Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan tulang punggung industri manufaktur, yang tidak hanya menjaga jalannya produksi tetapi juga mendorong inovasi dan efisiensi. Hingga kuarter kedua tahun 2024, industri manufaktur di Indonesia berhasil menyerap sekitar 18,82 juta pekerja, menunjukkan betapa vitalnya sektor ini dalam menyediakan lapangan kerja dan mendukung perekonomian nasional.
Namun, dengan tekanan ekonomi global dan cepatnya adopsi teknologi, sektor ini menghadapi tantangan signifikan yang menuntut strategi baru dalam pengelolaan SDM.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang perkembangan terkini industri manufaktur, kebutuhan SDM berkualitas, dan pekerjaan yang paling dicari dalam industri ini di tahun 2024. Mari kita telaah lebih dalam untuk memahami dinamika yang mempengaruhi sektor krusial ini.
Kontribusi yang Masih Baik hingga Kuartal II 2024:
Hingga kuarter kedua tahun 2024, sektor manufaktur di Indonesia terus memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian. Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, industri manufaktur berhasil menyerap sekitar 18,82 juta pekerja. Angka ini menunjukkan peran penting sektor manufaktur dalam menyediakan lapangan kerja dan mendukung ekonomi nasional.
Munculnya Sentimen Negatif Jelang Akhir 2024:
Meski demikian, menjelang akhir 2024, muncul sentimen negatif terkait kondisi sektor manufaktur. Beberapa pakar ekonomi mengkhawatirkan penurunan sektor manufaktur yang bisa berdampak pada daya beli masyarakat. Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk tekanan ekonomi global dan adopsi teknologi otomatisasi yang meningkatkan efisiensi tetapi mengurangi kebutuhan tenaga kerja manual. Hal ini memicu kekhawatiran akan masa depan pekerjaan di sektor ini.
1. Persaingan Global yang Intens
Industri manufaktur Indonesia, khususnya sektor padat karya seperti tekstil dan alas kaki, menghadapi persaingan yang sangat ketat dari negara-negara seperti Vietnam, Bangladesh, dan China. Negara-negara ini dikenal dengan biaya produksi yang lebih rendah dan efisiensi yang tinggi.
Untuk tetap kompetitif, manufaktur Indonesia harus berinovasi dan mengadopsi teknologi baru agar dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Selain itu, perusahaan harus fokus pada peningkatan kualitas produk untuk memenuhi standar internasional dan menarik lebih banyak pembeli global.
2. Permintaan yang Fluktuatif
Permintaan terhadap produk manufaktur sering kali mengalami perubahan yang signifikan akibat berbagai faktor seperti kondisi ekonomi global, perubahan preferensi konsumen, dan perkembangan teknologi. Misalnya, pada masa pandemi COVID-19, permintaan terhadap produk-produk tertentu anjlok sementara produk lain seperti alat kesehatan meningkat tajam. Fluktuasi permintaan ini mengharuskan perusahaan manufaktur untuk memiliki fleksibilitas tinggi dan kemampuan adaptasi cepat untuk mengalihkan produksi sesuai kebutuhan pasar.
3. Logistik dan Biaya Operasional
Biaya logistik yang tinggi merupakan tantangan besar bagi industri manufaktur di Indonesia. Infrastruktur transportasi yang belum merata di seluruh wilayah dan biaya energi yang tinggi dapat mengurangi daya saing produk manufaktur Indonesia di pasar global.
Selain itu, ketidakpastian rantai pasok akibat situasi geopolitik atau bencana alam dapat mengganggu operasional perusahaan. Perusahaan perlu mengembangkan strategi mitigasi risiko, seperti diversifikasi sumber bahan baku dan peningkatan efisiensi operasional untuk mengurangi dampak biaya logistik yang tinggi.
Salah satunya yang baru-baru ini dialami Sritex, yang mengaku menghadapi persaingan ketat dari negara-negara produsen tekstil lainnya, seperti Vietnam, Bangladesh, dan China, yang menawarkan biaya produksi lebih rendah. Persaingan ini menekan margin laba perusahaan, terutama dalam kondisi keuangan yang sudah terbebani oleh utang.
4. Transformasi Teknologi dan Otomatisasi
Transformasi digital dan otomatisasi dalam industri manufaktur membawa tantangan tersendiri. Meskipun teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, adopsi teknologi baru sering kali memerlukan investasi besar dan perubahan signifikan dalam operasional perusahaan.
Selain itu, penerapan teknologi otomatisasi dapat menyebabkan pengurangan kebutuhan tenaga kerja manual, yang dapat berdampak negatif pada tingkat pengangguran. Oleh karena itu, perusahaan perlu merancang strategi yang seimbang antara adopsi teknologi dan pengelolaan tenaga kerja untuk memastikan keberlanjutan bisnis.
Pasang GRATIS 3 lowongan kerja pertama untuk perusahaan Anda. Sortir CV & rekrut kandidat berkualitas dengan mudah sekarang juga! 🎉
Seiring dengan perkembangan teknologi dan inovasi dalam industri manufaktur, kebutuhan akan SDM yang berkualitas dan terampil semakin meningkat. Menurut laporan dari Investor.id, perusahaan manufaktur membutuhkan dukungan SDM yang memiliki keterampilan teknis tinggi dan kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi baru. Pelatihan berkelanjutan dan program pengembangan karir menjadi hal yang esensial untuk memastikan karyawan memiliki kompetensi yang diperlukan untuk berkontribusi secara optimal.
Dalam menghadapi era Industri 4.0, SDM yang terampil dalam bidang teknologi informasi, otomatisasi, dan analisis data menjadi sangat dibutuhkan. Perusahaan yang mampu mengidentifikasi dan mengembangkan bakat di bidang ini akan memiliki keunggulan kompetitif dalam pasar yang semakin dinamis.
Dalam diskusi bersama Jansen Tendean, Country Manager Cake, kebutuhan terbesar industri manufaktur saat ini adalah operation manager.
“Industri manufaktur banyak mencari operation manager yang mampu mengelola seluruh operasional pabrik dari awal hingga akhir. Bukan hanya produksi, tetapi juga mencakup manajemen profit & loss, tenaga kerja, produksi, pengadaan, dan rantai pasok.”
Operation manager harus mampu mengoperasikan pabrik seefisien mungkin dengan menjaga tingkat SLA yang konsisten. Mereka diharapkan memiliki pemahaman mendalam tentang proses bisnis dan kemampuan untuk menerapkan prinsip lean manufacturing untuk mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas.
Mulai bangun employer branding Anda lebih efektif dengan Cake sekarang juga! 🎉
Jika Anda mencari posisi niche dan spesifik dalam industri manufaktur, Cake Recruitment Consulting dapat menjadi mitra yang tepat. Kami menawarkan layanan yang lengkap, termasuk talent hunting, mass hiring, rekrutmen karyawan temporer, manajemen payroll, dengan fokus pada talenta mid-senior level di industri manufaktur.
Cake juga dapat membantu peningkatan citra perusahaan lewat layanan Cake Employer Branding. Mulai dari kegiatan rekrutmen terbuka, speed interview, exhibition dan seminar, hingga promosi di berbagai kanal digital. Mulai kerjasama bersama kami untuk membangun employer branding yang lebih kuat dan membuat perekrutan di masa depan lebih efektif!
Content marketer who is passionate to write about human resource development