Personal branding memegang peranan kunci dalam perkembangan karir seseorang. Personal branding yang kuat memungkinkan seseorang tampil berbeda dari orang lain, memperkuat kompetensi, serta menunjukan citra positif dan kredibilitas diri.
Dalam acara Virtual Career Fest Cake 2023 yang digelar 7 November lalu, Cake mengundang content creator dan co-founder Thirty Days of Lunch Podcast, Fellexandro Ruby untuk membahas pentingnya personal branding bagi karyawan dalam pengembangan karir di Webinar Karir VCFest dengan tema Personal Branding in the Career Space: How to build and maintain reputation as a professional for career growth
Webinar yang diselenggarakan oleh Cake ini juga membagikan tips membangun dan menjual personal branding secara efektif untuk menunjang perkembangan karir. Bagi yang ketinggalan mengikuti webinar Fellexandro Ruby di Virtual Career Fest Cake 2023, kamu bisa menyimak rekapnya di artikel ini.
Daftar Isi:
Fellexandro Ruby adalah content creator dan influencer yang sukses menerapkan personal branding untuk mengembangkan karirnya. Pria kelahiran Riau ini pernah ditunjuk Netflix sebagai official creator Instagram untuk program My Chef’s Table 2016. Tak hanya itu, Ruby juga berhasil terpilih sebagai Top 4 Food Influencer 2017 dalam ajang penghargaan yang digelar oleh Influence Asia.
Dalam perjalanan karirnya, Fellexandro Ruby pernah menjajal banyak pekerjaan, mulai dari sales, fotografer, content creator, entrepreneur, hingga penulis buku. Berbekal pengalaman dan keahliannya, Ruby kemudian membangun personal branding yang berfokus memberikan dampak positif ke masyarakat.
Ruby memanfaatkan sosial media sebagai alat untuk menjangkau lebih banyak audiens sekaligus memperluas exposure. Menurutnya, sosial media adalah alat yang menyamaratakan privilege. Sosial media memungkinkan siapa saja yang memiliki koneksi data untuk membuat konten dan karya dalam rangka memperkuat personal branding.
Personal Branding menjadi solusi baru yang lebih efektif untuk perkembangan karir ataupun memulai bisnis. Dengan personal branding, seseorang tidak perlu lagi menggunakan pendekatan konvensional ke pihak lain satu per satu. Aktivitas menyebar CV, mengirim pesan email, atau mendekati stakeholder tak lagi diperlukan saat seseorang memiliki personal branding yang kuat.
Alih-alih menggunakan metode konvensional, Fellexandro Ruby merekomendasikan personal branding untuk menarik peluang baru yang lebih luas. Kamu bisa berfokus menunjukan dampak dari karya-karyamu yang mampu menarik audiens dan membangun tribe. Setelah memiliki tribe, beliau menyarankan karya-karya tersebut menjadi aset digital yang membuatmu memiliki daya tawar yang lebih tinggi dan menarik lebih banyak kesempatan baru.
Menurut Fellexandro Ruby, ada 3 alur untuk membangun personal branding yaitu Connection, Conversation, dan Conversion. Berikut penjelasannya:
Untuk membangun koneksi, kamu bisa berbagi karya yang impactful sehingga menarik lebih banyak audiens. Dengan karya yang impactful, orang-orang akan memiliki motivasi untuk mendengar dan memberi atensi terhadap apa yang kamu bagikan.
Setelah memiliki koneksi, kamu perlu membangun obrolan dengan audiens. Sesuaikan topik obrolan dengan bidang personal branding yang ingin kamu bangun. Misalnya, kamu ingin membangun personal branding sebagai HR profesional, maka topik obrolan yang dibahas bisa seputar proses rekrutmen, manajemen SDM, dll.
Conversion adalah langkah terakhir dalam alur membangun personal branding. Conversion memungkinkan seseorang mengkonversi koneksi dan obrolan yang telah dibangun menjadi peluang baru. Misalnya, kamu mendapat tawaran pekerjaan baru karena recruiter melihat koneksi dan obrolan yang berdampak bagi audiens.
Pada webinar karir VCFest Cake 2023, Fellexandro Ruby menjabarkan rumus membangun personal branding dalam satu kalimat “I build my tribe by sharing content that gives value, using the right medium, for a good cause”. Jika ditranslasi ke bahasa Indonesia, kalimat tersebut mengandung arti “saya membangun komunitas dengan berbagi konten bermanfaat, menggunakan media yang tepat, untuk tujuan yang baik.
Lalu, bagaimana mengimplementasikan rumus tersebut untuk membangun personal branding? Yuk, simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Fellexandro Ruby menjelaskan konten bermanfaat melalui konsep Ikigai. Ikigai sendiri adalah irisan dari 4 hal yaitu kesukaan (passion), keahlian (excellent), kebutuhan (needs), dan nilai (value). Dengan kata lain, konten bermanfaat mempunyai karakteristik berikut:
Sebelum menentukan topik konten personal branding, kamu perlu memetakan semua keahlian dan kegemaranmu. Prioritaskan topik konten yang paling paling kamu senangi terlebih dahulu, baru kemudian topik yang kamu kuasai. Hal ini dikarenakan konten yang dibuat dengan passion akan lebih mudah diterima oleh audiens.
Konten bermanfaat tidak harus berupa konten edukasi serius, kamu juga bisa mengemasnya dengan komedi atau guyonan. Kendati demikian, penting untuk tetap fokus membahas topik seputar keahlianmu. Hal ini bertujuan untuk membangun dan memperkuat personal branding di bidang yang kamu inginkan.
Setelah menemukan fokus personal branding dan topik konten, kamu perlu mencari cara efektif untuk membagikan karya dan kontenmu kepada audiens. Fellexandro Ruby merekomendasikan berbagi konten personal branding dalam bentuk cerita faktual yang pernah kamu alami.
Agar cerita yang kamu bagikan lebih terstruktur dan inspiratif, kamu bisa menggunakan metode Memento Exercise. Metode ini menyoroti bagaimana seseorang bangkit dari kondisi terpuruk dan mencapai momen terbaik dalam hidupmu.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mencatat semua low moments (pengalaman terpuruk) dan high moments (pengalaman menyenangkan). Kemudian, hubungkan pengalaman terpuruk dengan proses pengembangan diri, sehingga kamu berhasil meraih high moments. Sesuaikan cerita ini dengan konteks topik personal branding yang ingin kamu bangun.
Misalnya, kamu ingin membangun personal branding sebagai HR Profesional. Kamu bisa memulai cerita dengan kegagalanmu memanajemen SDM. Lalu, hubungkan dengan proses belajar keterampilan manajemen SDM secara efektif yang mampu memberikan dampak positif bagi perusahaan.
Saat membangun personal branding, penting untuk mengenal dan memetakan siapa target audiens yang ingin dituju. Pengetahuan tentang target audiens juga berpengaruh dalam menentukan cara mempromosikan diri dalam konten-konten personal branding yang kamu buat.
Untuk bisa mengenal target audiens, kamu bisa melakukan riset dengan mempertanyakan hal-hal berikut ini:
Setelah kenal dengan target audiens, kamu perlu menjaga relevansi konten dengan kebutuhan dan ketertarikan audiens. Fellexandro Ruby menjelaskan, konten personal branding yang relevan adalah irisan antara apa yang ingin kamu bagikan dan apa yang dibutuhkan audiens.
Memilih media berbagi yang tepat merupakan langkah penting dalam membangun personal branding. Pemilihan media didasarkan pada jenis konten yang kamu produksi. Jenis-jenis konten personal branding sendiri dapat berupa video panjang, video pendek, podcast, infografis, cerita pendek, microblog, blogspot, dll.
Untuk konten dengan format audio, kamu bisa menggunakan Google Podcast, Apple Podcasts, Spotify, Instagram, dan LinkedIn. Sementara konten berbentuk tulisan bisa menggunakan media Wattpad, Twitter, Medium, Instagram, atau LinkedIn.
Apabila lebih berminat membagikan konten dalam bentuk foto atau gambar, kamu bisa memanfaatkan Instagram, Behance, dan Pinterest. Untuk format video, platform YouTube, Twitch, TikTok, Instagram, dan LinkedIn bisa menjadi pilihan yang baik.
Penting untuk dicatat bahwa setiap platform media sosial memiliki keunikan segmentasi pengguna. Kamu perlu menyesuaikan konten dengan segmen audiens di platform tersebut. Misalnya, kontenmu adalah konten profesional, maka kamu bisa menggunakan LinkedIn, YouTube, atau Medium.
Dalam rumus yang dibagikan oleh Fellexandro Ruby, membangun personal branding ditujukan untuk tujuan yang baik. Dalam rumus ini terlihat perbedaan antara personal branding dan flexing adalah pada tujuannya. Ketika seseorang ingin berbagi dengan tujuan yang baik, maka cara penyampaiannya juga ikut baik.
Menurut Ruby, tujuan membangun personal branding bukan hanya untuk pribadi, tapi untuk juga bermanfaat bagi orang lain. Hal ini lah poin utama yang membedakan personal branding dan flexing.
Fellexandro Ruby menyarankan untuk tunjukan perubahan dan progres menuju kebaikan yang kamu lakukan. Kamu tidak bisa merubah persepsi orang lain tentangmu apabila kamu tidak menunjukan perubahan yang lebih baik dan membuat karya bermanfaat.
Ketika telah menemukan Ikigai tapi belum berhasil membangun personal branding yang kuat, bisa jadi ini disebabkan oleh momentum yang belum tepat. Terkadang, momentum sangat diperlukan untuk mengubah kerja keras menjadi hasil yang bernilai.
Sembari menunggu momentum, Ruby menyarankan untuk terus mengasah kemampuan dan skill agar lebih cepat dan adaptif ketika momentum datang. Fokus pada pengembangan diri sendiri untuk menjadi yang terbaik, berbagi hal bermanfaat, dan berjejaring dengan orang-orang berdampak.
Menurut Ruby, kamu bisa berfokus untuk membangun personal branding yang menyoroti transferable skills saat melakukan career switching. Transferable skills sendiri adalah kumpulan keterampilan yang kamu miliki dari pekerjaanmu saat ini, dan akan berguna di pekerjaan tujuanmu berikutnya.
Sebagai contoh, seseorang yang ingin career switching dari akuntan menjadi desainer grafis bisa menyoroti skill attention to detail, ketelitian, dan problem solving. 3 skill ini sebelumnya telah dikuasai sebagai seorang akuntan dan bisa diterapkan untuk pekerjaan desainer grafis.
Selain itu, berbagi konten di LinkedIn juga membantu career switching. Agar konten yang dibuat dapat cepat tersebar di LinkedIn, kamu perlu memperhatikan relevansi konten dengan audiens. Perlu diperhatikan pula bahwa konten yang dibagikan di LinkedIn sebaiknya konten original, bukan hasil copy paste dari kontenmu sebelumnya yang telah dibagikan di Twitter atau Instagram.
Untuk membangun rasa percaya diri, pilihlah topik konten personal branding yang paling kamu kuasai dan gemari. Petakan hal-hal yang paling kamu sukai dan ahli, kemudian pilih yang terbaik menurutmu.
Rasa percaya diri dalam membangun personal branding juga bisa dibangun dari mindset. Tanamkan dalam pikiranmu bahwa kamu berbagi untuk audiens yang memiliki tingkat pengetahuan dibawahmu. Perlu diingat juga bahwa akan ada orang yang lebih ahli di luar sana, tapi mereka bukanlah target audiens.
👉 Tonton ulang webinar karir Fellexandro Ruby di acara VCFest Cake 2023!
Kamu juga bisa bangun personal branding-mu melalui CV, lho. Yuk, buat CV profesional kamu di Cake secara gratis! 🎉
Cake adalah website untuk membuat CV terbaik yang bisa menunjukan professional branding kamu di mata HRD. Kamu bisa langsung menggunakan template CV ATS-friendly dari Cake dan download dalam bentuk PDF, 100% gratis! Selain bikin CV gratis, kamu juga bisa buat portofolio dan cari kerja dengan job portal atau aplikasi cari kerja Cake.
--- Ditulis Oleh Gama Prabowo ---
Explore a range of job search tools and resources to achieve your dream career goals. Join the fastest-growing talent platform in the APAC region and expand your professional network.