Tahukah kamu apa itu Pitch Deck? Jika jawabannya tidak, bagaimana dengan pendanaan investor untuk perusahaan? Mungkin istilah investor lebih sering kamu dengar sebelumnya.
Bagi kamu yang bekerja di dunia bisnis istilah pitching deck tentu bukan suatu kata asing. Setiap perusahaan bisnis biasanya akan membutuhkan pendanaan dari pihak luar, yang dimana hal ini disebut dengan investor. Sebelum mendapatkan pendanaan, biasanya kamu harus melakukan presentasi mengenai bisnis perusahaan kamu. Singkat kata, presentasi inilah yang mengartikan apa itu pitch deck.
Yuk, kita simak artikel ini lebih lanjut untuk memahami apa itu pitch deck, apa manfaat membuat pitch deck, bagaimana cara membuat pitch deck, hingga berbagai contoh pitch deck yang bisa berguna bagi perusahaan kamu.
Daftar Isi:
Pitch deck adalah presentasi singkat yang menjelaskan gambaran bisnis perusahaan. Presentasi ini biasanya berisi penjelasan mengenai tujuan bisnis, visi misi, rencana bisnis, lingkup bisnis, dan gambaran singkat bagaimana bisnis berjalan.
Pitching desk bisa dipresentasikan kepada investor potensial atau klien dengan tujuan untuk membuat mereka tertarik memberikan pendanaan atau menjadi klien usaha bisnis. Pitch deck biasanya juga dibuat secara singkat dan padat, dengan berbagai macam aplikasi seperti PowerPoint, Prezi, Canva, atau Keynote.
Berikut merupakan apa saja manfaat membuat pitch deck:
✅ Menyampaikan ide bisnis
Pitch deck yang baik bisa membantu kamu menjelaskan gambaran umum mengenai bisnis kepada investor atau klien secara lebih mudah. Maka, dalam hal ini membuat pitch desk investor yang singkat dan padat akan sangat membantu.
✅ Menjelaskan nilai-nilai bisnis
Kamu bisa dengan lebih mudah menjelaskan apa saja keuntungan bisnis kamu dibandingkan kompetitor lain. Hal ini juga dirasa dapat membantu kamu membangun branding perusahaan.
✅ Mendapatkan suntikan dana dari investor
Tujuan utama pitch deck adalah mendapatkan pendanaan dari investor. Presentasi pitching deck yang sempurna tentunya akan membuat para investor tertarik dan bisa melihat nilai perusahaan yang kamu sampaikan.
✅ Menjalin kerjasama dengan perusahaan lain
Tidak hanya ditujukan bagi investor, namun pitch deck startup juga bisa dipresentasikan kepada klien atau perusahaan lain untuk mengajak kerjasama.
Mengingat seberapa pentingnya pitch deck, maka cara membuat pitch deck tentunya juga tidak boleh asal-asalan. Tampilan pitch deck startup haruslah menarik, informatif namun tidak membosankan. Lalu, bagaimana cara menyusun pitch deck yang baik? Yuk, kita simak lebih lanjut.
📚 Bacaan lanjutan: Venture Capital: Cara Kerja dan Perannya untuk Bisnis Startup
Isi pitch deck tentunya akan berbeda tergantung dari jenis bisnis kamu, dan kepada siapa kamu melakukan presentasi. Namun, sebelum mulai membuat pitch deck investor yang menarik, ketahui dulu hal-hal apa saja yang wajib ada dalam pitch deck.
Slide pertama mengenai penjelasan bisnis akan menjadi fondasi pendengar untuk lebih memahami bisnis yang kamu jalankan. Penjelasan bisnis bisa meliputi:
Para investor atau klien tentunya harus memahami mengapa bisnis kamu ada. Hal selanjutnya yang perlu kamu cantumkan adalah permasalahan apa yang ada di industri dan bagaimana bisnis atau produk yang kamu miliki mampu menyelesaikan permasalahan tersebut.
Contohnya saja, permasalahan polusi lingkungan, atau plastik. Kemudian, bisnis kamu keluar dengan inovasi produk alami, kemasan yang bisa di daur ulang, hingga melakukan kampanye cinta lingkungan.
💡Pro tip:
Untuk lebih menjelaskan permasalahan di industri dan mengapa bisnis kamu adalah solusinya, kamu bisa menuliskan permasalahan dan solusi di slide yang berbeda sehingga pendengar lebih memahami tujuan bisnis kamu diciptakan. Untuk lebih menonjolkan solusi, kamu juga bisa mencantumkan data atau grafik untuk membuat presentasi kamu lebih menarik.
Dalam cara membuat pitch deck, pastikan untuk membuat ringkasan dari strategi pemasaran. Hal ini akan membuat kamu lebih paham siapa target pasar yang kamu tuju. Jabarkan juga rencana kedepan bagaimana kamu membuat perusahaan berkembang lebih besar. Hal ini akan menunjukkan kepada investor bahwa kamu memikirkan masa depan dan ingin membuat bisnismu berjalan dalam jangka waktu lama.
Kamu juga bisa mencantumkan cara-cara kamu melakukan pemasaran. Misalnya, memasang iklan di billboard atau televisi, merekrut influencer, melakukan pemasaran lewat sosial media. Jika perlu, cantumkan juga data dan riset yang mendasari langkah-langkah strategi yang kamu miliki.
Bagian ini adalah saat kamu menunjukkan produk yang kamu miliki. Jika produk yang kamu jual merupakan barang fisik, maka kamu bisa menggunakan foto profesional yang difoto dari berbagai sisi, atau bisa juga membawa produk tersebut saat presentasi.
Jika produk berupa aplikasi, software, atau servis online. Kamu bisa menggunakan foto mockup dari setiap fitur yang dimiliki. Kamu juga bisa mencantumkan video berupa demo penggunaan produk tersebut. Teknik video demo ini juga bisa kamu gunakan jika produk yang kamu jual adalah jasa.
Selain itu, jika memungkinkan kamu juga bisa menampilkan berbagai komentar positif dari pelanggan atas produk yang kamu jual. Hal ini tentunya akan menjadi pertimbangan para investor atau klien untuk memutuskan apakah bisnis kamu baik untuk mereka.
Gunakan slide berikutnya untuk menampilkan siapa saja kompetitor bisnis kamu. Kamu bisa mulai menjabarkan apa yang perusahaan kompetitor tidak miliki dan perusahaanmu miliki. Bandingkan setiap kelebihan bisnismu dengan kompetitor. Dengan begitu, kamu bisa menggambarkan apa yang membuat bisnis kamu lebih unggul.
Perlu diingat, bahwa penjabaran mengenai kompetitor juga sangat penting dalam presentasi pitching desk. Calon investor atau klien justru akan meragukan bisnismu jika saat ini tidak ada kompetitor. Mereka akan berpikir bahwa produk yang kamu miliki sebenarnya tidak dibutuhkan masyarakat.
Slide mengenai penjabaran keuangan biasanya juga menjadi poin pemerhati investor. Penjabaran ini meliputi:
Selain itu, kamu juga bisa menjelaskan berapa banyak dana yang sedang kamu butuhkan, untuk apa kamu akan menggunakan dana tersebut, bagaimana pembagian keuntungan, serta apa saja manfaat yang bisa diperoleh investor.
Bagian ini menjadi poin penting untuk meyakinkan investor bahwa perusahaan kamu mampu mengolah dana yang kamu peroleh dan dapat memberikan imbal hasil yang menguntungkan di masa depan.
Tahapan terakhir dalam pitch deck startup adalah jangan mengakhiri presentasi secara menggantung. Sebutkan seluruh kontak informasi (no telefon, email, website, sosial media, alamat, hingga referensi profesional).
Akhiri presentasi dengan menjabarkan langkah apa yang investor atau klien lakukan untuk tahap berikutnya. Kemana mereka harus mencari review mengenai bisnis kamu, atau kemana mereka harus menghubungi kamu jika mereka tertarik untuk bekerja sama.
Tentunya kamu pasti ingin presentasi pitch deck startup kamu bisa menarik minat investor. Untuk itu, Cake akan memberikan tips-tips bagaimana cara menyusun pitch deck dengan baik.
Dalam membuat pitch deck, perlu diingat bahwa tidak perlu membuatnya dengan bertele-bertele. Investor atau klien biasanya tidak memiliki banyak waktu luang dan hanya ingin melihat garis besar bisnis kamu. Maka, dalam hal ini kamu bisa menerapkan teknik 10/20/30
Teknik ini pertama kali dikenalkan oleh salah satu tokoh besar dalam dunia marketing, yaitu Guy Kawasaki. Teknik 10/20/30 artinya:
Walaupun teknik ini dirasa cukup menguntungkan, tapi kamu masih bisa menyesuaikannya dengan bisnis kamu. Kamu juga bisa melampirkan banyak data atau informasi lainnya sebagai lampiran. Jika, calon investor atau klien memintanya maka kamu pun juga sudah siap untuk menjelaskan.
Selanjutnya, kamu harus memikirkan strategi mengenai informasi apa saja yang harus dicantumkan di slide presentasi pitching deck. Slide yang terlalu padat dan banyak teks akan mengurangi daya tarik pembaca.
📝 Tips untuk membuat slide yang singkat namun informatif, adalah:
Visualisasi pitch deck sangatlah penting untuk membuat calon investor atau klien tetap fokus. Penggunaan ilustrasi, diagram, dan gambar dirasa lebih mudah dipahami dibandingkan teks yang sangat panjang.
Kamu juga harus memperhatikan keselarasan desain slide mulai dari jenis huruf, ukuran huruf dan gambar, kombinasi warna, penempatan, dll. Selain itu, hindari penggunaan desain yang mencolok.
📚 Bacaan lanjutan: Elevator Pitch: 5 Cara Membuat Pitching yang Menarik!
Di bawah ini, kita akan membahas bagaimana cara menyusun pitch deck dengan baik dari beberapa perusahaan besar. Langsung saja, kita cek dan pelajari contoh pitch deck di bawah ini:
Gojek bisa menjadi salah satu contoh pitch deck berbasis aplikasi mobile. Dalam presentasi pitching deck investor, Gojek menampilkan hal-hal berikut ini:
Bagaimana cara Airbnb membuat pitch deck mereka? Apa keunggulan dari presentasi pitch deck startup ini?
Pitching deck yang ditawarkan Facebook bisa menjadi contoh bagi perusahaan startup yang baru saja mulai. Tips-tips pitch deck investor Facebook yang bisa dipelajari, diantaranya:
Dari contoh pitch deck di atas, kamu dapat melihat bahwa ketiganya mencantumkan hal-hal apa saja yang perlu ada dalam presentasi pitch deck. Selain itu, desain yang minimalis, penggunaan teks minimal, dan lebih banyak penggunaan grafik, ilustrasi, dan gambar akan membuat calon investor atau klien lebih mudah menangkap bisnis kamu.
📚 Bacaan lanjutan: Apa itu Angel Investor? Cara Kerja dan Cara Ampuh Mendapatkannya
Jadi, apakah kamu sudah siap membuat pitch deck startup kamu? Kamu bisa memulai dengan mengikuti langkah-langkah yang sudah dijabarkan dalam artikel ini. Semoga artikel ini bisa membantu kamu memiliki presentasi pitching deck terbaik ya.
Cake adalah situs lowongan kerja yang banyak peminatnya dengan jutaan pengguna dari seluruh Indonesia. Pasang lowongan kerja gratis untuk 3 loker pertamamu dan temukan kandidat berkualitas di Cake! Atau hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.
Sedang cari kandidat karyawan baru? Temukan talents terbaik untuk perusahaan Anda di Cake! Yuk, pasang loker di Cake, terpercaya dan gratis untuk pasang 3 loker pertama 🎉
--- Ditulis oleh Fiorency Santoso ---
Explore a range of job search tools and resources to achieve your dream career goals. Join the fastest-growing talent platform in the APAC region and expand your professional network.