Bekerja di perusahaan startup merupakan dambaan bagi tidak sedikit orang, khususnya anak muda zaman sekarang. Hal ini dikarenakan startup dipandang sebagai perusahaan yang gaul, inovatif, dan mengikuti tren.
Selain itu, budaya kerja startup yang fleksibel dimana biasanya adalah perusahaan berbasis teknologi sangat cocok bagi anak muda yang melek teknologi dan selalu ingin berkembang serta berdampak bagi perusahaan.
Artikel Cake kali ini akan membedah mengenai perasaan bekerja di perusahaan startup, baik keuntungannya maupun kekurangannya. Selain itu, pada bagian akhir juga ada bonus bagian tambahan untuk membantu kamu mengecek apakah pekerjaan startup adalah pekerjaan yang cocok untuk kamu atau tidak, serta tips untuk membuat CV startup.
Daftar isi:
Jika dibandingkan dengan perusahaan umumnya atau korporat, tentunya perusahaan startup bisa dibilang sangat berbeda. Supaya kamu mengetahui bagaimana rasanya bekerja di perusahaan startup, kamu bisa melihat ciri-ciri perusahaan startup berikut ini.
Saat kamu bekerja di perusahaan startup, kamu akan merasa bahwa segala sesuatu berlangsung secara cepat, sehingga kamu perlu handal dalam manajemen waktu.
Selain itu, lingkungan kerja startup cenderung lebih dinamis karena bisa jadi apa yang kamu kerjakan setiap harinya tidak sama.
Pada awal mula terbentuknya sebuah perusahaan startup, tentunya jumlah pekerjanya tidak banyak dan lebih didominasi oleh anak muda. Oleh karena itu, lebih memungkinkan kalau hubungan antar pekerjanya lebih kuat dibanding perusahaan besar.
Karena pegawai lebih sedikit, umur yang kurang lebih sepantaran, dan juga ikatannya yang lebih kuat membuat adanya transparansi yang cukup tinggi dalam hal komunikasi.
Tidak seperti di korporat dimana struktur kepemimpinan sangat kaku, di perusahaan startup, atasan bisa dibilang terbuka dan bawahan bisa menyampaikan ide atau pendapat dengan lebih mudah.
Karena tidak banyak pegawai yang bekerja di sebuah perusahaan startup, kecenderungan kamu untuk mengerjakan hal rangkap sangat tinggi. Hal ini berarti kamu bisa diberi tanggung jawab lebih di luar pekerjaan utamamu.
Bisa juga perusahaan memberikan kamu tambahan tanggung jawab yang berbeda setiap harinya. Beda halnya dengan di korporat yang setiap orangnya sudah memiliki tugas spesifik masing-masing.
Walaupun di atas sudah terdaftar ciri-ciri perusahaan startup, poin tersebut tidak sepenuhnya berlaku untuk semua perusahaan startup, ya. Setiap perusahaan startup memiliki kondisi, aturan, dan budaya kerja yang berbeda, sehingga perlu disesuaikan dengan situasinya.
Setelah mengetahui ciri-ciri perusahaan startup, bisa jadi kamu sudah bisa menebak apa saja kelebihan dan kekurangan bekerja di startup. Yuk kita bahas dulu keuntungan bekerja di perusahaan startup.
Seperti yang sudah disampaikan di atas, budaya kerja startup mengakibatkan pekerjanya bisa melakukan pekerjaan secara rangkap. Walaupun bagi sebagian orang mungkin terkesan negatif, sebenarnya hal ini merupakan peluang bagi kamu untuk mempelajari banyak hal, lho.
Jika kamu bekerja di korporat atau perusahaan besar, kamu hanya fokus mengerjakan bidangmu saja, tapi tidak demikian di perusahaan startup. Oleh karena itu, bagi kamu yang suka mengeksplor hal baru, melakukan pengembangan diri, maupun masih belum menemukan passion, bekerja di perusahaan startup adalah pilihan yang cocok.
Menyampaikan ide-ide yang terbesit dalam pikiranmu kepada atasan maupun berinovasi adalah keuntungan yang bisa kamu dapatkan jika bekerja di perusahaan startup. Bahkan kamu bisa langsung menyampaikan idemu kepada atasan, lho.
Tidak demikian halnya dengan perusahaan biasa atau korporat, menyampaikan ide atau inovasi adalah hal yang tidak mudah dan kalau bisa pun mungkin perlu melewati proses yang panjang karena di perusahaan besar biasanya sudah ada standar dan aturan tertentu, sehingga perusahaan terbilang sulit untuk menerima perubahan.
Bekerja di perusahaan startup menjadikan apa yang kamu kerjakan berdampak besar bagi perusahaan. Hal ini dikarenakan bisa saja apa yang kamu lakukan adalah yang pertama kali bagi perusahaan tersebut. Oleh karena itu, setiap kontribusimu pasti akan lebih dihargai, dan hal ini jugalah yang secara tidak langsung bisa meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
Kalau kamu bekerja di perusahaan besar, kamu cenderung meneruskan apa yang sudah ada, walaupun akan ada waktu dimana perusahaan tersebut ingin berkembang ke arah lebih baik. Tetapi, bisa jadi perubahan itu hanya bisa dikontribusikan oleh pegawai-pegawai dengan jabatan yang sudah lebih tinggi.
Jika dibandingkan dengan perusahaan korporat, cara dan budaya kerja di perusahaan startup lebih fleksibel. Beberapa perusahaan startup memperbolehkan kamu untuk bekerja dengan pakaian, waktu, dan juga tempat yang fleksibel. Sehingga kamu pun bisa bekerja dari rumah maupun tempat lain yang kamu rasa lebih nyaman asalkan pekerjaanmu selesai.
Beda halnya dengan perusahaan korporat. Di perusahaan besar, biasanya sudah ada standar khusus bahkan untuk jam kerja, misalnya jam 9-5. Kemudian untuk tempatnya, jika tidak ada halangan seperti pandemi yang parah, seharusnya pegawainya tetap diwajibkan untuk bekerja dari kantor.
Selain fleksibilitas, perusahaan startup juga menawarkan keuntungan-keuntungan lainnya yang tidak kamu dapatkan jika bekerja di korporat. Akan tetapi, kembali lagi, semua tergantung perusahaannya. ya. Tidak mungkin semua kantor memiliki jenis keuntungan yang sama.
Misalkan, ada perusahaan yang pet-friendly (ramah terhadap binatang peliharaan), ada yang memberikan jam kerja lebih sedikit dibanding umumnya, atau ada perusahaan yang memberikan waktu khusus untuk afternoon tea, sehingga menyediakan camilan gratis untuk pegawainya, dan lain-lain.
Sebaliknya, untuk kekurangan dari kerja di startup kamu bisa melihat poin-poin di bawah ini.
Perusahaan startup adalah perusahaan yang belum lama dibangun, tidak seperti korporat yang sudah lebih berpengalaman dalam menghadapi naik turunnya dunia bisnis. Oleh karena itu, jika dilihat dari sisi keamanan dan stabilitas, tentunya startup masih kalah dari korporat. Apalagi jika perusahaan startup sampai memiliki masalah finansial, bisa bahaya, tuh.
Fleksibilitas di satu sisi ada baiknya, akan tetapi di satu sisi juga ada buruknya. Justru karena perusahaan memberikan fleksibilitas, khususnya terhadap jam kerja, bisa jadi setelah durasi kerjamu berakhir kamu masih perlu mengerjakan pekerjaanmu. Apalagi jika kamu memiliki tanggung jawab pekerjaan yang lebih dari satu. Hal ini bisa menimbulkan rendahnya tingkat work life balance atau keseimbangan kehidupan kerja yang kamu miliki.
Jika dibandingkan dengan perusahaan korporat yang sudah lebih lama berdiri, tentunya gaji yang ditawarkan oleh perusahaan startup lebih kecil. Ini adalah hal yang tidak bisa dipungkiri jika kamu memiliki startup daripada korporat. Akan tetapi perihal gaji kembali lagi ke perusahaan dan jabatan kerjamu, ya. Ada beberapa perusahaan seperti perusahaan startup yang sudah berada di tahap unicorn atau decacorn memberikan gaji yang lumayan tinggi juga.
Perusahaan korporat memiliki struktur perusahaan dan juga hierarki yang jelas. Selain itu, perusahaan konvensional juga memiliki standar operasional prosedur (SOP) yang jelas. Berbeda dengan startup yang bisa dibilang kurang memiliki struktur dan prosedur yang jelas. Bukannya tidak mungkin kalau startup sering melakukan perubahan struktur perusahaan, sehingga hal ini bisa membuat para pegawai bingung perlu mencari siapa untuk setiap keperluannya.
Biasanya, seorang pekerja yang bekerja di korporat akan memiliki satu jabatan pekerjaan khusus, dan job desk yang dikerjakannya cenderung tidak berubah. Beda dengan startup, pegawai yang bekerja di perusahaan startup bisa saja mengalami pergantian posisi ataupun perubahan job desk dan tanggung jawab, sehingga pegawainya bisa dibilang perlu melakukan adaptasi secara terus menerus.
Setelah membaca paragraf-paragraf di atas, pastinya pengenalanmu akan budaya kerja dan cara kerja di startup sudah lebih banyak, dong, dibanding sebelumnya? Sekarang saatnya kamu melihat ke dirimu sendiri, apakah bekerja di perusahaan startup adalah pilihan yang tepat untukmu atau tidak.
Di zaman sekarang ini, banyak sekali para milenial dan anak generasi Z yang sangat tertarik untuk bekerja di startup karena budaya kerja santai yang ditawarkan dan perusahaannya yang bergerak di bidang teknologi. Sebenarnya bekerja di perusahaan konvensional maupun startup keduanya baik, akan tetapi kamu perlu mengenali lingkungan kerja dan kebiasaan kerja seperti apa yang kamu sukai terlebih dahulu.
Walaupun tidak bisa dipukul rata untuk semua orang, biasanya pekerjaan startup adalah pilihan yang cocok bagi kamu yang:
Nah, bagi kamu yang sudah yakin kalau bekerja di startup adalah pilihan yang tepat, carilah pekerjaan yang kamu sukai (akan lebih baik jika ada perusahaan startup yang sudah kamu incar) dan segera siapkan CVnya.
Untuk membuat CV yang ditujukan kepada perusahaan startup, kamu bisa perhatikan tips berikut supaya CVmu menonjol dibanding kandidat lainnya:
💡 Tips membuat CV startup:
Tunggu apa lagi? Cake menyediakan 50+ template CV gratis yang bisa di download sebagai PDF. Yuk, buat CV untuk melamar di perusahaan startup sekarang juga! 🎉
--- Ditulis Oleh Meitty Mulyadi ---
Explore a range of job search tools and resources to achieve your dream career goals. Join the fastest-growing talent platform in the APAC region and expand your professional network.