Daftar isi:
Kita mungkin sering mendengar istilah FIRE. Financial Independence, Retired Early. Alias mendapatkan kebebasan finansial, lalu pensiun dini.
Ya, konsep kebebasan finansial memang menjadi impian semua orang. Dan untuk mencapai tujuan tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan.
Sebagian orang menerapkan 4% Rule. Mereka mencoba mengumpulkan sebanyak mungkin tabungan, lalu hidup bersandarkan bunga dari tabungan tersebut.
Namun tentunya, ada banyak jalan menuju Roma. Cara lain yang dapat dipertimbangkan untuk mencapai kebebasan finansial ialah dengan dengan mempunyai passive income atau pendapatan pasif.
Jadi, apa itu passive income dan apa saja contohnya?
Beberapa orang mungkin pernah bertanya: “Passive income itu apa sih?”
Seperti namanya, arti passive income adalah jenis pendapatan yang tidak memerlukan partisipasi aktif dari pelakunya.
Bayangkan seorang pekerja kantoran yang bekerja dari jam 8 sampai 5 sore. Sang pekerja harus bangun pagi, berangkat ke kantor, dan bekerja selama 8 jam. Dengan meluangkan 8 jam setiap harinya di kantor barulah sang pekerja dapat mendapatkan gajinya. Gaji ini dinamakan active income.
Ini berbanding terbalik dengan passive income. Seseorang yang memiliki passive income tentunya masih harus meluangkan waktu untuk melakukan pekerjaannya. Meskipun demikian, jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan pendapatan pasif tidak terlalu banyak.
Sebagai contoh, seorang pemiliki ruko yang menyewakan bangunannya masih harus mengurus transaksi penyewaan ruko. Namun setelah itu, si pemilik ruko tak lagi perlu menyisihkan waktu terlalu banyak. Ia tetap akan menerima uang dari si penyewa.
Karena naturnya, passive income artinya sering disamakan dengan part-time job ataupun pekerjaan sampingan.
Meski memiliki kemiripan dengan passive income, pekerjaan sampingan/tambahan berbeda dengan passive income. Pada pekerjaan sampingan/tambahan, pekerja masih harus bekerja secara aktif untuk menghasilkan pendapatan.
Pekerjaan sampingan misalnya adalah pekerjaan mengajar les Bahasa Inggris. Bagi seorang karyawan kantoran, mengajar les Bahasa Inggris dapat menjadi pekerjaan tambahan untuk mendapatkan penghasilan di luar gaji kantor.
Meskipun demikian, setiap minggunya, sang pekerja kantoran masih harus mempersiapkan bahan ajar dan mengajar murid-muridnya. Bila ia tidak mengajar, maka ia tidak akan mendapatkan penghasilan tambahan tersebut. Karena itulah, penghasilan tambahan tidak dapat disamakan dengan pendapatan pasif.
Sebagian orang mungkin merasa nyaman hidup dari pendapatan aktifnya tanpa perlu memiliki pendapatan pasif. Dan tentunya sah-sah saja untuk tidak memiliki pendapatan pasif. Meski demikian, memiliki penghasilan pasif menawarkan beberapa keunggulan.
Manfaat yang paling terlihat dari memiliki pendapatan pasif mungkin adalah meningkatkan kondisi finansial. Dengan adanya income pasif yang tidak terlalu membutuhkan banyak waktu, seorang pekerja bisa mendapatkan penghasilan tambahan.
Hal ini tentunya akan sangat membantu, terutama bila penghasilan dari pekerjaan aktif belum terlalu mencukupi untuk memenuhi kebutuhan.
Selain digunakan untuk kebutuhan saat ini, pendapatan tambahan dapat pula ditabung. Dana tabungan kemudian dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mendesak di masa yang akan datang. Adanya dana lebih untuk menghadapi situasi-situasi di masa depan tentunya akan memberikan ketenangan.
Bila dana tidak terpakai untuk kebutuhan mendesak, dana ekstra juga dapat ditabung untuk dana pensiun. Hal ini akan mengurangi ketidakpastian pendapatan pada hari tua dan memberikan ketenangan ekstra.
Di luar itu, saat pendapatan pasif sudah cukup besar untuk membayar kebutuhan-kebutuhan primer, sang pemilik pendapatan pasif juga dapat mempertimbangkan untuk berhenti dari pekerjaan aktifnya. Hal ini akan memberikan lebih banyak waktu yang dapat digunakan untuk mengejar passion-passion yang tidak terlalu menghasilkan uang.
Waktu luang dapat pula digunakan untuk mengusahakan penghasilan pasif yang lain. Sebagai contoh seorang pemilik kos-kosan dapat menggunakan waktu luangnya untuk membangun kos-kosan yang kedua maupun mencoba bisnis lainnya.
Kehadiran pendapatan pasif memungkinkan individu untuk memiliki kendali lebih besar atas jadwal dan aktivitas harian mereka. Ini berarti mereka dapat mengalokasikan waktu mereka sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pribadi, tanpa terlalu terikat oleh rutinitas pekerjaan yang mengikat.
Sedang cari kerja? Temukan pekerjaan impian kamu di Cake! Job Portal terbaik dan terpercaya di Indonesia. 🎉
Kunci dari memiliki pendapatan pasif adalah memiliki bisnis yang diotomasi, alias bisnis yang memerlukan partisipasi yang minim. Berikut macam-macam passive income yang dirangkum Cake.
Jenis passive income satu ini didapat dengan membeli aset-aset keuangan seperti reksadana obligasi, surat berharga negara, dan reksadana saham.
Beberapa aset seperti reksadana obligasi dan surat berharga negara memberikan bunga yang relatif tetap per tahunnya. Sehingga, tanpa bekerja pun, pemiliknya dapat mendapatkan pendapatan.
Di sisi lain, ada pula aset seperti reksadana saham yang imbal baliknya cenderung lebih tidak tetap. Pemilik reksadana dapat mendapatkan keuntungan dengan menjual saham di harga yang lebih tinggi dari saat membeli untuk mendapatkan capital gain. Berbeda dengan membeli saham secara langsung, reksadana dikelola oleh manajer investasi sesuai bidangnya sehingga memerlukan pengawasan yang minimal dari pemilik reksadana.
Bagi pemula, reksadana juga dapat dibeli dengan dana minimal sehingga dapat menjadi pilihan passive income dengan modal kecil.
Sumber passive income selanjutnya adalah menyewakan properti. Untuk membangun passive income yang satu itu diperlukan modal yang lebih besar untuk membeli atau membangun rumah/ruko/gedung serbaguna/properti lainnya. Selanjutnya, properti tersebut dapat disewakan kepada orang lain.
Salah satu contoh rental properti yang paling umum adalah kos-kosan. Pemilik kos-kosan bisa menyediakan beberapa kamar yang disewakan secara terpisah kepada masing-masing pelanggan.
Namun dengan kemajuan teknologi yang pesat, alternatif lain yang dapat dipertimbangkan ialah menyewakan properti kepada pelancong. Aplikasi untuk mendapatkan passive income jenis ini antara lain AirBnB, Booking.com, dan OYO.
Usaha passive income yang selanjutnya adalah penyewaan lapangan olahraga. Mirip dengan penyewaan properti, jenis passive income ini juga memerlukan modal yang cukup besar. Namun, berbeda dengan properti yang disewakan secara harian/bulanan/tahunan, lapangan olahraga umumnya disewakan per jam.
Dengan jumlah penggemar sepakbola/futsal dan bulutangkis yang besar, bisnis penyewaan lapangan dapat menjaadi usaha passive income yang dapat dipertimbangkan
Bisnis passive income satu ini juga berkaitan dengan kepemilkan properti. Pemilik lahan kosong di dekat area kantoran maupun pusat perbelanjaan dapat membuka lahannya untuk sarana parkir.
Bila ingin diotomatisasi, pemilik parkiraan dapat membeli mesin pembayaaran parkir. Dengan demikian, tanpa harus mengawasi operasional setiap harinya pun, pemilik parker dapat mendapatkan pendapatan pasif.
Contoh passive income berikutnya adalah penyewaan kendaraan. Pada jenis usaha ini, pemilik kendaraan cukup memiliki kendaraan pribadi yang siap disewakan dan melakukan pemasaran. Selanjutnya, pemilik kendaaraan dapat menyewakan kendaraanya untuk wisatawan maupun pengantin pernikahan.
Untuk memasarkan, pemilik kendaraan dapat menggunakan aplikasi terkini. Sebagai contoh, untuk menjangkau pelancong, pemilik kendaraan dapat melakukan listing di aplikasi e-commerce khusus wisata seperti Traveloka maupun Tiket.com. Kemudian, untuk memasarkan kepada calon pengantin, pemilik kendaraan dapat menggunakan BrideStory.
Income pasif bagi pemilik kendaraan selanjutnya adalah pemasangan iklan pada bodi mobil. Pada jenis usaha ini, pemilik kendaraan tidak perlu melakukan apapun selain mengizinkan bodi mobilnya untuk ditempeli stiker iklan dari pengiklan. Tarif yang ditawarkan oleh pengiklan umumnya dapat berkisar antara Rp 1.000.000 - Rp 3.000.000
Mencari pengiklan pun tidak terlalu sulit. Beberapa startup seperti StickEarn, Ubiklan, dan Sticar telah mengembangkan platfor untuk mempermudah pemilik mobil mencari pengiklan.
Dengan perkembangan e-commerce, semakin banyak orang Indonesia yang berbelanja secara online. Seiring tren ini, bisnis affiliated marketing pun juga ikut berkembang.
Singkatnya, seorang affiliate marketer hanya perlu mem-posting link produk di platform e-commerce pada media sosial mereka. Bila kemudian ada followers dari affiliate marketer yang mengklik link tersebut dan membeli produk tersebut, affiliate marketer akan mendapatkan sedikit bagian dari penjualan.
Kelas online juga menjanjikan pendapatan pasif bagi pembuatnya. Berbeda dengan kelas live, banyak kelas online hari ini disajikan dengan format pre-record. Artinya, pembelajaran pada kelas tersebut sudah direkam terlebih dahulu sebelumnya dan tinggal disaksikan oleh murid yang mengakses kelas tersebut.
Alhasil, seorang guru online cukup merekam pembelajaran 1 kali. Selanjutnya, kelas dapat diunggah (di-upload) pada platform-platform pembelajaran seperti Udemy. Nantinya, setiap kali seorang murid membeli kelas online, sebagian dari uang pembelajaran akan diberikan kepada sang guru online.
Dengan maraknya kaum muda yang bekerja dan tidak sempat mencuci baju, terdapat peluang pula dari bisnis laundry.
Berbeda dengan bisnis laundry kiloan yang lebih dulu ada, banyak laundromat hari ini menawarkan konsep self-service. Nasabah hanya perlu memasukan uang dalam jumlah tertentu ke dalam mesin cuci dan mesin pengering. Selanjutnya, mesin akan bekerja sendirinya. Baju yang sudah selesai pun akan diambil oleh sang pemilik baju sendiri.
Secara servis, memang konsep self-service memiliki kekurangan karena baju tidak digosok oleh pihak laundromat. Meski demikian, dengan penawaran harga yang lebih murah, laundromat self-service dapat pula menarik pelanggan.
Bagi pemilik laundromat, konsep self-service sangat menguntungkan karena hanya perlu menyediakan tempat dan mesin. Selanjutnya, tanpa pengawasan pun laundromat tetap akan berjalan.
Usaha passive income terakhir yang dapat dipertimbangkan ialah bisnis franchise. Pada banyak bisnis franchise, pemilik modal tidak perlu mengelola bisnisnya sendiri.
Sebaliknya, pihak perusahaan waralabalah yang akan mengurus operasional bisnis. Pemilik modal hanya perlu menyiapkan dana dan tempat untuk bisnis.
Bisnis franchise yang cukup marak antara lain minimarket Indomaret dan Alfamart.
Sedang cari kerja? Temukan pekerjaan impian kamu di Cake! Job Portal terbaik dan terpercaya di Indonesia. 🎉
Sudah siap membangun usaha passive income?
Sebagai langkah awal, perbanyakalah riset. Gunakan waktu yang dimiliki untuk mengeksplorasi jenis-jenis peluang yang ada di internet. Berbeda dengan zaman dulu di mana lowongan pekerjaan tersedia hanya di surat kabar, saat ini ada banyak sekali informasi yang bisa didapatkan dari Google.
Selanjutnya, mulailah untuk berinvestasi pada usaha-usaha yang memerlukan modal kecil. Jenis passive income dengan modal minimum antara lain investasi di reksa, membuat kelas online, dan program affiliated marketing.
Perlahan, kumpulkanlah dana untuk membeli properti maupun kendaraan yang dapat digunakan sebagai sumber dari income pasif lainnya.
Buat CV di Cake, tersedia 12+ template CV menarik yang ATS friendly. Gratis Download PDF! 🎉
Mau raih pekerjaan impianmu? Yuk, buat CV lamaran kerja dan portofolio online kamu, lalu lamar kerja di website lowongan kerja atau aplikasi cari kerja Cake. Semuanya 100% gratis. Ikuti blog kami untuk tips dan tutorial buat CV dan career development!
--- Ditulis Oleh Stephen Antonius ---
Explore a range of job search tools and resources to achieve your dream career goals. Join the fastest-growing talent platform in the APAC region and expand your professional network.