Daftar isi:
Sebuah bisnis yang berkembang pastinya akan mengalami masa naik-turunnya sendiri. Ketika menghadapi risiko/masalah, apa saja yang dilakukan perusahaan untuk menanganinya dan bangkit kembali? Divisi apakah yang berperan dalam mengatasi masalah ini? Tidak lain dan tidak bukan adalah divisi manajemen risiko.
Di artikel kali ini, Cake akan membahas apa yang dimaksud dengan manajemen risiko, arti risk management, fungsi dan peran penting manajemen risiko, serta skill penting yang dibutuhkan untuk bisa bekerja sebagai manajemen resiko, dan juga akan ada contoh-contoh prospek kerja sebagai risk management.
Yuk, simak terus artikel berikut ini untuk memahaminya lebih lanjut!
Manajemen risiko atau management risk adalah serangkaian proses yang disusun oleh pebisnis atau perusahaan untuk mengantisipasi risiko yang kemungkinan terjadi, serta menyusun strategis dalam menghadapi risiko-risiko tersebut.
Ada banyak faktor yang dapat dikategorikan sebagai contoh manajemen risiko, diantaranya adalah kelabilan finansial, kesalahan dalam strategi marketing, situasi pandemi Covid-19, data yang tidak up-to-date dengan perkembangan pasar, dan lain sebagainya.
Berikut adalah satu contoh konkrit dari peran riil manajemen risiko dalam sebuah perusahaan.
Bayangkan ada sebuah perusahaan pariwisata yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Dengan angka pasien Covid-19 yang terus meningkat, pemerintah pun menerapkan aturan PPKM. Hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap perkembangan bisnis pariwisata ini, misalnya seperti berkurangnya pengunjung yang datang sehingga berdampak pada income perusahaan, dan sebagainya.
Nah, disinilah manajemen risiko berperan dalam menganalisis masalah, membaca data, dan menyusun strategi dan taktik yang tepat untuk membantu perusahaan melewati krisis yang ada.
Berikut adalah beberapa manfaat manajemen risiko yang harus kamu ketahui:
Secara umum, risk manager adalah seseorang yang memiliki peran penting untuk bertanggung jawab dalam menentukan risiko keuangan, keamanan, dan keselamatan sebuah perusahaan.
Apa sajakah tugas detail seorang manajemen risiko saat menjalankan sebuah bisnis?
Yuk, langsung saja simak poin-poin berikut ini:
Sebelum bekerja sebagai Management Risk, kamu pun perlu tahu skill apa saja yang dibutuhkan dalam bidang pekerjaan ini. Berikut adalah beberapa contoh skill manajemen risiko yang perlu kamu ketahui.
Salah satu peran dari risk management adalah untuk mempertahankan regulasi yang ada dalam sebuah perusahaan. Dengan bekerja sesuai sistem standar operasional prosedur, maka para karyawan pun dapat bekerja secara efektif dan mempertahankan produksi kualitas produk yang maksimal.
Oleh karena itu, pengetahuan dan pemahaman akan SOP perusahaan merupakan salah satu skill penting dalam pekerjaan management risk.
📚 Baca juga: SOP Adalah: Arti, Contoh dan Cara Menyusunnya!
Risiko finansial merupakan salah satu perihal yang sering muncul dalam sebuah perusahaan, maka penting bagi manajemen resiko untuk memiliki pengetahuan finansial.
Misalnya dengan mengelompokan tipe resiko mana yang dapat dikelola, dan tipe risiko manakah yang berada diluar kendali organisasi. Pada umumnya, sebagian besar perusahaan mencari manajemen resiko dengan latar belakang pendidikan di bidang Finance/keuangan juga, lho!
Mampu mengantisipasi dan menilai risiko membutuhkan keterampilan analitikal untuk dapat mempelajari data yang relevan.
Skill Analisis mencakup banyak hal, misalnya dengan:
Skill lainnya yang dibutuhkan dalam pekerjaan Management Risk adalah kemampuan bekerja di bawah tekanan. Mengapa demikian? Karena dalam pekerjaan ini, sering dijumpai kesalahan yang terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan efek yang signifikan bagi perkembangan perusahaan. Oleh karena itu, sebagai seorang manajemen risiko, skill adaptasi dan kemampuan untuk bekerja di bawah tekanan sangatlah penting.
Untuk dapat membangun sistem yang baik, seorang management risk pun membutuhkan skill analitik dan problem solving skill. Bertemu dengan puluhan bahkan ratusan kasus setiap harinya akan secara otomatis mengasah kemampuan analisis dan problem solving mu.
Kemampuan problem solving seringkali mencakup:
Memahami faktor internal dan eksternal perusahaan merupakan hal penting untuk dapat mengidentifikasi dan memperkirakan risiko yang mungkin dihadapi oleh perusahaan.
Sebagai seorang manajemen risiko kamu pun akan banyak menganalisis data dan angka, misalnya seperti biaya, perkiraan risiko, probabilitas, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, ada baiknya bagi seorang manajemen resiko untuk paham tentang dasar-dasar numerik juga.
Seperti pekerjaan lainnya, tips pertama untuk dapat bekerja sebagai Manajemen Resiko adalah dengan menempuh jenjang pendidikan formal. Ada beragam latar belakang pendidikan yang dapat kamu pilih, misalnya seperti jurusan:
Selain itu, ada juga universitas tertentu yang membuka jurusan khusus untuk manajemen risiko.
Selain pendidikan formal, ada juga beragam sertifikat yang diperlukan untuk pekerjaan manajemen resiko, misalnya seperti:
Salah satu keahlian penting yang dimiliki oleh seorang manajemen resiko adalah pengetahuan akan software dan teknologi. Skill ini akan sangat dibutuhkan untuk membantumu menganalisis ratusan data yang ada.
Software dan teknologi yang dibutuhkan sangatlah beragam dan disesuaikan dengan kebutuhanmu, misalnya manajer risiko kredit dapat menggunakan analitik data dan teknologi untuk membantu menganalisis penilaian kredit atau menyesuaikan batas dan toleransi risiko.
Walau peranannya penting, ada baiknya untuk menggunakan teknologi dan software seperlunya saja. Usahakan juga untuk menghindari risiko yang dibawa oleh teknologi itu sendiri, misalnya seperti data breaches.
Selain latar pendidikan dan keahlian yang disebutkan diatas, pengalaman kerja juga merupakan faktor penting lainnya untuk dapat bekerja sebagai manajemen resiko yang profesional.
Cobalah untuk mengikuti program magang di semester enam saat kuliah. Pengalaman kerja di bidang relevan pasti juga akan menjadi nilai tambah bagimu saat melamar kerja dalam profesi manajemen risiko.
Perhatikan CV Risk Manager berikut ini sebagai inspirasi kamu!
Sudah buat CV ATC kamu, belum? Yuk, buat di Cake, 100% gratis dan ada 50+ template untuk kamu!🎉
Manajemen risiko bukanlah posisi entry-level, sehingga tidak heran jika gaji pekerjaan ini cukup tinggi.
Pada umumnya gaji bulanan untuk Risk Management mid-senior per bulannya mencapai Rp. 20.000.000 hingga Rp. 50.000.000. Kisaran gaji ini tentunya tergantung pada pengalaman dan skillmu, serta lokasi tempat kamu bekerja.
Sebagai Risk Management, ada beragam bidang industri yang dapat kamu geluti, diantaranya adalah:
1. Risk Generalist: seorang generalis risiko mengawasi berbagai persyaratan risiko (termasuk ancaman kredit, pasar, dan operasional) dan merancang sistem yang lebih baik untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko dan dampak buruk akibat risiko tersebut.
2. Credit Risk Manager: berperan untuk meminimalisir hasil negatif yang muncul dari risiko kredit yang tidak baik (seperti default pinjaman), memastikan bahwa ekonomi perusahaan dapat segera pulih jika terjadi dampak negatif dari kredit tersebut.
3. Market Risk Manager: fokus pada menganalisis bagaimana perkembangan pasar dapat menghasilkan ancaman/risiko baru bagi perusahaan mereka. Mereka juga harus mengidentifikasi, mengukur, menilai, dan mengurangi risiko tersebut.
4. Operational Risk Manager: tugas utama seorang operational Risk Manager adalah menganalisis potensi ancaman/risiko yang mungkin timbul dari bidang supply-chain dan bidang internal operational flow.
Itulah informasi seputar Risk Manajemen yang perlu kamu ketahui!
Dengan mengetahui peran dan tujuan manajemen risiko, akan lebih mudah bagimu untuk mempersiapkan diri terjun ke dalam bidang pekerjaan ini. Yuk, mulai mengasah skill mu dan persiapkanlah CV terbaikmu untuk melamar di posisi ini. Selamat mencoba!
--- Ditulis Oleh Lydia Gavrila ---
Explore a range of job search tools and resources to achieve your dream career goals. Join the fastest-growing talent platform in the APAC region and expand your professional network.