Apa itu business analyst? Business analyst adalah salah satu peran di perusahaan yang dibutuhkan dalam mengembangkan perencanaan bisnis. Oleh karena itu, bisnis analis menjadi salah satu posisi yang sedang banyak dicari oleh perusahaan. Berdasarkan data dari U.S Bureau of Labor Statistics (BLS), prospek karir bisnis analis diperkirakan akan terus meningkat hingga 25% di tahun 2030.
Untuk menjalankan tugas business analyst dan memperoleh gaji business analyst yang cukup tinggi, tentu kamu perlu menguasai hard skills dan memiliki soft skills tertentu. Artikel Cake ini akan membantu kamu untuk memahami lebih lanjut terkait dengan berbagai skill yang harus dimiliki business analyst.
Bisnis analis adalah pekerjaan yang memiliki hubungan erat dengan analisis data. Diperlukan pemahaman yang kuat akan bahasa pemrograman untuk membantu dalam analisis data sehingga dapat menyelesaikan berbagai masalah.
Pengetahuan yang kuat akan R dan Python akan membantu kamu dalam menyelesaikan masalah kompleks dengan cara menulis kode yang efisien. Selain itu, pemahaman yang baik mengenai software statistik seperti SAS dan SPSS juga akan membantu dalam menganalisis data yang sangat besar.
Pengetahuan akan SQL dan Database merupakan hard skill yang harus dimiliki business analyst. Pemahaman yang baik akan database seperti Microsoft SQL Server, database MySQL, Oracle DB, serta database NoSQL akan berguna dan membantu dalam penyimpanan dan pemrosesan data berat.
Selebihnya, SQL akan membantu bisnis analis dalam mengakses, mengambil, memanipulasi, menganalisis data, dan menyajikannya secara visual kepada stakeholder.
Sebelum menjalankan tugas business analyst, kamu perlu memahami terlebih dahulu apa tujuan dari bisnis tersebut. Misalnya, apakah tujuan tersebut meningkatkan produksi, penjualan, atau menaikkan pendapatan? Pahami dahulu tujuan bisnis agar kamu dapat mengenali masalah yang ada dan menentukan solusi yang tepat.
Menguasai penggunaan Microsoft Excel sudah menjadi keterampilan dasar yang perlu dimiliki. Microsoft Excel adalah alat analisis data, membuat laporan, dan menghitung anggaran.
Microsoft Excel biasanya digunakan untuk membuat model pertumbuhan angka pendapatan untuk produk baru berdasarkan perkiraan pelanggan terkini, merencanakan kalender editorial, membuat daftar pengeluaran, dan membuat grafik. Biasanya, bisnis analis juga menggunakan Microsoft Excel untuk menghitung diskon pelanggan berdasarkan volume pembelian bulanan berdasarkan produk.
Menguasai penggunaan tools Business Intelligence sangat dibutuhkan untuk membuat dashboard maupun laporan terkait dengan data. Laporan yang dibuat akan membantu perusahaan dalam membuat keputusan bisnis yang tepat.
Alat-alat Business Intelligence yang perlu kamu pelajari meliputi Tableau, Power BI, SAP BusinessObjects, atau IBM Cognos. Berbagai tools ini memungkinkan kamu untuk membuat dashboard, laporan, dan visualisasi interaktif untuk memberikan wawasan kepada stakeholder.
Ketika mengumpulkan dan menggabungkan data, pasti kamu akan menemukan data statistik. Agar proses analisis statistik lebih cepat dan menghasilkan hasil yang akurat, bisnis analis dapat memanfaatkan software analisis statistik.
Software analisis statistik yang bisa kamu coba yaitu Software SPSS, Microsoft Excel, R, Matlab, dan perangkat lunak lainnya. Dengan perangkat lunak ini, kamu dapat dengan lebih mudah untuk membuat visualisasi data dan menentukan trend sehingga dapat membuat keputusan yang tepat.
Business analyst adalah orang yang bertugas untuk menganalisis data bisnis perusahaan yang tentunya berjumlah sangat banyak. Agar dapat menganalisa data dengan efektif dan efisien, kamu memerlukan bantuan dari tools analisis data.
Tools yang bisa kamu gunakan meliputi Tableau, Excel, BI Tools, dan lain-lain. Alat-alat ini akan membantu kamu dalam memvisualisasikan, mengumpulkan, memproses, dan menganalisis data terstruktur dan tidak terstruktur baik dari sistem internal maupun eksternal. Selain itu, seperti yang sudah disebutkan di atas, pemahaman akan bahasa pemrograman seperti SQL, R, Python juga akan bermanfaat.
Selanjutnya, pemahaman akan sistem Customer Relationship Management (CRM) dan Enterprise Resource Planning (ERP) juga merupakan kunci dari skill yang harus dimiliki business analyst. Kedua sistem ini akan membantu bisnis analis untuk mengumpulkan syarat, melakukan evaluasi, dan mendukung implementasi proyek.
Enterprise Resource Planning (ERP) adalah teknologi yang digunakan untuk mengintegrasikan bagian penting dari bisnis perusahaan. Contoh ERP yaitu SAP dan Oracle.
Sedangkan, Customer Relationship Management (CRM) merupakan teknologi untuk mengelola seluruh hubungan dan interaksi perusahaan dengan klien dan calon klien. Contoh CRM yaitu Salesforce.
Metode Agile adalah sebuah metodologi dalam pengembangan software, yang juga sangat bermanfaat dalam analisis bisnis dan proses mengatur proyek. Metode Agile ini sangat mudah untuk beradaptasi ketika terjadi perubahan dalam proyek.
Contoh dari metodologi Agile yaitu Scrum dan Kanban. Selain itu, juga ada alat manajemen proyek Agile seperti JIRA dan Trello. Dengan tools-tools ini, tugas business analyst dapat berlangsung dengan baik karena adanya kolaborasi yang efektif dan perencanaan yang terfasilitasi.
Setelah analisis data selesai, seorang bisnis analis akan mempresentasikan hasil analisisnya. Sebelum presentasi kepada stakeholder dilakukan, kamu perlu membuat dokumentasi yang singkat dan jelas.
Dengan bantuan dokumentasi yang terorganisir, kamu akan lebih mudah mempresentasikan konsep teknis kepada orang non-teknis.
Ingin cari kerja jadi business analyst? Yuk, cari kerja impianmu di Cake! 🎉
Soft skill business analyst yang pertama yaitu kemampuan bernegosiasi yang baik. Keterampilan ini dibutuhkan untuk menjalankan salah satu tugas bisnis analis yaitu mencapai kesepakatan atas keputusan penting dari para stakeholder.
Aktivitas negosiasi pasti terjadi di setiap tahap berjalannya proyek. Misalnya, perlunya penentuan visi dan misi di tahap awal sebuah proyek. Di sini, peran bisnis analis adalah bernegosiasi untuk mengetahui apa saja yang menjadi syarat dan prioritas. Seiring berjalannya proyek, keterampilan negosiasi juga berperan penting dalam membuat keputusan teknis serta menentukan desain fungsional yang memenuhi persyaratan.
Bekerja sebagai bisnis analis, kamu perlu pandai dalam menilai data yang mana yang perlu dikumpulkan dari jutaan data. Oleh karena itu, berpikir secara kritis dan analitis merupakan skill yang harus dimiliki business analyst.
Berpikir kritis dan analitis akan membantu kamu dalam menganalisis dan menyoroti mana saja data yang penting atau tidak penting dalam pembuatan keputusan bisnis. Dengan pola pikir ini, kamu dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dan juga menemukan solusi yang tepat sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Memahami permintaan dan kebutuhan klien serta dipahami oleh klien memiliki tingkat kepentingan yang sama. Keterampilan interpersonal adalah skill business yang diperlukan agar dapat berkomunikasi secara singkat dan jelas kepada klien.
Keterampilan ini akan dibutuhkan di berbagai tahap proyek, seperti tahap peluncuran proyek, pengumpulan persyaratan, kolaborasi dengan pihak yang berkepentingan, hingga tahap akhir. Seorang bisnis analis harus bisa menggunakan komunikasi baik verbal maupun tertulis untuk menyampaikan ide, kumpulan data, fakta, dan pendapat kepada klien. Dengan keterampilan interpersonal yang baik, pihak lain akan lebih mudah memahami informasi yang disampaikan.
Keterampilan non-teknis berikutnya yaitu keterampilan pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil oleh bisnis analis memiliki dampak langsung dan tidak langsung terhadap bisnis suatu perusahaan. Maka, salah satu tugas business analyst yaitu mempertimbangkan seluruh aspek sebelum mengambil keputusan. Masalah yang ada perlu dianalisis dengan baik terlebih dahulu. Kemudian, bisnis analis akan mencari pendekatan bisnis alternatif terbaik dan membuat keputusan.
Syarat dan kebutuhan sebuah proyek dapat berubah kapan saja, sehingga mungkin kamu perlu melakukan revisi di menit-menit terakhir sebelum deadline. Kemampuan beradaptasi menjadi skill business analyst yang penting dalam kejadian seperti ini.
Diperlukan jiwa adaptasi yang tinggi dan keterbukaan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Akan lebih membantu lagi jika kamu aktif mengamati perubahan yang ada dan juga menghindari menunda mengerjakan tugas.
Business analyst adalah peran di perusahaan yang bertanggung jawab dalam mengelola berbagai tugas yang cukup kompleks. Agar semua pekerjaan berjalan dengan baik, diperlukan manajemen waktu yang baik.
Akan lebih baik lagi jika seorang bisnis analis mampu multitasking. Dengan mengerjakan beberapa hal sekaligus, pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat.
Seorang bisnis analis memerlukan empati dan inteligensi emosional untuk memahami kebutuhan dan perspektif dari stakeholder. Skill business analyst ini akan membantu dalam mengelola emosi diri sendiri dengan cara yang positif untuk menghilangkan stres, berkomunikasi dengan baik, dan mengatasi tantangan atau konflik. Hal ini akan membantu pembangunan hubungan dan kepercayaan yang kuat dengan para stakeholder.
Business analyst adalah pekerjaan yang memerlukan pemahaman yang dalam mengenai prinsip dan strategi bisnis untuk menyesuaikan analisis dengan tujuan perusahaan. Oleh karena itu, seorang bisnis analis yang dilengkapi dengan naluri bisnis yang baik tentu akan menghasilkan pekerjaan yang juga baik.
Ingin cari kerja jadi business analyst? Yuk, cari kerja impianmu di Cake! 🎉
Mau raih pekerjaan impianmu? Yuk, buat CV lamaran kerja dan portofolio online kamu, lalu lamar kerja di website lowongan kerja atau aplikasi cari kerja Cake. Semuanya 100% gratis. Ikuti blog kami untuk tips dan tutorial buat CV dan career development!
--- Ditulis Oleh Aileen Gabriella ---
Explore a range of job search tools and resources to achieve your dream career goals. Join the fastest-growing talent platform in the APAC region and expand your professional network.