Jika kamu merupakan tipe orang yang kurang suka dengan keterikatan, maka cobalah menjadi pekerja harian lepas. Jangan kira posisi ini sama dengan freelancer, ya. Jika dibandingkan dengan part-timer pun buruh harian lepas memiliki jam kerja, sistem gaji maupun hak yang lumayan berbeda.
Lantas, apa yang dimaksud dengan pekerja harian lepas? Nah, mari simak penjelasan lebih lanjut di bawah ini biar kamu memahami pekerjaan apa saja yang termasuk buruh harian lepas serta apa yang membuatnya berbeda dengan pekerjaan lain pada umumnya.
Daftar isi:
Di luar negeri, pekerja harian lepas disebut sebagai casual daily worker. Sementara di Indonesia sebagian orang juga menyebutnya sebagai pekerja kasual. Tenaga harian lepas atau daily worker adalah orang-orang yang bekerja untuk membantu suatu perusahaan saat terjadi kekurangan karyawan di momen tertentu. Biasanya, mereka dibutuhkan ketika peak season seperti weekend, tanggal merah atau liburan panjang
Industri yang memerlukan pekerja harian lepas sering erat kaitannya dengan hospitality atau pelayanan pada pelanggan. Contohnya adalah restoran, event organizer, pengiriman barang, hotel dan lain-lain.
Di luar negeri, industri yang membutuhkan daily worker lebih beragam lagi. Ada banyak jenis daily worker di Amerika seperti halnya customer service, data entry, perawat lansia, perawat anak, tukang cuci piring dan masih banyak lagi.
Cara kerja harian lepas cukup berbeda dengan pekerja lain pada umumnya. Berikut ini alur kerja pekerja harian lepas dari proses rekrutmen hingga pembayaran gaji:
Melihat sistem kerja harian lepas sebelumnya, tentunya ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang akan diterima. Kamu harus paham bahwa hak yang diterima oleh buruh harian lepas tidaklah sebanyak pegawai tetap di perusahaan.
Banyak diantara kita yang menganggap enteng status pegawai harian lepas. Padahal, kehadiran mereka telah dilindungi oleh undang-undang. Meskipun undang-undang mengenai tenaga harian lepas yang sebelumnya tertuang pada Permenaker No.6 tahun 1985 telah dicabut berdasarkan keputusan Menakertrans, akan tetapi selanjutnya diatur kembali dalam Pasal 10 Ayat 1 PP 35/2021. Bunyinya adalah:
“PKWT yang dapat dilaksanakan terhadap pekerjaan tertentu lainnya yang jenis dan sifat atau kegiatannya bersifat tidak tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) berupa pekerjaan tertentu yang berubah-ubah dalam hal waktu dan volume pekerjaan serta pembayaran upah Pekerja/Buruh berdasarkan kehadiran”
Menurut pasal tersebut, pekerja harian lepas sebenarnya dapat dipekerjakan asalkan dengan PKWT atau perjanjian tertulis dengan waktu tertentu. Akan tetapi, kenyataan di lapangan masih banyak perusahaan atau agensi yang mempekerjakan pegawai harian lepas tanpa tanda tangan hitam di atas putih.
Lebih lanjut, menurut pasal di atas, pegawai harian lepas berhak mendapatkan upah yang dihitung berdasarkan kehadiran dan banyaknya pekerjaan yang diberikan. Sangat mungkin juga bagi pekerja harian lepas di sektor tertentu memperoleh bonus sesuai kesepakatan.
Pegawai harian lepas, freelancer, dan part-timer memiliki perbedaan yang lumayan mencolok satu dengan lainnya. Sayangnya, tidak semua orang mengerti secara mendalam definisi dari tiga jenis pekerjaan ini. Nah, berikut ini beberapa perbedaan yang perlu kamu pahami.
Berapa lama pekerja harian lepas melaksanakan tugasnya ? Jam kerja pegawai harian lepas tidaklah sama dengan pegawai tetap di suatu perusahaan. Buruh harian lepas bekerja tanpa aturan waktu 9-5 atau 8-4. Mereka bisa saja bekerja mulai jam 2 siang hingga 9 malam, tergantung kapan perusahaan membutuhkan bantuan.
Pegawai harian lepas juga tidak bekerja senin hingga jumat. Mereka bisa saja bekerja 3 hari saja dalam satu minggu tergantung banyaknya pekerjaan yang diberikan. Jadi, apabila pekerjaan mereka sedikit, bisa jadi pula mereka menyelesaikan pekerjaan tidak sampai seharian.
Adapun part-timer bekerja dengan jam kerja yang ditentukan perusahaan. Biasanya mereka bekerja setengah hari, misalkan dari jam 7 hingga 12 siang. Part-timer sendiri juga harus melakukan absen setelah masuk, berbeda dengan freelancer yang bisa sesuka hati memulai pekerjaan mereka,
Freelancer sendiri dapat mengatur jam kerja mereka, baik secara milestone atau by result. Nah, Milestone adalah kumpulan projek kecil yang membentuk keseluruhan proyek yang dikerjakan. Misalkan saja proyek penulisan buku yang dibagi dalam 5 tahap, dari pembuatan daftar isi, bab 1-5 dan penutup. Nah, freelancer akan dibayar setelah menyelesaikan setiap milestone tersebut.
Pegawai harian lepas biasanya mendapatkan job desk sesuai apa yang perusahaan butuhkan di hari tersebut. Misalkan saja, perusahaan X kekurangan tenaga kerja di bagian packing, maka job desk yang diberikan pada buruh harian lepas adalah membantu di bagian pembungkusan barang siap antar. Inilah kenapa, keberlanjutan pekerjaan yang diberikan tidak menentu. Bisa saja suatu waktu buruh harian lepas akan diberhentikan sementara, dan dipanggil pada hari selanjutnya saat diperlukan lagi.
Bahkan, pegawai harian lepas bisa saja mendapatkan pekerjaan tambahan di luar kesepakatan awal apabila perusahaan kekurangan orang di bagian lain. Misalkan saja tugas packing telah selesai, mereka kemudian diminta untuk membantu menyortir barang yang akan dikirim.
Adapun freelancer dan part-timer yang mendapatkan job desk yang jelas dan mendetail sebelum dimulainya pekerjaan. Mereka pun perlu melapor ke atasan yang mempekerjakan mereka, sebulan sebelumnya atau one month notice apabila ingin mengundurkan diri.
Umumnya freelancer, pegawai harian lepas maupun part-timer tidak terikat terlalu erat dengan suatu perusahaan. Meskipun sebagian perusahaan memberikan PKWT atau Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, tetapi pada praktiknya banyak pula freelancer atau buruh harian lepas yang bisa mengakhiri kontrak sebelum waktu yang ditentukan, dengan catatan jika perusahaan tidak memberikan hak sesuai yang tertulis.
Sebenarnya di Indonesia sendiri masih banyak pula freelancer atau pegawai harian lepas yang bekerja berdasarkan asas “asal pekerjaan selesai, upah pun diberikan”. Antara freelancer dan klien pun sama-sama mempraktikannya dan kurang menyadari dengan adanya undang-undang, sehingga mereka sangat rentan akan masalah tersebut di kemudian hari.
Lalu, berapa gaji karyawan harian lepas? Tentunya jumlahnya berbeda-beda. Sesuai namanya, pegawai harian lepas memperoleh gaji berdasarkan total hari ia bekerja. Berbeda dengan pegawai bulanan yang menerima gaji fixed price perbulan disertai insentif lain seperti asuransi kesehatan dan keselamatan kerja. Di beberapa negara maju seperti Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat, penghitungan gaji pegawai harian lepas dihitung per-jam.
Sedangkan pekerja part-time biasanya mendapatkan gaji per hari atau bisa juga per bulan, tergantung kebijakan perusahaan.
Adapun freelancer diberikan upah sesuai hasil pekerjaan yang mereka berikan pada klien. Itulah kenapa, banyak freelancer baru yang mendapatkan upah hanya Rp 100.000 per-item project, serta ada pula freelancer expert dengan upah mencapai puluhan juta untuk satu hasil pekerjaan saja.
Pegawai harian lepas dan part-timer mudah menemukan relasi baru karena rekan kerja mereka mudah keluar masuk. Mereka bisa mendapatkan rekan kerja baru dari berbagai latar belakang, sehingga sangat mudah bagi pegawai harian lepas menjalin koneksi. Dalam jam kerja yang sama pun biasanya ada lebih dari dua orang pekerja harian lepas sehingga ikatan diantara mereka justru lebih kuat walau bekerja sebentar.
Sementara itu, freelancer cenderung bekerja secara individu. Mereka tidak diciptakan untuk mengerjakan pekerjaan secara bersama-sama, dalam lokasi yang sama. Itulah kenapa, kebanyakan freelancer sulit mendapatkan rekan kerja karena mereka memang fokus pada hasil dan proses kerja saja.
Sejauh ini pegawai harian lepas maupun part-timer hanya memperoleh benefit berupa upah dan bonus sesuai kesepakatan yang ditentukan. Sementara itu, freelancer mendapatkan benefit berupa gaji yang diberikan dari hasil proyek, baik secara kualitas dan kuantitas.
Untungnya, beberapa perusahaan juga memberikan asuransi kesehatan pada freelancer yang telah bekerja selama lebih dari dua tahun, bahkan juga memberikan tunjangan hari raya dan kuota internet.
Pegawai harian lepas di hotel umumnya dibutuhkan ketika peak season seperti tanggal merah atau liburan panjang. Kebanyakan hotel akan kebanjiran tamu dan membuat mereka kewalahan menghadapinya. Nah, contoh pekerjaan buruh harian lepas di hotel adalah membantu bersih-bersih kamar hotel, mencuci piring, bahkan menjawab telepon dari tamu yang booking di aplikasi online.
Contoh buruh harian lepas di restoran diperlukan untuk membantu bersih-bersih atau mengerjakan urusan dapur. Di musim liburan panjang macam idul fitri dan natal biasanya sebagian restoran kewalahan menghadapi lonjakan pelanggan. Itulah kenapa, pegawai harian lepas sangat diperlukan pada momen ini. Jika kamu beruntung dan hasil pekerjaan tampak baik, pihak restoran bisa saja merekrut kamu untuk jangka panjang.
Banyak perusahaan yang menargetkan penjualan produk dalam rentang waktu tertentu sebelum produk mereka kadaluarsa. Mereka pun berupaya mencari cara agar produk tersebut terjual dalam jumlah yang banyak dalam tempo yang singkat.
Nah, salah satu caranya adalah dengan merekrut pegawai harian lepas marketing. Biasanya, mereka ditugaskan untuk menghubungi calon customer secara offline atau telepon untuk menawarkan produk. Bisa juga diminta tolong menyebarkan promosi melalui media sosial.
Pegawai harian lepas acara biasanya direkrut langsung oleh event organizer ketika mereka kewalahan dengan membludaknya klien. Pada musim konser musik atau hajatan pernikahan, mereka bisa diminta membantu menyambut tamu, membagikan makanan ringan atau menyiapkan logistik acara.
Di event yang lebih besar, pegawai harian lepas ini juga diperlukan untuk membantu di bidang medis. Contoh pegawai harian lepas di bidang ini adalah mengobati orang pingsan atau memberikan pertolongan pertama pada performer yang kekurangan oksigen.
Pegawai harian lepas konstruksi biasanya bekerja untuk mengangkut barang dari satu tempat ke lokasi konstruksi. Rata-rata pekerjaan mereka terkait dengan bidang fisik, seperti juga mengangkat besi, mengaduk semen dan memasang bata. Sebab pekerjaannya berat, mereka tidak hanya memperoleh upah harian tetapi juga makan siang di hari mereka bekerja.
Nah, sudah tahu apa perbedaan pegawai harian lepas dengan freelancer maupun part-timer, kan? Agar kamu lebih ingat, mari baca poin-poin berikut:
Ingin buat CV ATS-friendly yang profesional biar dilirik HRD? Cobain Cake untuk membuat CV Online, portofolio lamaran kerja, dan juga cari lowongan kerja di job portal atau aplikasi cari kerja kami. 100% GRATIS!
--- Ditulis Oleh Izzul Millati ---
Explore a range of job search tools and resources to achieve your dream career goals. Join the fastest-growing talent platform in the APAC region and expand your professional network.