Kerja untuk Rekrut Kandidat Pasif

Dari strategi rekrutmen untuk kandidat pasif di atas, pastikan buat alur kerja yang jelas untuk memastikan hasilnya optimal. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat SOP kerja yang jelas untuk menjadi standar proses rekrutmen kandidat pasif yang dapat dilakukan oleh semua rekruter. 

Dalam menyiapkan SOP kerja merekrut kandidat pasif, perhatikan langkah-langkah berikut ini:

  1. Membuat dan konsolidasi dengan tim penyusun SOP
  2. Lakukan riset untuk menemukan praktik terbaik sesuai kebutuhan perusahaan
  3. Susun alur kerja yang dinilai paling cocok
  4. Simulasikan alur kerja yang dibuat
  5. Lakukan evaluasi dan perbaikan berdasarkan simulasi
  6. Proses penandatanganan SOP yang sudah disetujui oleh semua pemangku kebijakan
  7. Sosialisasi SOP kerja kepada semua pihak yang akan terlibat dalam rekrutmen kandidat pasif

Pasang GRATIS 3 lowongan kerja pertama untuk perusahaan Anda. Sortir CV & rekrut kandidat berkualitas dengan mudah sekarang juga! 🎉

Manfaat SOP Kerja dalam Merekrut Kandidat Pasif

Kandidat pasif membutuhkan pendekatan tertentu dalam proses rekrutmennya, adanya SOP kerja merupakan salah satu upaya untuk memastikan semua pihak yang terlibat mengacu pada standar yang sama. Di samping itu, manfaat adanya SOP kerja dalam merekrut kandidat pasif juga tercermin dalam beberapa hal berikut ini:

  1. Menjadi rujukan dan standar untuk keseluruhan kegiatan rekrutmen kandidat pasif
  2. Dokumen yang dapat menjadi arsip kegiatan operasional, evaluasi, dan dasar perbaikan di masa mendatang
  3. Menjadi rujukan peran untuk setiap orang dalam tim
  4. Memberikan kejelasan arah terkait proses kerja dan batasan tanggung jawab masing-masing orang dalam tim
  5. Memastikan konsistensi dalam proses kerja dan harapannya juga konsistensi hasil

📚 Baca juga:  45+ Contoh Iklan Lowongan Kerja yang Baik dan Menarik di 2024

FAQ

Apa itu kandidat pasif?

Kandidat pasif adalah karyawan yang tidak aktif mencari kerja atau mencari peluang baru. Umumnya, kandidat pasif memiliki keahlian khusus yang sedang dibutuhkan oleh industri. Dalam situasi ini, rekruter membutuhkan pendekatan khusus untuk menarik kandidat pasif yang memiliki keterampilan yang kita butuhkan.

Apa tantangan merekrut kandidat pasif?

Tantangan utama merekrut kandidat pasif adalah rekruter harus proaktif karena kandidat tidak mengetahui lowongan yang sedang dibuka. Rekruter memerlukan jaringan yang luas untuk menemukan kandidat pasif dengan keahlian yang dibutuhkan.

Perlukah berkonsultasi dengan konsultan rekrutmen untuk mendapatkan kandidat pasif yang potensial?

Rekruter bisa jadi kesulitan menemukan kandidat pasif yang sesuai dengan kebutuhan. Konsulten rekrutmen bisa jadi salah satu pintu yang membukakan pintu pada jaringan dan ragam kandidat yang lebih luas bagi rekruter. 

Rekrut kandidat dengan skill spesifik lebih tepat dan cepat bersama konsultan rekrutmen profesional Cake! 🎉

Cake adalah platform rekrutmen global yang menghubungkan perusahaan dengan +7 juta kandidat berkualitas. Pasang lowongan kerja gratis untuk 3 loker pertama atau mulai tingkatkan Employer Branding lebih efektif bersama Cake. Percayakan kami sebagai Recruitment Consultant Anda untuk membantu menemukan talenta spesifik lebih baik, konsultasi hari ini!

Dapatkan wawasan mendalam dan konten informatif terkait rekrutmen, manajemen SDM, employer branding, serta tren terbaru di dunia HR hanya di Cake. Jadikan kami sumber terpercaya Anda untuk strategi perekrutan yang efektif dan solusi SDM yang inovatif.

--- Ditulis Oleh Linggar Arum Sarasati ---

Kami ingin menjawab pertanyaan Anda. Dapatkan demo online yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan rekrutmen Anda:
  1. Temukan dan tarik kandidat terbaik
  2. Rekrut dalam waktu singkat
  3. Kelola proses rekrutmen Anda dalam satu sistem

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Recruitment & HR
9월 25일 2024

6 Contoh Offering Letter, Sukses Rekrut Kandidat Terbaik!

Surat penawaran kerja karyawan atau offering letter adalah surat yang dikirimkan oleh perusahaan kepada calon karyawan yang lolos seluruh tahap rekrutmen untuk bekerja di perusahaan pada jabatan atau posisi tertentu.